Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Askab PSSI Bondowoso siap menurunkan tiga tim dalam gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur, tahun ini. Yakni tim sepak bola putra, tim sepak bola putri, dan tim futsal putra. Hal itu disampaikan oleh Subangkit, Ketua Askab PSSI Bondowoso, kepada Jawa Pos Radar Ijen.
Sayangnya, meski tim sepak bola putra sudah berlatih sejak pertengahan tahun 2021 kemarin, para pemain belum mendapatkan vitamin penambah semangat. Salah satunya adalah bonus sepatu ataupun uang transportasi.
Menurut Subangkit, tim sepak bola putra Porprov ada 25 pemain untuk sementara ini. Ketika ditanya soal anggaran, timnya bahkan belum mendapatkan uang transportasi per pemain. “Artinya, seperti kebutuhan sepatu atau peralatan pemain belum dapat,” ucapnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Hal itu bukan tanpa sebab. Di internal KONI Bondowoso ada perubahan anggaran yang berdampak pada belum cairnya anggaran kepada Askab PSSI. “Tapi, dalam waktu dekat kemungkinan sudah turun. Sebab, sinergisitas KONI dan Disparpora harus baik untuk kesuksesan gelaran Porprov nanti,” kata Subangkit.
Selain persoalan anggaran terkait TC serta bonus, 25 pemain yang ada masih belum tentu aman. Puluhan pemain itu masih harus bersaing dan menunjukkan skill mereka. “Kami masih menerapkan promosi degradasi (promdeg, Red) bagi pemain. Jadi, ada pemain yang masuk dan keluar. Bongkar pasang pemain, ya, tambal sulam lah,” tuturnya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Nur Hariri
- Advertisement -
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Askab PSSI Bondowoso siap menurunkan tiga tim dalam gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur, tahun ini. Yakni tim sepak bola putra, tim sepak bola putri, dan tim futsal putra. Hal itu disampaikan oleh Subangkit, Ketua Askab PSSI Bondowoso, kepada Jawa Pos Radar Ijen.
Sayangnya, meski tim sepak bola putra sudah berlatih sejak pertengahan tahun 2021 kemarin, para pemain belum mendapatkan vitamin penambah semangat. Salah satunya adalah bonus sepatu ataupun uang transportasi.
Menurut Subangkit, tim sepak bola putra Porprov ada 25 pemain untuk sementara ini. Ketika ditanya soal anggaran, timnya bahkan belum mendapatkan uang transportasi per pemain. “Artinya, seperti kebutuhan sepatu atau peralatan pemain belum dapat,” ucapnya.
Hal itu bukan tanpa sebab. Di internal KONI Bondowoso ada perubahan anggaran yang berdampak pada belum cairnya anggaran kepada Askab PSSI. “Tapi, dalam waktu dekat kemungkinan sudah turun. Sebab, sinergisitas KONI dan Disparpora harus baik untuk kesuksesan gelaran Porprov nanti,” kata Subangkit.
Selain persoalan anggaran terkait TC serta bonus, 25 pemain yang ada masih belum tentu aman. Puluhan pemain itu masih harus bersaing dan menunjukkan skill mereka. “Kami masih menerapkan promosi degradasi (promdeg, Red) bagi pemain. Jadi, ada pemain yang masuk dan keluar. Bongkar pasang pemain, ya, tambal sulam lah,” tuturnya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Nur Hariri
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Askab PSSI Bondowoso siap menurunkan tiga tim dalam gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur, tahun ini. Yakni tim sepak bola putra, tim sepak bola putri, dan tim futsal putra. Hal itu disampaikan oleh Subangkit, Ketua Askab PSSI Bondowoso, kepada Jawa Pos Radar Ijen.
Sayangnya, meski tim sepak bola putra sudah berlatih sejak pertengahan tahun 2021 kemarin, para pemain belum mendapatkan vitamin penambah semangat. Salah satunya adalah bonus sepatu ataupun uang transportasi.
Menurut Subangkit, tim sepak bola putra Porprov ada 25 pemain untuk sementara ini. Ketika ditanya soal anggaran, timnya bahkan belum mendapatkan uang transportasi per pemain. “Artinya, seperti kebutuhan sepatu atau peralatan pemain belum dapat,” ucapnya.
Hal itu bukan tanpa sebab. Di internal KONI Bondowoso ada perubahan anggaran yang berdampak pada belum cairnya anggaran kepada Askab PSSI. “Tapi, dalam waktu dekat kemungkinan sudah turun. Sebab, sinergisitas KONI dan Disparpora harus baik untuk kesuksesan gelaran Porprov nanti,” kata Subangkit.
Selain persoalan anggaran terkait TC serta bonus, 25 pemain yang ada masih belum tentu aman. Puluhan pemain itu masih harus bersaing dan menunjukkan skill mereka. “Kami masih menerapkan promosi degradasi (promdeg, Red) bagi pemain. Jadi, ada pemain yang masuk dan keluar. Bongkar pasang pemain, ya, tambal sulam lah,” tuturnya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Nur Hariri