22.9 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Tujuh Veteran Dianugerahi Satyalencana

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Menjelang peringatan Hari Pahlawan Nasional, tujuh orang veteran di Bondowoso mendapatkan penghargaan tanda Satyalencana. Mereka adalah pengurus Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Penyematan tanda tersebut dilaksanakan langsung oleh Wakil Ketua II LVRI Jawa Timur Kolonel Mar (Purn) Gatot Suharyoso di Kantor LVRI Markas Cabang Bondowoso, kemarin (06/11).

“Saya ucapkan terima kasih kepada para veteran yang terus berjuang menanamkan Jiwa Semangat Nilai-Nilai 45,” ungkap Wakil Ketua II LVRI Jawa Timur Kolonel Mar (Purn) Gatot Suharyoso.

Penghargaan Satyalencana, menurut dia, merupakan kebanggaan tersendiri dan bukti atas pengabdian selama ini. “Penerima ini karena berturut-turut bekerja di LVRI sebagai pengurus minimal 4 tahun,” ungkapnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dia juga menjelaskan, meskipun bukan pengurus veteran lain, juga bisa mendapatkan penghargaan tersebut karena memberikan kontribusi kepada LVRI. “Itu bisa diusulkan mendapatkan Satyalencana. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” jelas pria kelahiran Jember tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua LVRI Bondowoso Kapten CZI (Purn) Mursanto mengatakan, saat ini total ada 62 veteran di Bondowoso. Menurut dia, tidak semua pensiunan TNI itu bisa jadi veteran. Namun, ada beberapa kriteria saja. Salah satunya ikut berperang. “Termasuk warga yang membantu dalam perang, bisa jadi anggota veteran,” jelasnya.

Pihaknya tengah mengajukan tujuh orang warga Bondowoso yang telah membantu perang gerilya pada tahun 1949, agar menjadi anggota veteran. “Ada beberapa sipil sudah menjadi anggota veteran,” imbuhnya.

Dia juga menjabarkan, veteran dibagi menjadi tiga, yakni veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI). Mereka adalah warga negara Indonesia yang berperan mempertahankan kemerdekaan NKRI dalam masa revolusi fisik antara tanggal 17 Agustus 1945 sampai dengan tanggal 27 Desember 1949. “Termasuk di dalamnya adalah sipil yang membantu tentara dalam perang tersebut,” jelasnya.

Selanjutnya adalah veteran pembela, yang kemudian dibagi tiga. Yakni Trikora, Dwikora, dan Seroja. “Dan ketiga yakni kategori veteran perdamaian. Yakni yang sempat dikirim ke luar negeri. Termasuk di antaranya saya,” jelasnya.

Selain itu, tugas veteran hari ini adalah mengajarkan dan menanamkan Jiwa Semangat Nilai-Nilai 45 (JSN) pada generasi muda dan pelajar di sekolah-sekolah. “Apalagi dalam momentum Hari Pahlawan 2021 ini. Namun, karena Pandemi Covid-19, selama ini veteran Bondowoso tidak bisa melaksanakan itu karena siswa kan daring. Biasanya kami koordinasi dengan dinas terkait,” tandasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Menjelang peringatan Hari Pahlawan Nasional, tujuh orang veteran di Bondowoso mendapatkan penghargaan tanda Satyalencana. Mereka adalah pengurus Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Penyematan tanda tersebut dilaksanakan langsung oleh Wakil Ketua II LVRI Jawa Timur Kolonel Mar (Purn) Gatot Suharyoso di Kantor LVRI Markas Cabang Bondowoso, kemarin (06/11).

“Saya ucapkan terima kasih kepada para veteran yang terus berjuang menanamkan Jiwa Semangat Nilai-Nilai 45,” ungkap Wakil Ketua II LVRI Jawa Timur Kolonel Mar (Purn) Gatot Suharyoso.

Penghargaan Satyalencana, menurut dia, merupakan kebanggaan tersendiri dan bukti atas pengabdian selama ini. “Penerima ini karena berturut-turut bekerja di LVRI sebagai pengurus minimal 4 tahun,” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan, meskipun bukan pengurus veteran lain, juga bisa mendapatkan penghargaan tersebut karena memberikan kontribusi kepada LVRI. “Itu bisa diusulkan mendapatkan Satyalencana. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” jelas pria kelahiran Jember tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua LVRI Bondowoso Kapten CZI (Purn) Mursanto mengatakan, saat ini total ada 62 veteran di Bondowoso. Menurut dia, tidak semua pensiunan TNI itu bisa jadi veteran. Namun, ada beberapa kriteria saja. Salah satunya ikut berperang. “Termasuk warga yang membantu dalam perang, bisa jadi anggota veteran,” jelasnya.

Pihaknya tengah mengajukan tujuh orang warga Bondowoso yang telah membantu perang gerilya pada tahun 1949, agar menjadi anggota veteran. “Ada beberapa sipil sudah menjadi anggota veteran,” imbuhnya.

Dia juga menjabarkan, veteran dibagi menjadi tiga, yakni veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI). Mereka adalah warga negara Indonesia yang berperan mempertahankan kemerdekaan NKRI dalam masa revolusi fisik antara tanggal 17 Agustus 1945 sampai dengan tanggal 27 Desember 1949. “Termasuk di dalamnya adalah sipil yang membantu tentara dalam perang tersebut,” jelasnya.

Selanjutnya adalah veteran pembela, yang kemudian dibagi tiga. Yakni Trikora, Dwikora, dan Seroja. “Dan ketiga yakni kategori veteran perdamaian. Yakni yang sempat dikirim ke luar negeri. Termasuk di antaranya saya,” jelasnya.

Selain itu, tugas veteran hari ini adalah mengajarkan dan menanamkan Jiwa Semangat Nilai-Nilai 45 (JSN) pada generasi muda dan pelajar di sekolah-sekolah. “Apalagi dalam momentum Hari Pahlawan 2021 ini. Namun, karena Pandemi Covid-19, selama ini veteran Bondowoso tidak bisa melaksanakan itu karena siswa kan daring. Biasanya kami koordinasi dengan dinas terkait,” tandasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Hafid Asnan

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Menjelang peringatan Hari Pahlawan Nasional, tujuh orang veteran di Bondowoso mendapatkan penghargaan tanda Satyalencana. Mereka adalah pengurus Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Penyematan tanda tersebut dilaksanakan langsung oleh Wakil Ketua II LVRI Jawa Timur Kolonel Mar (Purn) Gatot Suharyoso di Kantor LVRI Markas Cabang Bondowoso, kemarin (06/11).

“Saya ucapkan terima kasih kepada para veteran yang terus berjuang menanamkan Jiwa Semangat Nilai-Nilai 45,” ungkap Wakil Ketua II LVRI Jawa Timur Kolonel Mar (Purn) Gatot Suharyoso.

Penghargaan Satyalencana, menurut dia, merupakan kebanggaan tersendiri dan bukti atas pengabdian selama ini. “Penerima ini karena berturut-turut bekerja di LVRI sebagai pengurus minimal 4 tahun,” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan, meskipun bukan pengurus veteran lain, juga bisa mendapatkan penghargaan tersebut karena memberikan kontribusi kepada LVRI. “Itu bisa diusulkan mendapatkan Satyalencana. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” jelas pria kelahiran Jember tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua LVRI Bondowoso Kapten CZI (Purn) Mursanto mengatakan, saat ini total ada 62 veteran di Bondowoso. Menurut dia, tidak semua pensiunan TNI itu bisa jadi veteran. Namun, ada beberapa kriteria saja. Salah satunya ikut berperang. “Termasuk warga yang membantu dalam perang, bisa jadi anggota veteran,” jelasnya.

Pihaknya tengah mengajukan tujuh orang warga Bondowoso yang telah membantu perang gerilya pada tahun 1949, agar menjadi anggota veteran. “Ada beberapa sipil sudah menjadi anggota veteran,” imbuhnya.

Dia juga menjabarkan, veteran dibagi menjadi tiga, yakni veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI). Mereka adalah warga negara Indonesia yang berperan mempertahankan kemerdekaan NKRI dalam masa revolusi fisik antara tanggal 17 Agustus 1945 sampai dengan tanggal 27 Desember 1949. “Termasuk di dalamnya adalah sipil yang membantu tentara dalam perang tersebut,” jelasnya.

Selanjutnya adalah veteran pembela, yang kemudian dibagi tiga. Yakni Trikora, Dwikora, dan Seroja. “Dan ketiga yakni kategori veteran perdamaian. Yakni yang sempat dikirim ke luar negeri. Termasuk di antaranya saya,” jelasnya.

Selain itu, tugas veteran hari ini adalah mengajarkan dan menanamkan Jiwa Semangat Nilai-Nilai 45 (JSN) pada generasi muda dan pelajar di sekolah-sekolah. “Apalagi dalam momentum Hari Pahlawan 2021 ini. Namun, karena Pandemi Covid-19, selama ini veteran Bondowoso tidak bisa melaksanakan itu karena siswa kan daring. Biasanya kami koordinasi dengan dinas terkait,” tandasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca