27.8 C
Jember
Friday, 31 March 2023

Operasi Pasar Gula Kurang Diminati

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pemkab Bondowoso melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat bekerja sama dengan PG Prajekan mulai menggelar operasi pasar khusus gula. Namun, sejauh ini respons masyarakat terhadap operasi pasar gula tersebut tidak seantusias operasi pasar minyak goreng.

Baca Juga : Korban Begal Malah Jadi Tersangka Atas Pembunuhan Pembegal

Hari pertama operasi gula di Pasar Prajekan, Senin (11/4), tampak sedikit peminat. Namun, dilanjutkan di Pasar Wonosari, kemarin (12/4), mulai ada peningkatan warga yang membeli gula. Namun, antusiasmenya tidak begitu banyak.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso Totok Haryanto menjelaskan, operasi gula tersebut akan dilakukan di delapan titik selama delapan hari. Pelaksanaan pertamanya digelar di Pasar Prajekan, kemudian akan berpindah ke pasar lainnya. “Dilaksanakan delapan hari, Senin sampai Kamis pada minggu ini. Minggu berikutnya juga sama, Senin sampai Kamis,” terangnya.

Dirinya menerangkan, dalam operasi pasar tersebut gula dijual dengan harga Rp 12.500. Harga tersebut memang terbilang sedikit lebih murah Rp 1.000 sampai Rp 1.500, jika dibanding harga gula di pasaran. Ternyata, selisih harga yang tidak terpaut jauh itu membuat antusiasme masyarakat untuk membeli gula tidak terlalu tinggi.

Hal itu diketahui berdasarkan penjualan gula yang cukup lama. Pasalnya, untuk penjualan gula sebanyak 5 kuintal membutuhkan waktu kurang lebih dua jam. “Cuma antusiasme masyarakat tidak terlalu tinggi, tapi ya ada yang minat,” katanya.

Kendati begitu, kata Totok, pihaknya masih berencana akan menggelar operasi pasar gula dengan estimasi persediaan gula 8 ton. Mengingat harga gula di pasaran terbilang naik dan ketersediaan gula di toko ritel modern diperkirakan mulai berkurang. Karena itulah, pada Ramadan ini pihaknya melakukan operasi pasar gula sebagai bentuk antisipasi lonjakan harga lebih tinggi.

Setelah operasi pasar khusus gula yang dilakukan di Pasar Wonosari dan Prajekan sempat kurang diminati oleh masyarakat, akibat harga yang tidak terpaut terlalu jauh. Hal berbeda ketika operasi tersebut dilakukan di Pasar Induk Bondowoso. “Kalau yang di pasar induk antusiasme masyarakat mulai meningkat,” paparnya.

Bahkan, Diskoperindag berencana akan menambah stok gula yang didapatkan dari PG Prajekan. Tentunya menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, dengan beberapa titik yang akan ditempati operasi pasar itu.

Totok juga menerangkan, di setiap operasi, pasar PG Prajekan menyediakan 5 kuintal hingga 1 ton gula. Para pembeli pun bebas membeli gula dalam jumlah berapa pun tanpa ada batasan. “Tak ada batasan pembelian,” tegasnya.

Dijelaskannya bahwa operasi pasar gula memang tidak seperti operasi pasar minyak goreng. Pasalnya, harga gula di pasaran tidak terlampau jauh. Apalagi stok gula masih mencukupi.

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Dwi Siswanto

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pemkab Bondowoso melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat bekerja sama dengan PG Prajekan mulai menggelar operasi pasar khusus gula. Namun, sejauh ini respons masyarakat terhadap operasi pasar gula tersebut tidak seantusias operasi pasar minyak goreng.

Baca Juga : Korban Begal Malah Jadi Tersangka Atas Pembunuhan Pembegal

Hari pertama operasi gula di Pasar Prajekan, Senin (11/4), tampak sedikit peminat. Namun, dilanjutkan di Pasar Wonosari, kemarin (12/4), mulai ada peningkatan warga yang membeli gula. Namun, antusiasmenya tidak begitu banyak.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso Totok Haryanto menjelaskan, operasi gula tersebut akan dilakukan di delapan titik selama delapan hari. Pelaksanaan pertamanya digelar di Pasar Prajekan, kemudian akan berpindah ke pasar lainnya. “Dilaksanakan delapan hari, Senin sampai Kamis pada minggu ini. Minggu berikutnya juga sama, Senin sampai Kamis,” terangnya.

Dirinya menerangkan, dalam operasi pasar tersebut gula dijual dengan harga Rp 12.500. Harga tersebut memang terbilang sedikit lebih murah Rp 1.000 sampai Rp 1.500, jika dibanding harga gula di pasaran. Ternyata, selisih harga yang tidak terpaut jauh itu membuat antusiasme masyarakat untuk membeli gula tidak terlalu tinggi.

Hal itu diketahui berdasarkan penjualan gula yang cukup lama. Pasalnya, untuk penjualan gula sebanyak 5 kuintal membutuhkan waktu kurang lebih dua jam. “Cuma antusiasme masyarakat tidak terlalu tinggi, tapi ya ada yang minat,” katanya.

Kendati begitu, kata Totok, pihaknya masih berencana akan menggelar operasi pasar gula dengan estimasi persediaan gula 8 ton. Mengingat harga gula di pasaran terbilang naik dan ketersediaan gula di toko ritel modern diperkirakan mulai berkurang. Karena itulah, pada Ramadan ini pihaknya melakukan operasi pasar gula sebagai bentuk antisipasi lonjakan harga lebih tinggi.

Setelah operasi pasar khusus gula yang dilakukan di Pasar Wonosari dan Prajekan sempat kurang diminati oleh masyarakat, akibat harga yang tidak terpaut terlalu jauh. Hal berbeda ketika operasi tersebut dilakukan di Pasar Induk Bondowoso. “Kalau yang di pasar induk antusiasme masyarakat mulai meningkat,” paparnya.

Bahkan, Diskoperindag berencana akan menambah stok gula yang didapatkan dari PG Prajekan. Tentunya menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, dengan beberapa titik yang akan ditempati operasi pasar itu.

Totok juga menerangkan, di setiap operasi, pasar PG Prajekan menyediakan 5 kuintal hingga 1 ton gula. Para pembeli pun bebas membeli gula dalam jumlah berapa pun tanpa ada batasan. “Tak ada batasan pembelian,” tegasnya.

Dijelaskannya bahwa operasi pasar gula memang tidak seperti operasi pasar minyak goreng. Pasalnya, harga gula di pasaran tidak terlampau jauh. Apalagi stok gula masih mencukupi.

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Dwi Siswanto

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pemkab Bondowoso melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat bekerja sama dengan PG Prajekan mulai menggelar operasi pasar khusus gula. Namun, sejauh ini respons masyarakat terhadap operasi pasar gula tersebut tidak seantusias operasi pasar minyak goreng.

Baca Juga : Korban Begal Malah Jadi Tersangka Atas Pembunuhan Pembegal

Hari pertama operasi gula di Pasar Prajekan, Senin (11/4), tampak sedikit peminat. Namun, dilanjutkan di Pasar Wonosari, kemarin (12/4), mulai ada peningkatan warga yang membeli gula. Namun, antusiasmenya tidak begitu banyak.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso Totok Haryanto menjelaskan, operasi gula tersebut akan dilakukan di delapan titik selama delapan hari. Pelaksanaan pertamanya digelar di Pasar Prajekan, kemudian akan berpindah ke pasar lainnya. “Dilaksanakan delapan hari, Senin sampai Kamis pada minggu ini. Minggu berikutnya juga sama, Senin sampai Kamis,” terangnya.

Dirinya menerangkan, dalam operasi pasar tersebut gula dijual dengan harga Rp 12.500. Harga tersebut memang terbilang sedikit lebih murah Rp 1.000 sampai Rp 1.500, jika dibanding harga gula di pasaran. Ternyata, selisih harga yang tidak terpaut jauh itu membuat antusiasme masyarakat untuk membeli gula tidak terlalu tinggi.

Hal itu diketahui berdasarkan penjualan gula yang cukup lama. Pasalnya, untuk penjualan gula sebanyak 5 kuintal membutuhkan waktu kurang lebih dua jam. “Cuma antusiasme masyarakat tidak terlalu tinggi, tapi ya ada yang minat,” katanya.

Kendati begitu, kata Totok, pihaknya masih berencana akan menggelar operasi pasar gula dengan estimasi persediaan gula 8 ton. Mengingat harga gula di pasaran terbilang naik dan ketersediaan gula di toko ritel modern diperkirakan mulai berkurang. Karena itulah, pada Ramadan ini pihaknya melakukan operasi pasar gula sebagai bentuk antisipasi lonjakan harga lebih tinggi.

Setelah operasi pasar khusus gula yang dilakukan di Pasar Wonosari dan Prajekan sempat kurang diminati oleh masyarakat, akibat harga yang tidak terpaut terlalu jauh. Hal berbeda ketika operasi tersebut dilakukan di Pasar Induk Bondowoso. “Kalau yang di pasar induk antusiasme masyarakat mulai meningkat,” paparnya.

Bahkan, Diskoperindag berencana akan menambah stok gula yang didapatkan dari PG Prajekan. Tentunya menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, dengan beberapa titik yang akan ditempati operasi pasar itu.

Totok juga menerangkan, di setiap operasi, pasar PG Prajekan menyediakan 5 kuintal hingga 1 ton gula. Para pembeli pun bebas membeli gula dalam jumlah berapa pun tanpa ada batasan. “Tak ada batasan pembelian,” tegasnya.

Dijelaskannya bahwa operasi pasar gula memang tidak seperti operasi pasar minyak goreng. Pasalnya, harga gula di pasaran tidak terlampau jauh. Apalagi stok gula masih mencukupi.

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Dwi Siswanto

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca