BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Proses ekskavasi dugaan adanya struktur batu bata di Desa Jebung Kidul, Kecamatan Tlogosari, mulai diseriusi. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur mulai turun gunung ke lokasi.
Kemarin (9/11), tim ekskavasi BPCB sudah meninjau lokasi untuk survei awal. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Seksi Sejarah dan Purbakala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso Hery Kusdaryanto. “Tadi (kemarin, Red) masih survei awal. Masih membuat patokan dahulu, menentukan titik mana yang akan diekskavasi terlebih dulu,” ujar Hery.
Lebih lanjut, Hery menambahkan, tim BPCB dijadwalkan akan memulai proses ekskavasi awal hari ini (10/11). “Besok (hari ini, Red) mulai proses penggalian awal. Penentuan di masing-masing titik. Kemungkinan juga akan memetakan dua atau tiga titik terlebih dahulu,” jelas Hery.
Terkait penggunaan alat berat pada proses ekskavasi, Hery mengaku belum dipakai. “Masih memakai alat khusus dahulu. Rencananya, tim BPCB berada di Bondowoso sekitar satu minggu untuk melihat, meneliti, dan menggali ekskavasi awal ini,” urainya kepada Jawa Pos Radar Ijen.
Sebelumnya, penemuan dugaan struktur batu bata peninggalan zaman purbakala ditemukan di Dusun Bataan, Desa Jebung Kidul, Kecamatan Tlogosari, pada pertengahan bulan Februari lalu. Struktur batu bata ini hampir mirip dengan yang ada di Alassumur, Pujer.
Batu bata itu ditemukan oleh Ahmad Ja’far, Kepala Dusun (Kasun) Bataan, saat beraktivitas di tengah area persawahan. Berikutnya, Ja’far melaporkan temuan tersebut ke pihak-pihak terkait. Sampai diterima Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso.
Dilihat dari bentuk strukturnya, temuan itu hampir sama seperti temuan batu bata kuno di Desa Alassumur, Pujer, maupun di Desa Jurang Sapi, Tapen. Satu bata kuno itu berukuran lebar 15 sentimeter, panjang 30 sentimeter, dan tinggi 5 sentimeter. “Menurut informasi dari masyarakat, memang struktur batu bata itu tetap berada di lahan yang digunakan sebagai jalan setapak sawah. Pinggiran sawah. Tidak ada proses pemindahan,” jelas Hery.
Luasan struktur batu bata itu diduga berada di area hamparan sawah lebih dari 2 hektare. Ditanya tentang dugaan sementara struktur batu bata itu berupa bangunan apa, apakah dulunya seperti kolam petirtaan atau hanya berupa pagar pembatas saja, Hery belum bisa memastikan. “Kalau dilihat struktur yang ada, seperti tembok atau sebuah bangunan. Ada struktur yang cukup bagus berada di sebelah utara area sawah,” bebernya. Selain itu, bangunan utama struktur utama itu diduga mengarah ke barat timur.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti