31.4 C
Jember
Thursday, 30 March 2023

Melihat Upaya Desa Blimbing Pertahankan Budaya dan Tradisi

Bondowoso tak hanya dikenal dengan destinasi wisatanya yang tersohor di dunia, Kawah Ijen, ada juga kesenian yang tidak kalah memikat hati. Salah satunya tarian Topeng Konah. Lantas, bagaimana membuat Topeng Konah terus lestari hingga saat ini?

Mobile_AP_Rectangle 1

BLIMBING, RADAR JEMBER.ID- Siang itu, menuju Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, sama dengan desa pada umumnya. Aktivitas masyarakat juga sama, ada yang berjualan, hilir mudik angkut hasil bumi, juga ada yang sibuk di lahan pertaniannya. Namun, sesampainya di Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, ada suasana yang sedikit berbeda.

Para pemuda mulai berkumpul dan berbaris. Kaki mereka membentuk kuda-kuda. Bukan berlatih olahraga bela diri. Rupanya mereka berlatih tarian Topeng Konah. Bahkan, ada juga yang sibuk membuat topeng dari kayu.

Keberadaan desa budaya di Bondowoso ternyata masih mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Pasalnya, masyarakat desa budaya tersebut masih diberikan berbagai macam pembinaan dan pelatihan. Seperti yang dilakukan di Desa Budaya Blimbing, Kecamatan Klabang. Kegiatan itu dalam rangka pelestarian budaya tari Topeng Konah di desa budaya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Gede Budiawan menjelaskan, sebanyak empat desa sebelumnya sudah ditetapkan sebagai desa budaya. Di antaranya Desa Ramban Kulon, Prajekan Lor, Blimbing, dan Desa Banyuputih. Untuk mempertahankan budaya dan tradisi yang ada, salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan pembinaan kepada warga setempat.

Salah satu pembinaan yang diberikan kepada para warga Blimbing adalah pelatihan tari Topeng Konah. Uniknya, selain mengajarkan gerakan tarian tersebut, sejumlah warga juga diajari pembuatan topeng yang biasa digunakan saat menari. “Pelestarian adat istiadat, seni tradisi di desa-desa budaya di Bondowoso bisa terus dilestarikan,” katanya.

Selain itu, sasaran dari kegiatan ini adalah para anak muda setempat, mulai dari SD hingga SMA, bahkan mahasiswa. Diberikan pelatihan tari Topeng Konah hingga cara pembuatan topengnya. Mereka diharapkan dapat meneruskan kebudayaan yang ada saat ini hingga beberapa waktu mendatang. “Karena kalau sasarannya yang tua-tua kurang efektif,” paparnya.

Alasan diberikannya pelatihan membuat topeng, pria yang akrab disapa Budi Ini menuturkan, karena Desa Blimbing memang dikenal sebagai daerah pertama kali tari Topeng Konah berasal. Oleh sebab itu, pihaknya meyakini masyarakat setempat memiliki pakem tersendiri terkait karakteristik topeng yang digunakan. “Daripada kami nanti mengambil atau membuat (topeng, Red) dari luar daerah. Lebih baik buat sendiri,” ucapnya.

Dua orang warga setempat yang memiliki keahlian membuat topeng dijadikan sebagai pemateri dalam pembinaan itu. Mulai dari memotong, memahat, hingga melukis sampai finishing. “Ada dua orang warga Belimbing kemarin yang jadi pelatih,” pungkasnya. (c2/dwi)

Reporter : Ilham Wahyudi
Editor : Dwi Siswanto
Fotografer : Enda For RadarIjen

- Advertisement -

BLIMBING, RADAR JEMBER.ID- Siang itu, menuju Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, sama dengan desa pada umumnya. Aktivitas masyarakat juga sama, ada yang berjualan, hilir mudik angkut hasil bumi, juga ada yang sibuk di lahan pertaniannya. Namun, sesampainya di Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, ada suasana yang sedikit berbeda.

Para pemuda mulai berkumpul dan berbaris. Kaki mereka membentuk kuda-kuda. Bukan berlatih olahraga bela diri. Rupanya mereka berlatih tarian Topeng Konah. Bahkan, ada juga yang sibuk membuat topeng dari kayu.

Keberadaan desa budaya di Bondowoso ternyata masih mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Pasalnya, masyarakat desa budaya tersebut masih diberikan berbagai macam pembinaan dan pelatihan. Seperti yang dilakukan di Desa Budaya Blimbing, Kecamatan Klabang. Kegiatan itu dalam rangka pelestarian budaya tari Topeng Konah di desa budaya.

Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Gede Budiawan menjelaskan, sebanyak empat desa sebelumnya sudah ditetapkan sebagai desa budaya. Di antaranya Desa Ramban Kulon, Prajekan Lor, Blimbing, dan Desa Banyuputih. Untuk mempertahankan budaya dan tradisi yang ada, salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan pembinaan kepada warga setempat.

Salah satu pembinaan yang diberikan kepada para warga Blimbing adalah pelatihan tari Topeng Konah. Uniknya, selain mengajarkan gerakan tarian tersebut, sejumlah warga juga diajari pembuatan topeng yang biasa digunakan saat menari. “Pelestarian adat istiadat, seni tradisi di desa-desa budaya di Bondowoso bisa terus dilestarikan,” katanya.

Selain itu, sasaran dari kegiatan ini adalah para anak muda setempat, mulai dari SD hingga SMA, bahkan mahasiswa. Diberikan pelatihan tari Topeng Konah hingga cara pembuatan topengnya. Mereka diharapkan dapat meneruskan kebudayaan yang ada saat ini hingga beberapa waktu mendatang. “Karena kalau sasarannya yang tua-tua kurang efektif,” paparnya.

Alasan diberikannya pelatihan membuat topeng, pria yang akrab disapa Budi Ini menuturkan, karena Desa Blimbing memang dikenal sebagai daerah pertama kali tari Topeng Konah berasal. Oleh sebab itu, pihaknya meyakini masyarakat setempat memiliki pakem tersendiri terkait karakteristik topeng yang digunakan. “Daripada kami nanti mengambil atau membuat (topeng, Red) dari luar daerah. Lebih baik buat sendiri,” ucapnya.

Dua orang warga setempat yang memiliki keahlian membuat topeng dijadikan sebagai pemateri dalam pembinaan itu. Mulai dari memotong, memahat, hingga melukis sampai finishing. “Ada dua orang warga Belimbing kemarin yang jadi pelatih,” pungkasnya. (c2/dwi)

Reporter : Ilham Wahyudi
Editor : Dwi Siswanto
Fotografer : Enda For RadarIjen

BLIMBING, RADAR JEMBER.ID- Siang itu, menuju Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, sama dengan desa pada umumnya. Aktivitas masyarakat juga sama, ada yang berjualan, hilir mudik angkut hasil bumi, juga ada yang sibuk di lahan pertaniannya. Namun, sesampainya di Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, ada suasana yang sedikit berbeda.

Para pemuda mulai berkumpul dan berbaris. Kaki mereka membentuk kuda-kuda. Bukan berlatih olahraga bela diri. Rupanya mereka berlatih tarian Topeng Konah. Bahkan, ada juga yang sibuk membuat topeng dari kayu.

Keberadaan desa budaya di Bondowoso ternyata masih mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Pasalnya, masyarakat desa budaya tersebut masih diberikan berbagai macam pembinaan dan pelatihan. Seperti yang dilakukan di Desa Budaya Blimbing, Kecamatan Klabang. Kegiatan itu dalam rangka pelestarian budaya tari Topeng Konah di desa budaya.

Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Gede Budiawan menjelaskan, sebanyak empat desa sebelumnya sudah ditetapkan sebagai desa budaya. Di antaranya Desa Ramban Kulon, Prajekan Lor, Blimbing, dan Desa Banyuputih. Untuk mempertahankan budaya dan tradisi yang ada, salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan pembinaan kepada warga setempat.

Salah satu pembinaan yang diberikan kepada para warga Blimbing adalah pelatihan tari Topeng Konah. Uniknya, selain mengajarkan gerakan tarian tersebut, sejumlah warga juga diajari pembuatan topeng yang biasa digunakan saat menari. “Pelestarian adat istiadat, seni tradisi di desa-desa budaya di Bondowoso bisa terus dilestarikan,” katanya.

Selain itu, sasaran dari kegiatan ini adalah para anak muda setempat, mulai dari SD hingga SMA, bahkan mahasiswa. Diberikan pelatihan tari Topeng Konah hingga cara pembuatan topengnya. Mereka diharapkan dapat meneruskan kebudayaan yang ada saat ini hingga beberapa waktu mendatang. “Karena kalau sasarannya yang tua-tua kurang efektif,” paparnya.

Alasan diberikannya pelatihan membuat topeng, pria yang akrab disapa Budi Ini menuturkan, karena Desa Blimbing memang dikenal sebagai daerah pertama kali tari Topeng Konah berasal. Oleh sebab itu, pihaknya meyakini masyarakat setempat memiliki pakem tersendiri terkait karakteristik topeng yang digunakan. “Daripada kami nanti mengambil atau membuat (topeng, Red) dari luar daerah. Lebih baik buat sendiri,” ucapnya.

Dua orang warga setempat yang memiliki keahlian membuat topeng dijadikan sebagai pemateri dalam pembinaan itu. Mulai dari memotong, memahat, hingga melukis sampai finishing. “Ada dua orang warga Belimbing kemarin yang jadi pelatih,” pungkasnya. (c2/dwi)

Reporter : Ilham Wahyudi
Editor : Dwi Siswanto
Fotografer : Enda For RadarIjen

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca