Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Harga cabai melonjak tajam. Kini untuk menghadirkan rasa pedas di masakan, masyarakat harus merogoh kocek Rp 110 ribu perkilogramnya. Padahal sebelumnya harga cabai hanya dikisaran Rp 60 ribu saja.
Pantauan Jawa Pos Radar Ijen di Pasar Induk Bondowoso, harga cabai naik terus-menerus. Cabai jenis rawit merah merupakan komoditas cabai yang lonjakannya paling tajam. Dalam beberapa hari terakhir, harga eceran cabai tersebut tembus Rp 110 ribu perkilogramnya. Padahal sebelumnya, harga cabai tersebut hanya berkisar Rp 60 ribu perkilogramnya.
Rumiyati, salah seorang pedagang cabai mengatakan, kenaikan tersebut sudah terjadi sejak belasan hari lalu. Dirinya tidak menyebutkan penyebab pasti kenaikan harga tersebut. Tapi menurutnya salah satu penyebab dari naiknya harga, adalah kurang stok. Sementara permintaan terus naik. Apalagi banyak yang menggelar hajatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). “Kan sekarang banyak pohon cabai yang busuk. Gara-gara hujan terus. Sementara kebutuhan masyarakat meningkat,” jelasnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Dirinya memperkirakan, harga cabai masih akan mengalami kenaikan. Mengingat stok cabai semakin hari semakin menipis. Pihaknya tidak bisa memprediksi. Karenanya belum tahu kapan harga akan kembali normal seperti biasanya.
Kenaikan harga tersebut, berdampak pada omset yang didapatkan pedagang perharinya. Pendapatan pedagang menurun, sebab banyak masyarakat yang mengurangi jumlah belanjanya. “Kalau biasanya beli satu kilo gitu, sekarang paling belinya cuma satu ons saja,” paparnya. Selain itu, para pedagang juga mengurangi jumlah kulakan barangnya. Karena khawatir tidak laku dan membusuk.
Selain cabai rawit. komuditas lain yang memiliki harga tinggi adalah bawang merah. Saat ini harga komuditas tersebut mencapai harga Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu perkilogramnya. Tergantung dari jenis bawangnya. “Bawang merah kan ABC, jadi harganya juga gak sama,” pungkasnya.
Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Solikhul Huda
- Advertisement -
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Harga cabai melonjak tajam. Kini untuk menghadirkan rasa pedas di masakan, masyarakat harus merogoh kocek Rp 110 ribu perkilogramnya. Padahal sebelumnya harga cabai hanya dikisaran Rp 60 ribu saja.
Pantauan Jawa Pos Radar Ijen di Pasar Induk Bondowoso, harga cabai naik terus-menerus. Cabai jenis rawit merah merupakan komoditas cabai yang lonjakannya paling tajam. Dalam beberapa hari terakhir, harga eceran cabai tersebut tembus Rp 110 ribu perkilogramnya. Padahal sebelumnya, harga cabai tersebut hanya berkisar Rp 60 ribu perkilogramnya.
Rumiyati, salah seorang pedagang cabai mengatakan, kenaikan tersebut sudah terjadi sejak belasan hari lalu. Dirinya tidak menyebutkan penyebab pasti kenaikan harga tersebut. Tapi menurutnya salah satu penyebab dari naiknya harga, adalah kurang stok. Sementara permintaan terus naik. Apalagi banyak yang menggelar hajatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). “Kan sekarang banyak pohon cabai yang busuk. Gara-gara hujan terus. Sementara kebutuhan masyarakat meningkat,” jelasnya.
Dirinya memperkirakan, harga cabai masih akan mengalami kenaikan. Mengingat stok cabai semakin hari semakin menipis. Pihaknya tidak bisa memprediksi. Karenanya belum tahu kapan harga akan kembali normal seperti biasanya.
Kenaikan harga tersebut, berdampak pada omset yang didapatkan pedagang perharinya. Pendapatan pedagang menurun, sebab banyak masyarakat yang mengurangi jumlah belanjanya. “Kalau biasanya beli satu kilo gitu, sekarang paling belinya cuma satu ons saja,” paparnya. Selain itu, para pedagang juga mengurangi jumlah kulakan barangnya. Karena khawatir tidak laku dan membusuk.
Selain cabai rawit. komuditas lain yang memiliki harga tinggi adalah bawang merah. Saat ini harga komuditas tersebut mencapai harga Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu perkilogramnya. Tergantung dari jenis bawangnya. “Bawang merah kan ABC, jadi harganya juga gak sama,” pungkasnya.
Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Solikhul Huda
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Harga cabai melonjak tajam. Kini untuk menghadirkan rasa pedas di masakan, masyarakat harus merogoh kocek Rp 110 ribu perkilogramnya. Padahal sebelumnya harga cabai hanya dikisaran Rp 60 ribu saja.
Pantauan Jawa Pos Radar Ijen di Pasar Induk Bondowoso, harga cabai naik terus-menerus. Cabai jenis rawit merah merupakan komoditas cabai yang lonjakannya paling tajam. Dalam beberapa hari terakhir, harga eceran cabai tersebut tembus Rp 110 ribu perkilogramnya. Padahal sebelumnya, harga cabai tersebut hanya berkisar Rp 60 ribu perkilogramnya.
Rumiyati, salah seorang pedagang cabai mengatakan, kenaikan tersebut sudah terjadi sejak belasan hari lalu. Dirinya tidak menyebutkan penyebab pasti kenaikan harga tersebut. Tapi menurutnya salah satu penyebab dari naiknya harga, adalah kurang stok. Sementara permintaan terus naik. Apalagi banyak yang menggelar hajatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). “Kan sekarang banyak pohon cabai yang busuk. Gara-gara hujan terus. Sementara kebutuhan masyarakat meningkat,” jelasnya.
Dirinya memperkirakan, harga cabai masih akan mengalami kenaikan. Mengingat stok cabai semakin hari semakin menipis. Pihaknya tidak bisa memprediksi. Karenanya belum tahu kapan harga akan kembali normal seperti biasanya.
Kenaikan harga tersebut, berdampak pada omset yang didapatkan pedagang perharinya. Pendapatan pedagang menurun, sebab banyak masyarakat yang mengurangi jumlah belanjanya. “Kalau biasanya beli satu kilo gitu, sekarang paling belinya cuma satu ons saja,” paparnya. Selain itu, para pedagang juga mengurangi jumlah kulakan barangnya. Karena khawatir tidak laku dan membusuk.
Selain cabai rawit. komuditas lain yang memiliki harga tinggi adalah bawang merah. Saat ini harga komuditas tersebut mencapai harga Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu perkilogramnya. Tergantung dari jenis bawangnya. “Bawang merah kan ABC, jadi harganya juga gak sama,” pungkasnya.
Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Solikhul Huda