BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Satgas Covid-19 tingkat kabupaten hingga desa sudah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan capaian vaksinasi. Sayangnya, target minimal 70 persen untuk penguatan herd immunity tersebut belum tercapai. Salah satu penyebabnya, nomor induk kependudukan (NIK) diketahui banyak yang bermasalah.
Masalah tersebut terletak pada temuan NIK yang tidak aktif atau belum terkoneksi secara daring. Akibatnya, ada perbedaan data yang diinput secara manual oleh tenaga kesehatan di Bondowoso dengan data yang ada di KPCPEN.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bondowoso dr Mohammad Imron menyebutkan, hingga Senin (10/1) lalu, capaian vaksinasi masyarakat umum mulai mendekati angka 70 persen atau baru mencapai 67,18 persen. Sementara, untuk vaksinasi lansia baru mencapai 47 persen.
Data real time yang dibuat manual oleh tenaga kesehatan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan sejatinya sudah tembus target minimal vaksinasi umum. Yaitu mencapai 71 persen lebih. Sementara, untuk lansia sudah mencapai 51 persen. “Kami kejar target 70 (masyarakat umum, Red), 60 (lansia, Red) itu, untuk bisa segera vaksinasi yang anak usia 6 sampai 11 tahun,” paparnya.
Penyebab perbedaan angka tersebut, menurut Imron, karena banyak yang sudah divaksin, tetapi datanya tidak bisa diinput ke Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) karena ada yang bermasalah. Mulai dari NIK yang belum aktif, tidak daring, data ganda, dan yang lainnya. Akibatnya, sejak vaksinasi dilakukan hingga saat ini, terdapat 11 ribu data warga yang belum diinput.
Nah, untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Kesehatan akan melakukan penarikan atau pengumpulan data dari setiap fasyankes mulai Rabu hari ini (12/1). “Baru kami koordinasikan dengan Dispenduk. Permasalahannya apa, nanti akan difasilitasi,” tegasnya.
Setelah validasi data dilakukan, 11 ribu warga yang datanya belum terinput akan dimasukkan ke data KPCPEN agar mendapatkan sertifikat vaksin. Dengan begitu, target minimal vaksinasi 70 persen segera tercapai. “Satu minggu itu (kami targetkan, Red) sudah 70 persen,” pungkasnya.
Tekankan Kesadaran Masyarakat
Sementara itu, target 70 persen diyakini dapat tercapai dalam jangka waktu satu pekan. Tentunya dengan menekankan kesadaran kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi terhadap kesehatan. Terlebih, untuk mencegah varian Covid-19 Omicron yang sudah terdeteksi di Jawa Timur.
Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin mengungkapkan, vaksinasi lansia hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Satgas Covid-19 Bondowoso. Apalagi capaiannya masih rendah, yaitu belum mencapai 50 persen. Hal ini juga berpengaruh pada vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun sehingga belum bisa dilakukan. “(Vaksinasi anak, Red) belum karena capaiannya belum 70 persen,” katanya.
Selain itu, Kiai Salwa menerangkan, capaian vaksinasi setiap kecamatan mengalami peningkatan. Namun, pihaknya belum dapat memastikan kecamatan mana yang terendah dan tertinggi. “Kami tetap mendorong mereka untuk meningkatkan vaksinasi,” tegasnya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bondowoso Ahmad Dhafir menyampaikan, vaksinasi merupakan langkah pemerintah untuk menyelamatkan masyarakat dari serangan Covid-19. “Itu penularannya sangat tinggi,” katanya.
Oleh sebab itu, dirinya berharap semua pihak, termasuk tenaga kesehatan yang ada di tingkat desa, dapat melakukan upaya untuk meningkatkan capaian vaksinasi. Tidak hanya itu, Dhafir juga menegaskan bahwa para perangkat desa juga harus berperan aktif. Mendata dan mengomunikasikan dusun atau daerah yang masih terdapat masyarakat belum tervaksinasi. “Kalau itu dilakukan bersama-sama, akan segera tercapai target minimal 70 persen,” paparnya.
Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Nur Hariri