BONDOWOSO, RADARJEMBER.IDÂ – Warga Desa Jebung Kidul, Kecamatan Tlogosari, Bondowoso, kembali mengeluhkan air aliran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang sering macet. Pasalnya, satu pekan sebelumnya, mereka sudah sempat mengadu. Tapi, hingga saat ini warga sekitar masih mengeluhkan air PDAM lebih sering macet setiap harinya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah perwakilan warga juga sempat mengadukan hal itu ke DPRD Bondowoso. Bahkan, sudah sempat ditindaklanjuti pihak PDAM, tetapi air masih saja lebih sering mati. “Gak normal, masih seperti dulu-dulunya,” kata Adnan, salah seorang warga Desa Jebung Kidul, Kecamatan Tlogosari.
Menurutnya, pada siang hari air PDAM dipastikan mati total atau tidak mengalir sama sekali. Tapi, pada saat malam hari air mengalir. Itu pun alirannya kecil serta waktunya terbatas, sekitar pukul 20.00. “Inginnya kan buka keran jam berapa pun air ngalir sebagaimana awal-awal saya jadi pelanggan. Apa bedanya kami dengan daerah yang lain di lingkungan PDAM Unit Tlogosari yang 24 jam airnya ada,” harapnya.
Beberapa hari lalu, keluhan masyarakat juga menjadi sorotan sejumlah media lokal di Bondowoso. “Dua hari setelah terbitnya pemberitaan itu, air ngalir di siang hari. Setelah itu tidak lagi,” paparnya.
Pihaknya mengaku sering mengadukan langsung ke Kepala Unit PDAM Tlogosari melalui WA terkait kondisi air yang sering macet. Tetapi, tetap saja air sering mati. “Saya katakan siang tetap mati dan malam baru ngalir itu sekitar jam delapan malam, tetapi kecil,” jelasnya.
Akibat hal tersebut, pihaknya terpaksa harus menunggu dan menampung air di malam hari. “Ya, kami tetap menyita waktu nandon air untuk kebutuhan esok harinya,” akunya. Adnan menduga, PDAM menjual air ke sebuah perusahaan di Desa Lombok Wetan secara ilegal. Yakni perusahaan tembakau yang lahannya sudah sangat luas. “Jadi, pembebasan lahannya, ya, memang perusahaan besar,” imbuhnya.
Awal-awal adanya PDAM, pihaknya punya informan di perusahaan bahwa kebutuhan airnya disuplai dari PDAM unit Tlogosari. Tetapi belakangan, kata dia, sudah punya sumber bor. “Berarti kan memang ada saluran ke sana, kemudian katanya tidak dipakai. Jangan-jangan bangun bor dengan tandon besar itu hanya untuk kamuflase saja. Tetapi kebutuhan tetap dari PDAM yang liar. Ini hanya dugaan,” jelasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Langganan PDAM Bondowoso Cipto Kusuma belum bisa memberikan keterangan mengenai hal itu. Pihaknya mengaku masih rapat dengan dewan pengawas internal di PDAM. “Saya masih rapat, Mas, dengan dewan pengawas ini,” katanya singkat.
Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Hafid Asnan