29.1 C
Jember
Saturday, 1 April 2023

WhatsApp Ketua MUI Bondowoso Diretas, Digunakan untuk Menipu

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Setelah namanya dicatut dalam aksi penipuan oleh orang tidak bertanggung jawab serta nomornya diretas, akhirnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bondowoso KH Asy’ari Pasha mengambil tindakan hukum dan melapor ke Polres Bondowoso, kemarin (14/3).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, sebelumnya setelah nomor WhatsApp-nya diretas, ada nomor baru yang mengatas namakan Ketua MUI Bondowoso. Pelaku mengirimkan pesan kepada sejumlah orang di Bondowoso untuk meminta bantuan. Mirisnya, sejumlah masyarakat pun tertipu dan telanjur mengirimkan sejumlah uang jutaan rupiah.

Setelah adanya kejadian tersebut, Kiai Asy’ari memutuskan untuk melapor kepada pihak berwajib. Dengan harapan tidak ada korban lagi atas aksi penipuan yang mengatasnamakan dirinya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Ijen, Kiai Asy’ari menjelaskan awal mula kasus penipuan tersebut. Mulanya ada seseorang yang mengirimkan pesan singkat kepada dirinya dengan maksud membuat grup keagamaan. Namun, setelah saling berkirim pesan singkat melalui WhatsApp, orang tersebut meminta bantuan kepada Kiai Asy’ari. Dengan alasan keluarganya sedang dirawat di rumah sakit. “Cuma tidak saya beri uang, karena saya sudah punya prediksi ini penipuan,” ujarnya.

Ternyata, setelah pihaknya tidak merespons permintaan yang bersangkutan, nomor WhatsApp Ketua MUI ini tidak dapat diakses lagi. Sebab, sudah diretas atau dibajak oleh orang tidak bertanggung jawab. “Sampai enam hari (tidak dapat diakses, Red),” imbuhnya.

Setelah mengetahui namanya dicatut dalam aksi penipuan, ia kemudian mengirimkan pesan berantai menggunakan nomor WhatsApp yang lain bahwa nomornya yang pertama sudah dibajak. Dengan harapan tidak ada masyarakat yang tertipu.

Namun, pada kenyataannya masih ada saja yang tertipu. Bahkan mentransfer uang jutaan rupiah. Termasuk bendahara MUI Bondowoso yang mentransfer sejumlah Rp 4 juta, Sekretaris Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Bondowoso sebanyak Rp 1 juta, dan kiai dari Ponpes Banyu Anyar, Pamekasan, juga tertipu Rp 6 juta. “Dari sana saya lapor langsung ke Satreskrim Polres Bondowoso,” ucapnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Dwi Siswanto

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Setelah namanya dicatut dalam aksi penipuan oleh orang tidak bertanggung jawab serta nomornya diretas, akhirnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bondowoso KH Asy’ari Pasha mengambil tindakan hukum dan melapor ke Polres Bondowoso, kemarin (14/3).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, sebelumnya setelah nomor WhatsApp-nya diretas, ada nomor baru yang mengatas namakan Ketua MUI Bondowoso. Pelaku mengirimkan pesan kepada sejumlah orang di Bondowoso untuk meminta bantuan. Mirisnya, sejumlah masyarakat pun tertipu dan telanjur mengirimkan sejumlah uang jutaan rupiah.

Setelah adanya kejadian tersebut, Kiai Asy’ari memutuskan untuk melapor kepada pihak berwajib. Dengan harapan tidak ada korban lagi atas aksi penipuan yang mengatasnamakan dirinya.

Ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Ijen, Kiai Asy’ari menjelaskan awal mula kasus penipuan tersebut. Mulanya ada seseorang yang mengirimkan pesan singkat kepada dirinya dengan maksud membuat grup keagamaan. Namun, setelah saling berkirim pesan singkat melalui WhatsApp, orang tersebut meminta bantuan kepada Kiai Asy’ari. Dengan alasan keluarganya sedang dirawat di rumah sakit. “Cuma tidak saya beri uang, karena saya sudah punya prediksi ini penipuan,” ujarnya.

Ternyata, setelah pihaknya tidak merespons permintaan yang bersangkutan, nomor WhatsApp Ketua MUI ini tidak dapat diakses lagi. Sebab, sudah diretas atau dibajak oleh orang tidak bertanggung jawab. “Sampai enam hari (tidak dapat diakses, Red),” imbuhnya.

Setelah mengetahui namanya dicatut dalam aksi penipuan, ia kemudian mengirimkan pesan berantai menggunakan nomor WhatsApp yang lain bahwa nomornya yang pertama sudah dibajak. Dengan harapan tidak ada masyarakat yang tertipu.

Namun, pada kenyataannya masih ada saja yang tertipu. Bahkan mentransfer uang jutaan rupiah. Termasuk bendahara MUI Bondowoso yang mentransfer sejumlah Rp 4 juta, Sekretaris Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Bondowoso sebanyak Rp 1 juta, dan kiai dari Ponpes Banyu Anyar, Pamekasan, juga tertipu Rp 6 juta. “Dari sana saya lapor langsung ke Satreskrim Polres Bondowoso,” ucapnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Dwi Siswanto

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Setelah namanya dicatut dalam aksi penipuan oleh orang tidak bertanggung jawab serta nomornya diretas, akhirnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bondowoso KH Asy’ari Pasha mengambil tindakan hukum dan melapor ke Polres Bondowoso, kemarin (14/3).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, sebelumnya setelah nomor WhatsApp-nya diretas, ada nomor baru yang mengatas namakan Ketua MUI Bondowoso. Pelaku mengirimkan pesan kepada sejumlah orang di Bondowoso untuk meminta bantuan. Mirisnya, sejumlah masyarakat pun tertipu dan telanjur mengirimkan sejumlah uang jutaan rupiah.

Setelah adanya kejadian tersebut, Kiai Asy’ari memutuskan untuk melapor kepada pihak berwajib. Dengan harapan tidak ada korban lagi atas aksi penipuan yang mengatasnamakan dirinya.

Ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Ijen, Kiai Asy’ari menjelaskan awal mula kasus penipuan tersebut. Mulanya ada seseorang yang mengirimkan pesan singkat kepada dirinya dengan maksud membuat grup keagamaan. Namun, setelah saling berkirim pesan singkat melalui WhatsApp, orang tersebut meminta bantuan kepada Kiai Asy’ari. Dengan alasan keluarganya sedang dirawat di rumah sakit. “Cuma tidak saya beri uang, karena saya sudah punya prediksi ini penipuan,” ujarnya.

Ternyata, setelah pihaknya tidak merespons permintaan yang bersangkutan, nomor WhatsApp Ketua MUI ini tidak dapat diakses lagi. Sebab, sudah diretas atau dibajak oleh orang tidak bertanggung jawab. “Sampai enam hari (tidak dapat diakses, Red),” imbuhnya.

Setelah mengetahui namanya dicatut dalam aksi penipuan, ia kemudian mengirimkan pesan berantai menggunakan nomor WhatsApp yang lain bahwa nomornya yang pertama sudah dibajak. Dengan harapan tidak ada masyarakat yang tertipu.

Namun, pada kenyataannya masih ada saja yang tertipu. Bahkan mentransfer uang jutaan rupiah. Termasuk bendahara MUI Bondowoso yang mentransfer sejumlah Rp 4 juta, Sekretaris Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Bondowoso sebanyak Rp 1 juta, dan kiai dari Ponpes Banyu Anyar, Pamekasan, juga tertipu Rp 6 juta. “Dari sana saya lapor langsung ke Satreskrim Polres Bondowoso,” ucapnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Dwi Siswanto

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca