BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Puluhan siswa dan masyarakat di Bondowoso tiba-tiba berkumpul di kebun milik masyarakat di Dusun Kluncing, Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Sabtu (11/2). Mereka terlihat teliti mengamati satu per satu pohon kopi yang ada di kebun milik masyarakat tersebut. Terlihat pula sejumlah pendamping yang memberikan penjelasan seputar perawatan kopi.
BACA JUGA : Warga Geruduk Ponpes Tersangka Pencabulan Santri di Jember, Tuntut Ini!
Ternyata mereka sedang mengikuti salah satu rangkaian acara geotrip situs biologi yang diadakan oleh Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) Bondowoso. Kopi merupakan salah satu komoditas hasil bumi unggulan yang ada di Bondowoso. Tak hanya itu, produk ini sudah dikenal oleh dunia. Bagaimana tidak, kopi rakyat, yaitu Java Ijen Raung, sudah memiliki indikasi geografis (IG).
Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Ijen, para peserta diajak blusukan ke kebun kopi. Untuk mengetahui bagaimana cara perawatan kopi di tempat tersebut. Sebelum akhirnya berlanjut ke unit pengolahan kopi, untuk mengetahui proses pengolahan kopi pascapanen. Mulai dari sortir, roasting, penyeduhan, dan lainnya.
Ketua PHIG Bondowoso Tantri Raras Ayuningtyas mengatakan, kunjungan ke situs biologi Ijen Geopark itu, khususnya kopi, dinilai cukup dibutuhkan. Sebab, para generasi muda juga harus paham terkait pengelolaan kopi dari hulu ke hilir. Tidak hanya tahu cara menyeduh dan meminumnya. Terlebih, kopi arabika Java Ijen Raung sudah memiliki IG. “Sayang sekali kalau hal ini tidak dikenalkan kepada generasi penerus kan,” katanya.
Oleh sebab itu, dalam geotrip yang dilakukan di kebun kopi milik rakyat itu, mereka langsung didampingi oleh sejumlah pengusaha kopi dari Dusun Kluncing. Mereka memberikan penjelasan terkait cara perawatan kopi di kebun, termasuk pra hingga pascapanen. Para peserta juga bisa langsung bertanya ke petani kopi jika ada hal yang kurang dipahami.