Mobile_AP_Rectangle 1
Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, fasilitas yang terdapat di tempat itu banyak yang tidak digunakan sebagaimana mestinya. Sehingga, tempat tersebut biasanya digunakan untuk bermain anak-anak. Bagi titik-titik yang sepi, tidak jarang lokasi itu dijadikan sebagai tempat muda-mudi pacaran.
Setelah selesai dibangun, sebenarnya bangunan itu diperuntukkan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Alun-Alun RBA Ki Ronggo. Namun, saat relokasi mendapat penolakan. Sampai saat ini, pemerintah masih tuntas membahas siapa yang seharusnya menempati lapak yang dibangun dengan anggaran miliaran rupiah tersebut.
Jurnalis: mg3
Mobile_AP_Rectangle 2
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda
- Advertisement -
Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, fasilitas yang terdapat di tempat itu banyak yang tidak digunakan sebagaimana mestinya. Sehingga, tempat tersebut biasanya digunakan untuk bermain anak-anak. Bagi titik-titik yang sepi, tidak jarang lokasi itu dijadikan sebagai tempat muda-mudi pacaran.
Setelah selesai dibangun, sebenarnya bangunan itu diperuntukkan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Alun-Alun RBA Ki Ronggo. Namun, saat relokasi mendapat penolakan. Sampai saat ini, pemerintah masih tuntas membahas siapa yang seharusnya menempati lapak yang dibangun dengan anggaran miliaran rupiah tersebut.
Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda
Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, fasilitas yang terdapat di tempat itu banyak yang tidak digunakan sebagaimana mestinya. Sehingga, tempat tersebut biasanya digunakan untuk bermain anak-anak. Bagi titik-titik yang sepi, tidak jarang lokasi itu dijadikan sebagai tempat muda-mudi pacaran.
Setelah selesai dibangun, sebenarnya bangunan itu diperuntukkan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Alun-Alun RBA Ki Ronggo. Namun, saat relokasi mendapat penolakan. Sampai saat ini, pemerintah masih tuntas membahas siapa yang seharusnya menempati lapak yang dibangun dengan anggaran miliaran rupiah tersebut.
Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda