23.5 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Eksplorasi Panas Bumi, Sesalkan Jalan Rusak di Jalur Ijen

Warga Minta PT Medco Tanggung Jawab

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Eksplorasi panas bumi yang dilakukan oleh PT Medco Cahaya Geothermal di Kecamatan Ijen, Bondowoso, mulai masuk tahap akhir dan masuk eksploitasi. Sayangnya, panas bumi sebagai energi terbarukan dan tidak mengandalkan energi fosil tersebut menuai protes dari warga. Bukan soal tentang eksplorasi ataupun eksploitasinya, melainkan tentang kondisi jalan yang kerap dilalui kendaraan PT Medco.

BACA JUGA : Pendaki Gunung Ijen Bondowoso yang Hilang, Ditemukan Selamat

Hal tersebut diketahui saat perwakilan warga melakukan pengaduan kepada pemkab melalui sekretaris daerah (sekda), kemarin (9/5) malam. Sebelumnya, perwakilan warga dari empat kecamatan yang berkaitan dengan eksplorasi tersebut, di antaranya, Kecamatan Sempol, Kecamatan Tapen, Kecamatan Sukosari, dan Sumber Wringin, sempat datang ke kantor perwakilan PT Medco, 26 April lalu. Tapi, usaha para warga tidak membuahkan hasil dan tidak mendapatkan tanggapan dari yang bersangkutan.

Mobile_AP_Rectangle 2

Koordinator aksi keluhan warga di empat kecamatan tersebut, Abdul Hadi, berharap pemerintah daerah bisa menindaklanjuti keluhan masyarakat. Yaitu, soal jalan yang sempit dan sebagainya. Untuk selanjutnya dilakukan komunikasi dengan pihak terkait.

Selain itu, Hadi juga mengaku akan melakukan somasi ke pimpinan PT Medco Cahaya Geotermal di pusat jika keluhan itu tak ditindaklanjuti. “Tapi, saya masih nunggu hasil dari pemkab menyampaikan ke Medco,” tegasnya.

Lebih lanjut, Hadi menjelaskan, mereka melakukan aksinya untuk meminta kepada PT Medco Cahaya Geotermal untuk melakukan pelebaran jalan, renovasi jembatan, hingga membuat tiang kabel listrik yang lebih tinggi sepanjang 61 kilometer. Mulai dari jalan Desa Jurang Sapi, Kecamatan Tapen, hingga Kecamatan Ijen.

Masih kata Hadi, ternyata permintaan tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, sejak adanya proyek eksplorasi panas bumi, banyak kendaraan besar yang melintas. Hal tersebut membuat masyarakat yang bekerja sebagai pengepul dan petani kopi harus melintas dengan waktu tempuh lebih lama.

Tak hanya itu, masyarakat juga kadang harus merasakan listrik padam, akibat kabel tersangkut pada kendaraan berat yang sedang melintas. Selain itu, Hadi juga menyebutkan, jembatan di Desa Sukorejo juga mengalami kerusakan di beberapa titik. Kondisinya dianggap sudah membutuhkan perbaikan. Bahkan pihaknya mengaku sudah memiliki bukti berupa foto jembatan yang rusak.

Dalam penjelasan kabar panas bumi di Bondowoso yang diberitakan sebelumnya, General Manager Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen PT Medco Geothermal Indonesia Novianto mengatakan, pihaknya sudah menyelesaikan tahap eksplorasi. Sementara, saat ini pihaknya sudah mengurus perizinan lebih lanjut kepada pihak berwenang. Salah satunya persetujuan ke Kementerian Ekonomi Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait tahap eksploitasi.

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Dwi Siswanto

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Eksplorasi panas bumi yang dilakukan oleh PT Medco Cahaya Geothermal di Kecamatan Ijen, Bondowoso, mulai masuk tahap akhir dan masuk eksploitasi. Sayangnya, panas bumi sebagai energi terbarukan dan tidak mengandalkan energi fosil tersebut menuai protes dari warga. Bukan soal tentang eksplorasi ataupun eksploitasinya, melainkan tentang kondisi jalan yang kerap dilalui kendaraan PT Medco.

BACA JUGA : Pendaki Gunung Ijen Bondowoso yang Hilang, Ditemukan Selamat

Hal tersebut diketahui saat perwakilan warga melakukan pengaduan kepada pemkab melalui sekretaris daerah (sekda), kemarin (9/5) malam. Sebelumnya, perwakilan warga dari empat kecamatan yang berkaitan dengan eksplorasi tersebut, di antaranya, Kecamatan Sempol, Kecamatan Tapen, Kecamatan Sukosari, dan Sumber Wringin, sempat datang ke kantor perwakilan PT Medco, 26 April lalu. Tapi, usaha para warga tidak membuahkan hasil dan tidak mendapatkan tanggapan dari yang bersangkutan.

Koordinator aksi keluhan warga di empat kecamatan tersebut, Abdul Hadi, berharap pemerintah daerah bisa menindaklanjuti keluhan masyarakat. Yaitu, soal jalan yang sempit dan sebagainya. Untuk selanjutnya dilakukan komunikasi dengan pihak terkait.

Selain itu, Hadi juga mengaku akan melakukan somasi ke pimpinan PT Medco Cahaya Geotermal di pusat jika keluhan itu tak ditindaklanjuti. “Tapi, saya masih nunggu hasil dari pemkab menyampaikan ke Medco,” tegasnya.

Lebih lanjut, Hadi menjelaskan, mereka melakukan aksinya untuk meminta kepada PT Medco Cahaya Geotermal untuk melakukan pelebaran jalan, renovasi jembatan, hingga membuat tiang kabel listrik yang lebih tinggi sepanjang 61 kilometer. Mulai dari jalan Desa Jurang Sapi, Kecamatan Tapen, hingga Kecamatan Ijen.

Masih kata Hadi, ternyata permintaan tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, sejak adanya proyek eksplorasi panas bumi, banyak kendaraan besar yang melintas. Hal tersebut membuat masyarakat yang bekerja sebagai pengepul dan petani kopi harus melintas dengan waktu tempuh lebih lama.

Tak hanya itu, masyarakat juga kadang harus merasakan listrik padam, akibat kabel tersangkut pada kendaraan berat yang sedang melintas. Selain itu, Hadi juga menyebutkan, jembatan di Desa Sukorejo juga mengalami kerusakan di beberapa titik. Kondisinya dianggap sudah membutuhkan perbaikan. Bahkan pihaknya mengaku sudah memiliki bukti berupa foto jembatan yang rusak.

Dalam penjelasan kabar panas bumi di Bondowoso yang diberitakan sebelumnya, General Manager Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen PT Medco Geothermal Indonesia Novianto mengatakan, pihaknya sudah menyelesaikan tahap eksplorasi. Sementara, saat ini pihaknya sudah mengurus perizinan lebih lanjut kepada pihak berwenang. Salah satunya persetujuan ke Kementerian Ekonomi Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait tahap eksploitasi.

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Dwi Siswanto

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Eksplorasi panas bumi yang dilakukan oleh PT Medco Cahaya Geothermal di Kecamatan Ijen, Bondowoso, mulai masuk tahap akhir dan masuk eksploitasi. Sayangnya, panas bumi sebagai energi terbarukan dan tidak mengandalkan energi fosil tersebut menuai protes dari warga. Bukan soal tentang eksplorasi ataupun eksploitasinya, melainkan tentang kondisi jalan yang kerap dilalui kendaraan PT Medco.

BACA JUGA : Pendaki Gunung Ijen Bondowoso yang Hilang, Ditemukan Selamat

Hal tersebut diketahui saat perwakilan warga melakukan pengaduan kepada pemkab melalui sekretaris daerah (sekda), kemarin (9/5) malam. Sebelumnya, perwakilan warga dari empat kecamatan yang berkaitan dengan eksplorasi tersebut, di antaranya, Kecamatan Sempol, Kecamatan Tapen, Kecamatan Sukosari, dan Sumber Wringin, sempat datang ke kantor perwakilan PT Medco, 26 April lalu. Tapi, usaha para warga tidak membuahkan hasil dan tidak mendapatkan tanggapan dari yang bersangkutan.

Koordinator aksi keluhan warga di empat kecamatan tersebut, Abdul Hadi, berharap pemerintah daerah bisa menindaklanjuti keluhan masyarakat. Yaitu, soal jalan yang sempit dan sebagainya. Untuk selanjutnya dilakukan komunikasi dengan pihak terkait.

Selain itu, Hadi juga mengaku akan melakukan somasi ke pimpinan PT Medco Cahaya Geotermal di pusat jika keluhan itu tak ditindaklanjuti. “Tapi, saya masih nunggu hasil dari pemkab menyampaikan ke Medco,” tegasnya.

Lebih lanjut, Hadi menjelaskan, mereka melakukan aksinya untuk meminta kepada PT Medco Cahaya Geotermal untuk melakukan pelebaran jalan, renovasi jembatan, hingga membuat tiang kabel listrik yang lebih tinggi sepanjang 61 kilometer. Mulai dari jalan Desa Jurang Sapi, Kecamatan Tapen, hingga Kecamatan Ijen.

Masih kata Hadi, ternyata permintaan tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, sejak adanya proyek eksplorasi panas bumi, banyak kendaraan besar yang melintas. Hal tersebut membuat masyarakat yang bekerja sebagai pengepul dan petani kopi harus melintas dengan waktu tempuh lebih lama.

Tak hanya itu, masyarakat juga kadang harus merasakan listrik padam, akibat kabel tersangkut pada kendaraan berat yang sedang melintas. Selain itu, Hadi juga menyebutkan, jembatan di Desa Sukorejo juga mengalami kerusakan di beberapa titik. Kondisinya dianggap sudah membutuhkan perbaikan. Bahkan pihaknya mengaku sudah memiliki bukti berupa foto jembatan yang rusak.

Dalam penjelasan kabar panas bumi di Bondowoso yang diberitakan sebelumnya, General Manager Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen PT Medco Geothermal Indonesia Novianto mengatakan, pihaknya sudah menyelesaikan tahap eksplorasi. Sementara, saat ini pihaknya sudah mengurus perizinan lebih lanjut kepada pihak berwenang. Salah satunya persetujuan ke Kementerian Ekonomi Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait tahap eksploitasi.

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Dwi Siswanto

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca