23.3 C
Jember
Thursday, 30 March 2023

Bencana Bondowoso, Dapur Umum Distribusikan 1.800 Nasi Bungkus Setiap Hari

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMER.ID- Kebutuhan logistik di wilayah terdampak banjir bandang, Kecamatan Ijen, Bondowoso, cukup besar. Setiap dari dapur umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso dan Kementrian Sosial RI mengeluarkan hampir dua ribu nasi bungkus untuk korban terdampak dan petugas evakuasi.

Bantuan logistik dari berbagai pihak terus berdatangan selama dua hari terakhir. Bantuan tersebut berbentuk sembako, pakaian, makanan bayi dan kebutuhan pokok warga terdampak. Sebab, imbas dari banjir bandang yang menerjang dua desa di Kecamatan Ijen itu mengakibatkan kerugian material yang cukup banyak. Meski tidak ada korban jiwa, namun berbagai barang berharga lenyap direndam lumpur.

BACA JUGA: Update Banjir Bandang Bondowoso! Hantam Dua Desa, 83 Rumah Terendam Lumpur

Mobile_AP_Rectangle 2

Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko menjelaskan, sejauh ini bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak, termasuk juga instansi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengirim logistik dan peralatan evakuasi ke lokasi terdampak. “Kebutuhan di sini beragam ya. Ada logistik, juga makanan bayi bagi yang mempunyai anak. Kemudian peralatan evakuasi seperti sekop dan gerobak dorong. Alhamdulilah, bantuan terus berdatangan,” paparnya, Selasa (14/2).

Sekretaris BPBD Bondowoso Kristanto Putro Prasojo mengatakan, untuk kebutuhan logistik, seperti makanan, setiap hari dapur umum mengeluarkan 1.800 bungkus. Hal ini diperuntukkan bagi warga terdampak dan juga para petugas penanganan pascabencana. “Setiap hari kami produksi sekitar 1.800 lebih bungkus nasi untuk warga terdampak,” jelasnya.

BACA JUGA: Alat Berat Kurang, Penanganan Pascabencana di Bondowoso Berjalan Lambat

Sebagaimana diketahui, banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Ijen, Minggu (12/2), mengakibatkan 95 rumah, dua sekolah, dua madrasah, satu musala dan satu Kantor Urusan Agama (KUA) di Desa Sempol dan Desa Kalisat terdampak. Lumpur disertai batang kayu yang berat merendam bangunan dengan tinggi yang beragam. Ada yang yang 50 sentimeter hingga satu meter. (*)

Reporter: Ahmad Ma’mun/Jumai

Foto      : Jumai

Editor   : Mahrus Sholih

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMER.ID- Kebutuhan logistik di wilayah terdampak banjir bandang, Kecamatan Ijen, Bondowoso, cukup besar. Setiap dari dapur umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso dan Kementrian Sosial RI mengeluarkan hampir dua ribu nasi bungkus untuk korban terdampak dan petugas evakuasi.

Bantuan logistik dari berbagai pihak terus berdatangan selama dua hari terakhir. Bantuan tersebut berbentuk sembako, pakaian, makanan bayi dan kebutuhan pokok warga terdampak. Sebab, imbas dari banjir bandang yang menerjang dua desa di Kecamatan Ijen itu mengakibatkan kerugian material yang cukup banyak. Meski tidak ada korban jiwa, namun berbagai barang berharga lenyap direndam lumpur.

BACA JUGA: Update Banjir Bandang Bondowoso! Hantam Dua Desa, 83 Rumah Terendam Lumpur

Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko menjelaskan, sejauh ini bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak, termasuk juga instansi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengirim logistik dan peralatan evakuasi ke lokasi terdampak. “Kebutuhan di sini beragam ya. Ada logistik, juga makanan bayi bagi yang mempunyai anak. Kemudian peralatan evakuasi seperti sekop dan gerobak dorong. Alhamdulilah, bantuan terus berdatangan,” paparnya, Selasa (14/2).

Sekretaris BPBD Bondowoso Kristanto Putro Prasojo mengatakan, untuk kebutuhan logistik, seperti makanan, setiap hari dapur umum mengeluarkan 1.800 bungkus. Hal ini diperuntukkan bagi warga terdampak dan juga para petugas penanganan pascabencana. “Setiap hari kami produksi sekitar 1.800 lebih bungkus nasi untuk warga terdampak,” jelasnya.

BACA JUGA: Alat Berat Kurang, Penanganan Pascabencana di Bondowoso Berjalan Lambat

Sebagaimana diketahui, banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Ijen, Minggu (12/2), mengakibatkan 95 rumah, dua sekolah, dua madrasah, satu musala dan satu Kantor Urusan Agama (KUA) di Desa Sempol dan Desa Kalisat terdampak. Lumpur disertai batang kayu yang berat merendam bangunan dengan tinggi yang beragam. Ada yang yang 50 sentimeter hingga satu meter. (*)

Reporter: Ahmad Ma’mun/Jumai

Foto      : Jumai

Editor   : Mahrus Sholih

BONDOWOSO, RADARJEMER.ID- Kebutuhan logistik di wilayah terdampak banjir bandang, Kecamatan Ijen, Bondowoso, cukup besar. Setiap dari dapur umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso dan Kementrian Sosial RI mengeluarkan hampir dua ribu nasi bungkus untuk korban terdampak dan petugas evakuasi.

Bantuan logistik dari berbagai pihak terus berdatangan selama dua hari terakhir. Bantuan tersebut berbentuk sembako, pakaian, makanan bayi dan kebutuhan pokok warga terdampak. Sebab, imbas dari banjir bandang yang menerjang dua desa di Kecamatan Ijen itu mengakibatkan kerugian material yang cukup banyak. Meski tidak ada korban jiwa, namun berbagai barang berharga lenyap direndam lumpur.

BACA JUGA: Update Banjir Bandang Bondowoso! Hantam Dua Desa, 83 Rumah Terendam Lumpur

Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko menjelaskan, sejauh ini bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak, termasuk juga instansi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengirim logistik dan peralatan evakuasi ke lokasi terdampak. “Kebutuhan di sini beragam ya. Ada logistik, juga makanan bayi bagi yang mempunyai anak. Kemudian peralatan evakuasi seperti sekop dan gerobak dorong. Alhamdulilah, bantuan terus berdatangan,” paparnya, Selasa (14/2).

Sekretaris BPBD Bondowoso Kristanto Putro Prasojo mengatakan, untuk kebutuhan logistik, seperti makanan, setiap hari dapur umum mengeluarkan 1.800 bungkus. Hal ini diperuntukkan bagi warga terdampak dan juga para petugas penanganan pascabencana. “Setiap hari kami produksi sekitar 1.800 lebih bungkus nasi untuk warga terdampak,” jelasnya.

BACA JUGA: Alat Berat Kurang, Penanganan Pascabencana di Bondowoso Berjalan Lambat

Sebagaimana diketahui, banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Ijen, Minggu (12/2), mengakibatkan 95 rumah, dua sekolah, dua madrasah, satu musala dan satu Kantor Urusan Agama (KUA) di Desa Sempol dan Desa Kalisat terdampak. Lumpur disertai batang kayu yang berat merendam bangunan dengan tinggi yang beragam. Ada yang yang 50 sentimeter hingga satu meter. (*)

Reporter: Ahmad Ma’mun/Jumai

Foto      : Jumai

Editor   : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca