24.6 C
Jember
Monday, 27 March 2023

Boleh Sekolah Tatap Muka jika Diperlukan

Khususnya bagi Pelajar di Pelosok Desa yang Sulit Sinyal

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pembelajaran dalam jaringan (daring) sampai saat ini masih banyak diterapkan sekolah-sekolah di Bondowoso. Hal tersebut menjadi tantangan bagi siswa yang secara geografis berada di wilayah sulit sinyal.

Menyikapi hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso menegaskan, kondisi itu bisa diterapkan ketika tidak memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran secara daring. Baik karena terkendala sumberdaya manusia (SDM) maupun karena sinyal.

Maka dari itu, pembelajaran luar jaringan (luring), atau pembelajaran tatap muka (PTM) bisa  dilakukan. Namun, dengan syarat harus tetap mematuhi protokol kesehatan. “Sepanjang masih memenuhi protokol kesehatan, saya rasa tidak ada masalah. Sepanjang memang itu mendesak untuk dilaksanakan,” ungkap Haeriyah Yulianti,PltKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso.

Mobile_AP_Rectangle 2

Haeriyah juga menyampaikan, pihaknya tidak memaksa pembelajaran harus dilakukan secara daring. Apabila kondisinya memang tidak memungkinkan. Seperti banyak siswa yang belum mampu menggunakan media pembelajaran daring. Atau kesulitan dalam mendapatkan jaringan (sinyal).

Pihaknya juga tidak bisa membiarkan siswa tidak mendapatkan pelajaran dalam waktu yang lama. “Kami tidak mungkin juga membiarkan siswa tidak belajar selama satu tahun,” jelasnya.

Selain itu, dirinya menjelaskan, latar pendidikan orang tua dari siswa juga menjadi salah satu pertimbangan. Sebab, saat ini sudah banyak orang tua mengeluh kewalahan membimbing anaknya dalam mendapatkan pembelajaran. Apalagi tidak semua orang tua memiliki dasar keilmuan untuk membimbing anaknya. “Bagi mereka yang memiliki ilmu cukup, tidak ada masalah. Tapi di perdesaan, orang tuanya tidak lulus sekolah dasar, sementara anaknya di SMP. Bagaimana mereka bisa membimbing anaknya,” paparnya.

Berbeda dengan sekolah yang masih memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran daring. Maka pembelajaran harus tetap menggunakan daring.Apalagisaat ini Bondowoso belum lepas dari Covid-19. “Kalau yang masih memungkinkan,kami memang menekankan untuk daring. Karena memang situasinya masih seperti ini,” pungkasnya.

Jurnalis: mg3

Fotografer: mg3

Editor: Hafid Asnan

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pembelajaran dalam jaringan (daring) sampai saat ini masih banyak diterapkan sekolah-sekolah di Bondowoso. Hal tersebut menjadi tantangan bagi siswa yang secara geografis berada di wilayah sulit sinyal.

Menyikapi hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso menegaskan, kondisi itu bisa diterapkan ketika tidak memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran secara daring. Baik karena terkendala sumberdaya manusia (SDM) maupun karena sinyal.

Maka dari itu, pembelajaran luar jaringan (luring), atau pembelajaran tatap muka (PTM) bisa  dilakukan. Namun, dengan syarat harus tetap mematuhi protokol kesehatan. “Sepanjang masih memenuhi protokol kesehatan, saya rasa tidak ada masalah. Sepanjang memang itu mendesak untuk dilaksanakan,” ungkap Haeriyah Yulianti,PltKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso.

Haeriyah juga menyampaikan, pihaknya tidak memaksa pembelajaran harus dilakukan secara daring. Apabila kondisinya memang tidak memungkinkan. Seperti banyak siswa yang belum mampu menggunakan media pembelajaran daring. Atau kesulitan dalam mendapatkan jaringan (sinyal).

Pihaknya juga tidak bisa membiarkan siswa tidak mendapatkan pelajaran dalam waktu yang lama. “Kami tidak mungkin juga membiarkan siswa tidak belajar selama satu tahun,” jelasnya.

Selain itu, dirinya menjelaskan, latar pendidikan orang tua dari siswa juga menjadi salah satu pertimbangan. Sebab, saat ini sudah banyak orang tua mengeluh kewalahan membimbing anaknya dalam mendapatkan pembelajaran. Apalagi tidak semua orang tua memiliki dasar keilmuan untuk membimbing anaknya. “Bagi mereka yang memiliki ilmu cukup, tidak ada masalah. Tapi di perdesaan, orang tuanya tidak lulus sekolah dasar, sementara anaknya di SMP. Bagaimana mereka bisa membimbing anaknya,” paparnya.

Berbeda dengan sekolah yang masih memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran daring. Maka pembelajaran harus tetap menggunakan daring.Apalagisaat ini Bondowoso belum lepas dari Covid-19. “Kalau yang masih memungkinkan,kami memang menekankan untuk daring. Karena memang situasinya masih seperti ini,” pungkasnya.

Jurnalis: mg3

Fotografer: mg3

Editor: Hafid Asnan

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pembelajaran dalam jaringan (daring) sampai saat ini masih banyak diterapkan sekolah-sekolah di Bondowoso. Hal tersebut menjadi tantangan bagi siswa yang secara geografis berada di wilayah sulit sinyal.

Menyikapi hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso menegaskan, kondisi itu bisa diterapkan ketika tidak memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran secara daring. Baik karena terkendala sumberdaya manusia (SDM) maupun karena sinyal.

Maka dari itu, pembelajaran luar jaringan (luring), atau pembelajaran tatap muka (PTM) bisa  dilakukan. Namun, dengan syarat harus tetap mematuhi protokol kesehatan. “Sepanjang masih memenuhi protokol kesehatan, saya rasa tidak ada masalah. Sepanjang memang itu mendesak untuk dilaksanakan,” ungkap Haeriyah Yulianti,PltKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso.

Haeriyah juga menyampaikan, pihaknya tidak memaksa pembelajaran harus dilakukan secara daring. Apabila kondisinya memang tidak memungkinkan. Seperti banyak siswa yang belum mampu menggunakan media pembelajaran daring. Atau kesulitan dalam mendapatkan jaringan (sinyal).

Pihaknya juga tidak bisa membiarkan siswa tidak mendapatkan pelajaran dalam waktu yang lama. “Kami tidak mungkin juga membiarkan siswa tidak belajar selama satu tahun,” jelasnya.

Selain itu, dirinya menjelaskan, latar pendidikan orang tua dari siswa juga menjadi salah satu pertimbangan. Sebab, saat ini sudah banyak orang tua mengeluh kewalahan membimbing anaknya dalam mendapatkan pembelajaran. Apalagi tidak semua orang tua memiliki dasar keilmuan untuk membimbing anaknya. “Bagi mereka yang memiliki ilmu cukup, tidak ada masalah. Tapi di perdesaan, orang tuanya tidak lulus sekolah dasar, sementara anaknya di SMP. Bagaimana mereka bisa membimbing anaknya,” paparnya.

Berbeda dengan sekolah yang masih memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran daring. Maka pembelajaran harus tetap menggunakan daring.Apalagisaat ini Bondowoso belum lepas dari Covid-19. “Kalau yang masih memungkinkan,kami memang menekankan untuk daring. Karena memang situasinya masih seperti ini,” pungkasnya.

Jurnalis: mg3

Fotografer: mg3

Editor: Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca