Mobile_AP_Rectangle 1
Tempat lainnya berada di Jalan KH Wahid Hasyim, di utara pasar induk. Tempat tersebut biasanya dipakai untuk bongkar muat mobil para pedagang sayur. Sehingga lokasi parkir mereka mengganggu pengendara lain. Bahkan tidak jarang lalu lintas tersendat.
Selain itu, Slamet juga menegaskan, pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan A Yani tidak luput untuk ditertibkan. Meskipun biasanya para pedagang akan kembali lagi setelah ditertibkan. “Kalau terus dibiarkan, mau lewat mana pejalan kaki itu. Trotoar seharusnya diperuntukkan bagi mereka,” pungkasnya. (ham/c2/dwi)
- Advertisement -
Tempat lainnya berada di Jalan KH Wahid Hasyim, di utara pasar induk. Tempat tersebut biasanya dipakai untuk bongkar muat mobil para pedagang sayur. Sehingga lokasi parkir mereka mengganggu pengendara lain. Bahkan tidak jarang lalu lintas tersendat.
Selain itu, Slamet juga menegaskan, pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan A Yani tidak luput untuk ditertibkan. Meskipun biasanya para pedagang akan kembali lagi setelah ditertibkan. “Kalau terus dibiarkan, mau lewat mana pejalan kaki itu. Trotoar seharusnya diperuntukkan bagi mereka,” pungkasnya. (ham/c2/dwi)
Tempat lainnya berada di Jalan KH Wahid Hasyim, di utara pasar induk. Tempat tersebut biasanya dipakai untuk bongkar muat mobil para pedagang sayur. Sehingga lokasi parkir mereka mengganggu pengendara lain. Bahkan tidak jarang lalu lintas tersendat.
Selain itu, Slamet juga menegaskan, pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan A Yani tidak luput untuk ditertibkan. Meskipun biasanya para pedagang akan kembali lagi setelah ditertibkan. “Kalau terus dibiarkan, mau lewat mana pejalan kaki itu. Trotoar seharusnya diperuntukkan bagi mereka,” pungkasnya. (ham/c2/dwi)