Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pembelajaran dalam jaringan (daring) sampai saat ini masih banyak diterapkan sekolah-sekolah di Bondowoso. Hal tersebut menjadi tantangan bagi siswa yang secara geografis berada di wilayah sulit sinyal.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso menegaskan, kondisi itu bisa diterapkan ketika tidak memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran secara daring. Baik karena terkendala sumberdaya manusia (SDM) maupun karena sinyal.
Maka dari itu, pembelajaran luar jaringan (luring), atau pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilakukan. Namun, dengan syarat harus tetap mematuhi protokol kesehatan. “Sepanjang masih memenuhi protokol kesehatan, saya rasa tidak ada masalah. Sepanjang memang itu mendesak untuk dilaksanakan,” ungkap Haeriyah Yulianti,PltKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso.
Mobile_AP_Rectangle 2
Haeriyah juga menyampaikan, pihaknya tidak memaksa pembelajaran harus dilakukan secara daring. Apabila kondisinya memang tidak memungkinkan. Seperti banyak siswa yang belum mampu menggunakan media pembelajaran daring. Atau kesulitan dalam mendapatkan jaringan (sinyal).
Pihaknya juga tidak bisa membiarkan siswa tidak mendapatkan pelajaran dalam waktu yang lama. “Kami tidak mungkin juga membiarkan siswa tidak belajar selama satu tahun,” jelasnya.
- Advertisement -
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pembelajaran dalam jaringan (daring) sampai saat ini masih banyak diterapkan sekolah-sekolah di Bondowoso. Hal tersebut menjadi tantangan bagi siswa yang secara geografis berada di wilayah sulit sinyal.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso menegaskan, kondisi itu bisa diterapkan ketika tidak memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran secara daring. Baik karena terkendala sumberdaya manusia (SDM) maupun karena sinyal.
Maka dari itu, pembelajaran luar jaringan (luring), atau pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilakukan. Namun, dengan syarat harus tetap mematuhi protokol kesehatan. “Sepanjang masih memenuhi protokol kesehatan, saya rasa tidak ada masalah. Sepanjang memang itu mendesak untuk dilaksanakan,” ungkap Haeriyah Yulianti,PltKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso.
Haeriyah juga menyampaikan, pihaknya tidak memaksa pembelajaran harus dilakukan secara daring. Apabila kondisinya memang tidak memungkinkan. Seperti banyak siswa yang belum mampu menggunakan media pembelajaran daring. Atau kesulitan dalam mendapatkan jaringan (sinyal).
Pihaknya juga tidak bisa membiarkan siswa tidak mendapatkan pelajaran dalam waktu yang lama. “Kami tidak mungkin juga membiarkan siswa tidak belajar selama satu tahun,” jelasnya.
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pembelajaran dalam jaringan (daring) sampai saat ini masih banyak diterapkan sekolah-sekolah di Bondowoso. Hal tersebut menjadi tantangan bagi siswa yang secara geografis berada di wilayah sulit sinyal.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso menegaskan, kondisi itu bisa diterapkan ketika tidak memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran secara daring. Baik karena terkendala sumberdaya manusia (SDM) maupun karena sinyal.
Maka dari itu, pembelajaran luar jaringan (luring), atau pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilakukan. Namun, dengan syarat harus tetap mematuhi protokol kesehatan. “Sepanjang masih memenuhi protokol kesehatan, saya rasa tidak ada masalah. Sepanjang memang itu mendesak untuk dilaksanakan,” ungkap Haeriyah Yulianti,PltKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso.
Haeriyah juga menyampaikan, pihaknya tidak memaksa pembelajaran harus dilakukan secara daring. Apabila kondisinya memang tidak memungkinkan. Seperti banyak siswa yang belum mampu menggunakan media pembelajaran daring. Atau kesulitan dalam mendapatkan jaringan (sinyal).
Pihaknya juga tidak bisa membiarkan siswa tidak mendapatkan pelajaran dalam waktu yang lama. “Kami tidak mungkin juga membiarkan siswa tidak belajar selama satu tahun,” jelasnya.