BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Satgas Covid-19 Kabupaten Bondowoso menemukan fakta baru dari klaster hajatan, di Desa Bendelan, Kecamatan Binakal. Yakni adanya salah seorang pasien klaster hajatan yang ternyata punya riwayat perjalanan ke luar daerah, yakni Bali. Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Mohammad Imron, fakta tersebut diketahui setelah tracing, testing, dan treatment (3T).
Kendati demikian, belum diketahui pasti apakah penularan ini terkait dengan riwayat perjalanan pasien tersebut. Sebab, dia tak langsung memeriksakan kondisi kesehatannya setelah pulang dari daerah yang disinggahi. “Apakah virus korona dibawa pasien karena telah melakukan perjalanan luar kota, kami tak mengetahui secara pasti. Tetapi, ada kemungkinan ini adalah virus migrasi dari daerah lain,” katanya ketika dikonfirmasi.
Pihaknya juga belum dapat memastikan para pasien klaster hajatan terpapar Covid-19 varian baru. Namun, bila ditilik dari karakteristik penyebarannya tak secepat Covid-19 varian baru, misal varian Inggris dan India.
“Penyebarannya bertahap. Tidak serentak seluruh warga positif Covid-19 saat hajatan rampung dilaksanakan. Perlu pemeriksaan di laboratorium untuk mengetahui Covid-19 yang menyebar merupakan varian baru atau bukan,” ungkapnya.
Sementara, ditanya ihwal jumlah total tamu yang hadir dalam hajatan, pihaknya mengaku belum mengetahui itu. “Belum tahu jumlah tamu yang hadir,” ucapnya.
Dengan adanya klaster hajatan tersebut, pria yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso ini mengimbau, hendaknya menjadi pelajaran bersama agar masyarakat lebih disiplin menerapkan 5M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan).
Di lain sisi, penting ke depan agar masyarakat juga tertib prokes saat menggelar hajatan. Termasuk, wajib mengajukan izin persetujuan dari Satgas Covid-19 tingkat kecamatan. Kalau menyelenggarakan hajatan berkapasitas besar, perlu mendapat izin dari satgas Covid-19 kabupaten.
“Pengawasan di tingkat desa penting. Oleh sebab itu, Satgas Covid-19, utamanya tingkat desa, kami minta untuk lebih maksimal melakukan pengawasan gelaran hajatan agar tak muncul klaster-klaster lain,” ungkapnya.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Istimewa
Editor: Solikhul Huda