BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID- Penanganan pascabencana banjir bandang di Kecamatan Ijen, Bondowoso, masih berjalan 50 persen. Ratusan bangunan yang terdampak, belum sepenuhnya bersih. Hal ini disebabkan oleh kondisi lumpur yang cukup tebal dan mulai mengeras, sehingga mempersulit proses pembersihan. Bahkan dengan alat berat sekalipun.
Meski seluruh stakeholder, mulai dari kepolisian, TNI, relawan dan masyarakat ikut turun tangan membantu proses pembersihan, namun di lapangan masih belum tuntas sepenuhnya. Setiap hari, ada sekitar 500 orang yang membantu menguras lumpur dari rumah terdampak.
BACA JUGA: Update Banjir Bandang Bondowoso! Hantam Dua Desa, 83 Rumah Terendam Lumpur
Kapolres Bondowoso AKBP Wimboko mengatakan, setiap hari ada ratusan personel yang membantu penanganan pascabencana yang dibagi menjadi tiga sektor. Di Desa Kalisat, Sempol dan dekat kantor Kecamatan Ijen. “Kami bekerja dari pagi sampai pukul 16.00, kemudian dilanjut dengan evaluasi,” katanya, Selasa (14/2).
Menurutnya, proses penanganan telah berjalan selama dua hari. Sejauh ini, ada kendala yang cukup menghambat proses tanggap darurat itu. Salah satunya curah hujan yang masih tinggi, hingga sempat ada banjir bandang susulan. “Belum ada kendala yang berarti, namun curah hujan yang masih cukup tinggi. Ini tetap mengkhawatirkan, karena kemarin ada banjir susulan,” terangnya.
Selain itu, dia mengungkapkan, bantuan alat berat masih kurang. Karena, kondisi lumpur sudah mulai mengeras. “Kami masih butuh alat berat lagi, agar penanganan berjalan lebih cepat. Karena selama ini waktu evakuasi cukup lama,” paparnya.
BACA JUGA: Butuh Setengah Hari Bersihkan Lumpur, Jalan Raya Ijen Kembali Normal
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso Kristanto Putro Prasojo menambahkan, selama dua hari penanganan pascabencana berlangsung, hasilnya baru 50 persen. Penyebabnya tidak jauh beda dengan yang disampaikan oleh Kapolres Bondowoso, yakni lumpur yang cukup tebal, sementara alat berat masih minim. “Lumpur belum selesai, baru berjalan 50 persen, kendalanya, material tidak bisa ditangani dengan cepat, memang tebal, pasirnya, kemudian ada kayu, sehingga harus ekstra tenaga,” timpalnya.
Sebagaimana diketahui, banjir bandang yang terjadi Minggu (12/2) itu, menerjang dua desa di Kecamatan Ijen. Desa Kalisat dan Desa Sempol. Total bangunan yang terdampak lebih dari 100 unit. Mulai dari rumah, sekolah, tempat ibadah, hingga kantor KUA. (*)
Reporter: Ahmad Ma’mun/Jumai
Foto   : Jumai
Editor  : Mahrus Sholih