BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Total ada dua rumah di Bondowoso yang terdampak gempa yang berpusat di barat daya Kabupaten Malang, beberapa hari lalu. Satu rumah berada di Desa Pakuwesi, Kecamatan Curahdami, dan di Desa Koncer Kidul, Kecamatan Tenggarang.
Kerusakan rumah yang ada di Desa Pakuwesi, atap plafon dapurnya ambrol. Sementara, untuk di Desa Koncer Kidul lebih parah. Atap plafon di ruang tamu, sebagian kamar tidur, dan dapur ambrol. Hal itu dibenarkan oleh Adi Sunaryadi, Plt Kalaksa BPBD Bondowoso, kepada Jawa Pos Radar Ijen.
“Sampai kemarin, data yang masuk masih dua rumah itu saja, yang terlaporkan akibat gempa di Malang. Kalau retakan-retakan di rumah lainnya bukan diabaikan, tetapi tidak masuk dalam laporan kami. Laporan kerusakan yang cukup parah masih berada di dua rumah itu,” beber Adi.
BPBD Bondowoso pun tanggap bencana, dengan memberikan bantuan berupa makanan siap saji dan sandang. “Kami berikan bantuan seperti terpal ataupun tikar. Karena untuk penanganan awal. Atapnya kan ambrol,” lanjutnya.
Ketika ditanya apakah ada korban luka akibat ambrolnya atap dua rumah itu, Adi mengaku, tidak ada korban luka ataupun korban jiwa. “Ketika atap rumahnya ambrol, si pemilik rumah sedang bekerja di luar rumah. Saat mereka sedang bekerja,” kata Adi.
Ke depan, dia mengimbau para warga Bondowoso tetap waspada akan bencana alam yang sewaktu-waktu mungkin terjadi. Sebelumnya, gempa bumi dengan kekuatan (magnitudo) 6,1 melanda beberapa kota di Jawa Timur. Gempa juga terasa sampai Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, hingga Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gempa terjadi pada Sabtu (10/4) pukul 14.00 WIB. Getaran gempa terasa selama kurang lebih 12 detik. Pusat gempa terletak di laut, 90 kilometer arah barat daya Kota Malang. Gempa juga berasal dari dalam tanah dengan kedalaman 25 kilometer.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Istimewa
Editor: Solikhul Huda