23.5 C
Jember
Monday, 27 March 2023

Tim Sejarah dan Purbakala Turun

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Setelah mendapatkan informasi tentang penemuan benda prasejarah, tim sejarah dan purbakala dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso terjun langsung untuk meninjau ke lokasi. Heri Kusdaryanto, Kepala Seksi (Kasi) Sejarah dan Purbakala Disdikbud, bersama tim, kemarin pagi sudah meninjau langsung temuan Wasit tersebut.

Tim segera mengukur kedalaman dan diameter gua yang ada. Selain itu, batu yang diduga sebagai pintu gua juga diukur dan diidentifikasi. Heri pun membenarkan bahwa gua itu adalah kubur bilik batu. Yakni bentuk kuburan pada zaman megalitikum dahulu kala. Isi dari kuburan itu peninggalan dari jenazah manusia lebih dari satu orang. Bahkan, diduga juga benda-benda seperti manik-manik, tombak, dan gerabah itu adalah benda berharga dan kesayangan si jenazah.

“Temuan ini adalah kubur bilik batu. Sementara ini diduga hanya satu kubur bilik yang ada di Kecamatan Tenggarang. Memang kubur bilik batu ini biasanya berisi kerangka manusia lebih dari satu. Temuan ini ada tiga kerangka manusia dan beberapa benda lainnya,” jelasnya.

BUATAN TANGAN: Batu kotak yang merupakan penutup gua, setelah diambil oleh penemunya dan dibawa ke rumah
Mobile_AP_Rectangle 2

Dirinya pun membeberkan mengenai temuan benda seperti gerabah. Dahulu biasanya sebagai media pemujaan, yang juga dikubur bersama jenazah di kubur bilik tersebut. “Selain itu, ada alat-alat dari besi lainnya. Tapi juga perlu penelitian lebih lanjut lagi,” lanjutnya.

Setelah diidentifikasi oleh tim Disdikbud, Wasit pun mendapatkan penjelasan berkaitan dengan penemuannya. Mulai dari penjelasan berkaitan tentang regulasi hingga nantinya dapat disimpan di Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso (PIMB).

Namun, kemarin, pihak keluarga bersepakat untuk tidak menyerahkannya ke dinas terkait atau disimpan di PIMB. “Benda-benda itu disimpan dulu oleh mereka. Tetapi, tetap dengan pengawasan dari dinas. Setiap bulan mereka harus melaporkan temuannya itu. Mulai dari jumlahnya, agar tidak berkurang. Nanti juga akan kami buatkan berita acaranya,” pungkas Heri.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Setelah mendapatkan informasi tentang penemuan benda prasejarah, tim sejarah dan purbakala dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso terjun langsung untuk meninjau ke lokasi. Heri Kusdaryanto, Kepala Seksi (Kasi) Sejarah dan Purbakala Disdikbud, bersama tim, kemarin pagi sudah meninjau langsung temuan Wasit tersebut.

Tim segera mengukur kedalaman dan diameter gua yang ada. Selain itu, batu yang diduga sebagai pintu gua juga diukur dan diidentifikasi. Heri pun membenarkan bahwa gua itu adalah kubur bilik batu. Yakni bentuk kuburan pada zaman megalitikum dahulu kala. Isi dari kuburan itu peninggalan dari jenazah manusia lebih dari satu orang. Bahkan, diduga juga benda-benda seperti manik-manik, tombak, dan gerabah itu adalah benda berharga dan kesayangan si jenazah.

“Temuan ini adalah kubur bilik batu. Sementara ini diduga hanya satu kubur bilik yang ada di Kecamatan Tenggarang. Memang kubur bilik batu ini biasanya berisi kerangka manusia lebih dari satu. Temuan ini ada tiga kerangka manusia dan beberapa benda lainnya,” jelasnya.

BUATAN TANGAN: Batu kotak yang merupakan penutup gua, setelah diambil oleh penemunya dan dibawa ke rumah

Dirinya pun membeberkan mengenai temuan benda seperti gerabah. Dahulu biasanya sebagai media pemujaan, yang juga dikubur bersama jenazah di kubur bilik tersebut. “Selain itu, ada alat-alat dari besi lainnya. Tapi juga perlu penelitian lebih lanjut lagi,” lanjutnya.

Setelah diidentifikasi oleh tim Disdikbud, Wasit pun mendapatkan penjelasan berkaitan dengan penemuannya. Mulai dari penjelasan berkaitan tentang regulasi hingga nantinya dapat disimpan di Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso (PIMB).

Namun, kemarin, pihak keluarga bersepakat untuk tidak menyerahkannya ke dinas terkait atau disimpan di PIMB. “Benda-benda itu disimpan dulu oleh mereka. Tetapi, tetap dengan pengawasan dari dinas. Setiap bulan mereka harus melaporkan temuannya itu. Mulai dari jumlahnya, agar tidak berkurang. Nanti juga akan kami buatkan berita acaranya,” pungkas Heri.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Setelah mendapatkan informasi tentang penemuan benda prasejarah, tim sejarah dan purbakala dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso terjun langsung untuk meninjau ke lokasi. Heri Kusdaryanto, Kepala Seksi (Kasi) Sejarah dan Purbakala Disdikbud, bersama tim, kemarin pagi sudah meninjau langsung temuan Wasit tersebut.

Tim segera mengukur kedalaman dan diameter gua yang ada. Selain itu, batu yang diduga sebagai pintu gua juga diukur dan diidentifikasi. Heri pun membenarkan bahwa gua itu adalah kubur bilik batu. Yakni bentuk kuburan pada zaman megalitikum dahulu kala. Isi dari kuburan itu peninggalan dari jenazah manusia lebih dari satu orang. Bahkan, diduga juga benda-benda seperti manik-manik, tombak, dan gerabah itu adalah benda berharga dan kesayangan si jenazah.

“Temuan ini adalah kubur bilik batu. Sementara ini diduga hanya satu kubur bilik yang ada di Kecamatan Tenggarang. Memang kubur bilik batu ini biasanya berisi kerangka manusia lebih dari satu. Temuan ini ada tiga kerangka manusia dan beberapa benda lainnya,” jelasnya.

BUATAN TANGAN: Batu kotak yang merupakan penutup gua, setelah diambil oleh penemunya dan dibawa ke rumah

Dirinya pun membeberkan mengenai temuan benda seperti gerabah. Dahulu biasanya sebagai media pemujaan, yang juga dikubur bersama jenazah di kubur bilik tersebut. “Selain itu, ada alat-alat dari besi lainnya. Tapi juga perlu penelitian lebih lanjut lagi,” lanjutnya.

Setelah diidentifikasi oleh tim Disdikbud, Wasit pun mendapatkan penjelasan berkaitan dengan penemuannya. Mulai dari penjelasan berkaitan tentang regulasi hingga nantinya dapat disimpan di Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso (PIMB).

Namun, kemarin, pihak keluarga bersepakat untuk tidak menyerahkannya ke dinas terkait atau disimpan di PIMB. “Benda-benda itu disimpan dulu oleh mereka. Tetapi, tetap dengan pengawasan dari dinas. Setiap bulan mereka harus melaporkan temuannya itu. Mulai dari jumlahnya, agar tidak berkurang. Nanti juga akan kami buatkan berita acaranya,” pungkas Heri.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca