BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Mereka adalah Siti Rohmatillah atau Rahma, 25, penyandang tuna daksa, dan Noera Cahyo Febrianto atau Yoyok, 47, eks ODGJ Bondowoso yang kini sudah sembuh dari gangguan jiwanya. Keduanya bahu-membahu berkolaborasi dalam rangka Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang digelar di Grand City Exhibition Surabaya, sejak 8 hingga 12 Oktober besok. Yoyok bertugas membuat sketsa di atas kain batik, sementara Rahma bertugas mencanting.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku takjub atas karya batik penyandang disabilitas daksa asal Bondowoso. Bahkan dirinya sampai membagikan kekagumannya itu di akun media sosial Instagram. Sebagaimana foto-foto yang diunggah oleh Gubernur Khofifah, tampak Rahma menunjukkan keahlian membatik menggunakan kakinya. Bahkan ia juga pandai merias.
“Meskipun seorang penyandang disabilitas, Siti Rohmatillah tidak pernah putus asa. Sebaliknya, dia berusaha keras menggali potensi diri dan berkeinginan kuat mandiri secara ekonomi,” puji Gubernur Jawa Timur itu melalui akun INSTAGRAM @khofifah.ip.
Khofifah juga meyakini bahwa usaha batik yang ditekuni Siti Rohmatillah ini pelan tapi pasti semakin berkembang. “Walaupun mencanting dengan kaki, jangan pandang remeh hasil jadinya. Keren,” tambah Khofifah.
Khofifah Indar Parawansa berharap kegigihan yang ditunjukkan oleh Siti Rohmatillah bisa menginspirasi seluruh masyarakat agar bangkit mewujudkan mimpi-mimpinya.
Sementara itu, Yoyok merupakan lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang memang ahli dalam mendesain batik. Sedangkan Rahma mencanting dengan kakinya. “Makanya kemarin itu kemudian mendapatkan apresiasi untuk hadir di Grahadi dan mendapatkan motivasi dari Ibu Gubernur,” Ujar Pj Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso Anisatul Hamidah.
Pemerintah Kabupaten Bondowoso berkomitmen untuk memberikan pembinaan terhadap Rahma dan Yoyok, serta yang lainnya. “Karena di Bondowoso cukup banyak penyandang disabilitas dan eks psikosis yang perlu diberdayakan,” jelasnya.
Menurutnya, pemerintah harus hadir untuk memberikan solusi dalam hal pemberdayaan. Di mana Dinsos akan memilah kategori disabilitas berat, sedang, dan ringan. “Kalau disabilitas berat tentu mereka yang memang tidak bisa melakukan aktivitas produktif, dan mereka itu harus mendapatkan perhatian dari pemerintah,” bebernya.
Setelah di Surabaya, rencananya Rahma dan Yoyok juga diminta tampil oleh Pemprov Jatim melalui Biro Perekonomian di Kota Solo dalam kegiatan yang sama, yakni Jatim Fair 2021 pada 15 Oktober mendatang.
Selama di Surabaya, baik Rahma maupun Yoyok didampingi para pendamping khusus. Salah satu pendampingnya adalah Muzayyanah. Yakni Pendamping pasung dari Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur yang ada di wilayah Bondowoso.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti