30.4 C
Jember
Saturday, 10 June 2023

Balap Sepeda dan Paralayang Sumbang Perak

Mobile_AP_Rectangle 1

TUBAN RADARJEMBER.ID  – Balap sepeda dan paralayang kembali menambah pundi-­pundi medali bagi kontingen Bondowoso dalam ajang Porprov 2019. Khusus balap sepeda, Rizki Hendrianto, nyaris menjadi juara.

Sayangnya kalah 1 detik dari lawannya.Atlet 15 tahun, itulah akhirnya menyerahkan emas pada Dhiaz Brillyan Cahyanegara, asal Kabupaten Malang.

“Makanya kalau dilihat dari mata telanjang, seolah­olah Rizki dan Dhiaz finish bersamaan. Tetapi panitia menggunakan kamera video sehingga penilaian menggunakan teknologi tersebut. Mirip dengan Video Assistant Refferee (VAR), kira­kira kalau di sepak bola,” ujar Abdurazak Guntur, pelatih balap sepeda Bondowoso.

Mobile_AP_Rectangle 2

Adapun peringkat tiga atau medali perunggu diraih oleh M. Syelhan Nurahmat asal Kota Malang. “Kami mohon maaf, baru menyumbang perak. Ini sudah upaya maksimal kami hari ini,” tutur Guntur.

Selain balap sepeda, atlet Paralayang juga turut menambah pundi medali Bondowoso. Diraih di nomor lintas alam  beregu putra oleh Hairul Rizal dan Augi Virgiawan.

Di nomor ketepatan mendarat perorangan dan beregu, atlet Bondowoso harus mengakui ketangguhan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang. Dengan hasil itu, Bondowoso mempertahankan tradisi medali.

Sebelumnya, di  PORPROV Banyuwangi dua tahun lalu, Cabor Paralayang  yang saat itu masih eksebisi, Bondowoso meraih medali perak.Manager tim paralayang Bondowoso Wahyudi Widodo mengatakan, semangat atlet­atlet muda Bondowoso itu harus terus dipupuk.

‘’ Mereka masih muda, usianya di bawah 21 tahun, harus terus berlatih dan mengikuti kejuaraan untuk meningkatkan mental bertanding mereka,’’katanya.

- Advertisement -

TUBAN RADARJEMBER.ID  – Balap sepeda dan paralayang kembali menambah pundi-­pundi medali bagi kontingen Bondowoso dalam ajang Porprov 2019. Khusus balap sepeda, Rizki Hendrianto, nyaris menjadi juara.

Sayangnya kalah 1 detik dari lawannya.Atlet 15 tahun, itulah akhirnya menyerahkan emas pada Dhiaz Brillyan Cahyanegara, asal Kabupaten Malang.

“Makanya kalau dilihat dari mata telanjang, seolah­olah Rizki dan Dhiaz finish bersamaan. Tetapi panitia menggunakan kamera video sehingga penilaian menggunakan teknologi tersebut. Mirip dengan Video Assistant Refferee (VAR), kira­kira kalau di sepak bola,” ujar Abdurazak Guntur, pelatih balap sepeda Bondowoso.

Adapun peringkat tiga atau medali perunggu diraih oleh M. Syelhan Nurahmat asal Kota Malang. “Kami mohon maaf, baru menyumbang perak. Ini sudah upaya maksimal kami hari ini,” tutur Guntur.

Selain balap sepeda, atlet Paralayang juga turut menambah pundi medali Bondowoso. Diraih di nomor lintas alam  beregu putra oleh Hairul Rizal dan Augi Virgiawan.

Di nomor ketepatan mendarat perorangan dan beregu, atlet Bondowoso harus mengakui ketangguhan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang. Dengan hasil itu, Bondowoso mempertahankan tradisi medali.

Sebelumnya, di  PORPROV Banyuwangi dua tahun lalu, Cabor Paralayang  yang saat itu masih eksebisi, Bondowoso meraih medali perak.Manager tim paralayang Bondowoso Wahyudi Widodo mengatakan, semangat atlet­atlet muda Bondowoso itu harus terus dipupuk.

‘’ Mereka masih muda, usianya di bawah 21 tahun, harus terus berlatih dan mengikuti kejuaraan untuk meningkatkan mental bertanding mereka,’’katanya.

TUBAN RADARJEMBER.ID  – Balap sepeda dan paralayang kembali menambah pundi-­pundi medali bagi kontingen Bondowoso dalam ajang Porprov 2019. Khusus balap sepeda, Rizki Hendrianto, nyaris menjadi juara.

Sayangnya kalah 1 detik dari lawannya.Atlet 15 tahun, itulah akhirnya menyerahkan emas pada Dhiaz Brillyan Cahyanegara, asal Kabupaten Malang.

“Makanya kalau dilihat dari mata telanjang, seolah­olah Rizki dan Dhiaz finish bersamaan. Tetapi panitia menggunakan kamera video sehingga penilaian menggunakan teknologi tersebut. Mirip dengan Video Assistant Refferee (VAR), kira­kira kalau di sepak bola,” ujar Abdurazak Guntur, pelatih balap sepeda Bondowoso.

Adapun peringkat tiga atau medali perunggu diraih oleh M. Syelhan Nurahmat asal Kota Malang. “Kami mohon maaf, baru menyumbang perak. Ini sudah upaya maksimal kami hari ini,” tutur Guntur.

Selain balap sepeda, atlet Paralayang juga turut menambah pundi medali Bondowoso. Diraih di nomor lintas alam  beregu putra oleh Hairul Rizal dan Augi Virgiawan.

Di nomor ketepatan mendarat perorangan dan beregu, atlet Bondowoso harus mengakui ketangguhan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang. Dengan hasil itu, Bondowoso mempertahankan tradisi medali.

Sebelumnya, di  PORPROV Banyuwangi dua tahun lalu, Cabor Paralayang  yang saat itu masih eksebisi, Bondowoso meraih medali perak.Manager tim paralayang Bondowoso Wahyudi Widodo mengatakan, semangat atlet­atlet muda Bondowoso itu harus terus dipupuk.

‘’ Mereka masih muda, usianya di bawah 21 tahun, harus terus berlatih dan mengikuti kejuaraan untuk meningkatkan mental bertanding mereka,’’katanya.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca