Mobile_AP_Rectangle 1
Di Situs Kodedek sendiri terdapat dua orang juru pelihara (jupel) yang bertugas membersihkan dan merawat batu-batu peninggalan prasejarah tersebut. Ke depan, Situs Kodedek pun masih belum dapat dikembangkan lebih lanjut. Sebab, faktor pendukungnya juga masih belum ada.
“Kalau ada seperti desa wisata atau objek yang bisa menarik minat wisatawan ke sana, Situs Kodedek bisa menjadi jujukan alternatif di sana. Karena selama ini kalau cagar budaya saja belum bisa dikembangkan, harus ada objek lain untuk menarik wisatawan,” pungkasnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan
- Advertisement -
Di Situs Kodedek sendiri terdapat dua orang juru pelihara (jupel) yang bertugas membersihkan dan merawat batu-batu peninggalan prasejarah tersebut. Ke depan, Situs Kodedek pun masih belum dapat dikembangkan lebih lanjut. Sebab, faktor pendukungnya juga masih belum ada.
“Kalau ada seperti desa wisata atau objek yang bisa menarik minat wisatawan ke sana, Situs Kodedek bisa menjadi jujukan alternatif di sana. Karena selama ini kalau cagar budaya saja belum bisa dikembangkan, harus ada objek lain untuk menarik wisatawan,” pungkasnya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan
Di Situs Kodedek sendiri terdapat dua orang juru pelihara (jupel) yang bertugas membersihkan dan merawat batu-batu peninggalan prasejarah tersebut. Ke depan, Situs Kodedek pun masih belum dapat dikembangkan lebih lanjut. Sebab, faktor pendukungnya juga masih belum ada.
“Kalau ada seperti desa wisata atau objek yang bisa menarik minat wisatawan ke sana, Situs Kodedek bisa menjadi jujukan alternatif di sana. Karena selama ini kalau cagar budaya saja belum bisa dikembangkan, harus ada objek lain untuk menarik wisatawan,” pungkasnya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan