BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Total ada 36 desa tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Bondowoso yang terindikasi rawan pangan. Untuk mengatasinya, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Bondowoso mendorong masyarakat untuk memaksimalkan lahan rumah atau pekarangan.
Neni Wahyu, Kepala Seksi (Kasi) Kerawanan Pangan DKPP, menerangkan bahwa prioritas pemberdayaan rumah tangga miskin sangat erat untuk menunjang ketahanan pangan. Yakni pemanfaatan pangan lestari dengan memaksimalkan lahan pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Karena kami kan pemantapannya di tingkat rumah,” jelasnya.
Dia menambahkan, program ketahanan pangan adalah satu kesatuan. Sehingga, upaya untuk pemantapan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, yakni dengan bantuan dalam bentuk bahan pangan.”Masih belum. Masih direncanakan tahun 2021 akan dibuat lagi untuk analisisnya. Karena memang itu dua tahun sekali,” imbuh Neni.
Tak hanya itu, terdapat bantuan bahan pokok di beberapa pos kampung tangguh. Serta pemberian bibit tanaman dan sayuran yang dikelola oleh PKK. Bahkan, pemberian bibit ikan kepada kelompok-kelompok perikanan dibawah binaan DKPP. Oleh karenanya, diharapkan bisa berdampak positif bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Ada beberapa wilayah, seperti Desa Penang dan Desa Klekean, ada kegiatan TMMD. Jadi, programnya menyatu disitu semua.Termasukpemberdayaan pangan lokalnya, bantuan bibitnya,” bebernya.
Mengenai eksekusi pelaksanaan, Neni mengaku saat ini masih belum bisa memastikan karena terkendala anggaran dan masih dalam tahap pendataan. Namun, dia memastikan sudah menyampaikannya kepada pemerintah daerah.
Tahun ini, terdapat 15 desa yang tersebar di beberapa kecamatan yang menjadi fokus ketahanan pangan. Yakni Kecamatan Tenggarang, Tapen, Curahdami, Sumber Wringin, Pujer, Tamanan, Prajekan, Klabang, dan Cermee.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda