23.2 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Ada ‘Salon Gadis’ di dalam Lapas Bondowoso ?

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – “Selamat datang di Salon Gadis,” demikian tulisan yang terpampang jelas di galeri milik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Bondowoso. Salon tersebut didirikan atas kolaborasi dengan Salon Gadis. Uniknya, tidak seperti salon pada umumnya. Petugas yang akan melayani pengunjung juga melibatkan para warga binaan pemasyarakatan (WBP). Secara resmi, salon itu dibuka oleh Kalapas Bondowoso bersama pihak Salon Gadis, kemarin (10/1).

Yusi Yusminingsih, Manajer Salon Gadis, mengatakan, selama rambut manusia tetap tumbuh, maka di situ rejeki para pekerja salon muncul. Perempuan yang sudah memiliki beberapa cabang salon ini juga mengungkapkan, selain mendirikan salon di lapas, pihaknya juga memberikan pengetahuan seputar salon di dalam lapas kepada para tahanan. “Jasa ini, alhamdulillah, cukup untuk membiayai keluarga,” paparnya.

Lebih lanjut, Yusi menegaskan bahwa salon tersebut secara resmi mulai beroperasi pada Minggu (16/1) mendatang. Beberapa hari tersisa akan dimanfaatkan untuk menyiapkan yang dibutuhkan. Selain itu, juga menentukan sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan nantinya. “Ini akan terus beroperasi ke depannya di sini,” katanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sementara itu, Suwito, Kalapas Bondowoso, menjelaskan, sudah ada satu warga binaan yang siap diterjunkan. Padahal sebelumnya mereka juga memiliki SDM yang dinilai sudah mumpuni, tapi yang bersangkutan sudah keluar karena masa tahanannya sudah habis.

Sejumlah tahanan yang sudah dibebaskan, lanjut Suwito, ada yang sudah mendirikan jasa potong rambut secara pribadi. Walaupun hasilnya dinilai masih belum maksimal. Hal tersebut juga dianggap menjadi tolok ukur keberhasilan dari pembinaan yang diberikan selama berada di lapas.

Uniknya, ternyata salon tersebut tidak hanya akan melayani para perempuan yang berkunjung. Namun, para laki-laki juga bisa mendapatkan perawatan di sana. Khususnya untuk pemotongan rambut dan lainnya.

Selain itu, pihaknya juga menyebutkan sudah memiliki berbagai macam pembinaan yang diberikan kepada para tahanan. Baik pembinaan kepribadian maupun pembinaan kemandirian. Walaupun demikian, untuk pelatihan yang akan diberikan kepada para WBP selama 2022 masih akan melihat kemampuan anggaran yang dimiliki. Setelah pada tahun sebelumnya sempat ada pelatihan fotografi dan mekanik. “Nanti ke depannya akan kami lihat apa yang bisa kami berikan kepada mereka,” cetusnya.

Pada tahun ini pula, pihaknya juga akan kembali menggandeng berbagai pihak. Di antaranya Balai Latihan Kerja (BLK) Bondowoso dan Dinas Ketenagakerjaan. Pihaknya berharap ada hal-hal yang akan dialokasikan untuk para tahanan, seperti pelatihan keterampilan dan sebagainya. “Kalau di luar nyari pesertanya kan susah. Kalau di dalam (lapas, Red) pesertanya kan banyak,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Nur Hariri

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – “Selamat datang di Salon Gadis,” demikian tulisan yang terpampang jelas di galeri milik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Bondowoso. Salon tersebut didirikan atas kolaborasi dengan Salon Gadis. Uniknya, tidak seperti salon pada umumnya. Petugas yang akan melayani pengunjung juga melibatkan para warga binaan pemasyarakatan (WBP). Secara resmi, salon itu dibuka oleh Kalapas Bondowoso bersama pihak Salon Gadis, kemarin (10/1).

Yusi Yusminingsih, Manajer Salon Gadis, mengatakan, selama rambut manusia tetap tumbuh, maka di situ rejeki para pekerja salon muncul. Perempuan yang sudah memiliki beberapa cabang salon ini juga mengungkapkan, selain mendirikan salon di lapas, pihaknya juga memberikan pengetahuan seputar salon di dalam lapas kepada para tahanan. “Jasa ini, alhamdulillah, cukup untuk membiayai keluarga,” paparnya.

Lebih lanjut, Yusi menegaskan bahwa salon tersebut secara resmi mulai beroperasi pada Minggu (16/1) mendatang. Beberapa hari tersisa akan dimanfaatkan untuk menyiapkan yang dibutuhkan. Selain itu, juga menentukan sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan nantinya. “Ini akan terus beroperasi ke depannya di sini,” katanya.

Sementara itu, Suwito, Kalapas Bondowoso, menjelaskan, sudah ada satu warga binaan yang siap diterjunkan. Padahal sebelumnya mereka juga memiliki SDM yang dinilai sudah mumpuni, tapi yang bersangkutan sudah keluar karena masa tahanannya sudah habis.

Sejumlah tahanan yang sudah dibebaskan, lanjut Suwito, ada yang sudah mendirikan jasa potong rambut secara pribadi. Walaupun hasilnya dinilai masih belum maksimal. Hal tersebut juga dianggap menjadi tolok ukur keberhasilan dari pembinaan yang diberikan selama berada di lapas.

Uniknya, ternyata salon tersebut tidak hanya akan melayani para perempuan yang berkunjung. Namun, para laki-laki juga bisa mendapatkan perawatan di sana. Khususnya untuk pemotongan rambut dan lainnya.

Selain itu, pihaknya juga menyebutkan sudah memiliki berbagai macam pembinaan yang diberikan kepada para tahanan. Baik pembinaan kepribadian maupun pembinaan kemandirian. Walaupun demikian, untuk pelatihan yang akan diberikan kepada para WBP selama 2022 masih akan melihat kemampuan anggaran yang dimiliki. Setelah pada tahun sebelumnya sempat ada pelatihan fotografi dan mekanik. “Nanti ke depannya akan kami lihat apa yang bisa kami berikan kepada mereka,” cetusnya.

Pada tahun ini pula, pihaknya juga akan kembali menggandeng berbagai pihak. Di antaranya Balai Latihan Kerja (BLK) Bondowoso dan Dinas Ketenagakerjaan. Pihaknya berharap ada hal-hal yang akan dialokasikan untuk para tahanan, seperti pelatihan keterampilan dan sebagainya. “Kalau di luar nyari pesertanya kan susah. Kalau di dalam (lapas, Red) pesertanya kan banyak,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Nur Hariri

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – “Selamat datang di Salon Gadis,” demikian tulisan yang terpampang jelas di galeri milik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Bondowoso. Salon tersebut didirikan atas kolaborasi dengan Salon Gadis. Uniknya, tidak seperti salon pada umumnya. Petugas yang akan melayani pengunjung juga melibatkan para warga binaan pemasyarakatan (WBP). Secara resmi, salon itu dibuka oleh Kalapas Bondowoso bersama pihak Salon Gadis, kemarin (10/1).

Yusi Yusminingsih, Manajer Salon Gadis, mengatakan, selama rambut manusia tetap tumbuh, maka di situ rejeki para pekerja salon muncul. Perempuan yang sudah memiliki beberapa cabang salon ini juga mengungkapkan, selain mendirikan salon di lapas, pihaknya juga memberikan pengetahuan seputar salon di dalam lapas kepada para tahanan. “Jasa ini, alhamdulillah, cukup untuk membiayai keluarga,” paparnya.

Lebih lanjut, Yusi menegaskan bahwa salon tersebut secara resmi mulai beroperasi pada Minggu (16/1) mendatang. Beberapa hari tersisa akan dimanfaatkan untuk menyiapkan yang dibutuhkan. Selain itu, juga menentukan sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan nantinya. “Ini akan terus beroperasi ke depannya di sini,” katanya.

Sementara itu, Suwito, Kalapas Bondowoso, menjelaskan, sudah ada satu warga binaan yang siap diterjunkan. Padahal sebelumnya mereka juga memiliki SDM yang dinilai sudah mumpuni, tapi yang bersangkutan sudah keluar karena masa tahanannya sudah habis.

Sejumlah tahanan yang sudah dibebaskan, lanjut Suwito, ada yang sudah mendirikan jasa potong rambut secara pribadi. Walaupun hasilnya dinilai masih belum maksimal. Hal tersebut juga dianggap menjadi tolok ukur keberhasilan dari pembinaan yang diberikan selama berada di lapas.

Uniknya, ternyata salon tersebut tidak hanya akan melayani para perempuan yang berkunjung. Namun, para laki-laki juga bisa mendapatkan perawatan di sana. Khususnya untuk pemotongan rambut dan lainnya.

Selain itu, pihaknya juga menyebutkan sudah memiliki berbagai macam pembinaan yang diberikan kepada para tahanan. Baik pembinaan kepribadian maupun pembinaan kemandirian. Walaupun demikian, untuk pelatihan yang akan diberikan kepada para WBP selama 2022 masih akan melihat kemampuan anggaran yang dimiliki. Setelah pada tahun sebelumnya sempat ada pelatihan fotografi dan mekanik. “Nanti ke depannya akan kami lihat apa yang bisa kami berikan kepada mereka,” cetusnya.

Pada tahun ini pula, pihaknya juga akan kembali menggandeng berbagai pihak. Di antaranya Balai Latihan Kerja (BLK) Bondowoso dan Dinas Ketenagakerjaan. Pihaknya berharap ada hal-hal yang akan dialokasikan untuk para tahanan, seperti pelatihan keterampilan dan sebagainya. “Kalau di luar nyari pesertanya kan susah. Kalau di dalam (lapas, Red) pesertanya kan banyak,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Nur Hariri

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca