BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Di sejumlah titik traffic light kawasan kota Bondowoso, pengemis atau gepeng masih menghiasi pemandangan sudut-sudut kota. Permasalahan gelandangan dan pengemis (gepeng) tampaknya masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Bondowoso.
Aktivitas para gepeng sejauh ini masih banyak terlihat di sudut-sudut jalan kota, dengan kondisi sedang meminta-minta kepada pengendara maupun masyarakat yang dijumpainya. Dinas Sosial (Dinsos) Bondowoso bersama Satpol PP pun terus berkoordinasi untuk menangani problem klasik tersebut.
Beberapa waktu lalu, koordinasi Dinsos dan Satpol PP Bondowoso mengenai penertiban pengemis, anak jalanan, maupun orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang berkeliaran di jalanan menjadi pembahasan utama.
“Terkait penanganan gepeng tersebut, kami bersama satpol PP akan terus mengadakan rapat lanjutan ke depan. Juga dengan beberapa OPD terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Dispenduk,” ujar Anisatul Hamidah, Pj Kepala Dinas Sosial Bondowoso.
Perempuan yang akrab disapa Anis ini menambahkan, pihaknya sudah bersinergi juga untuk penanganan ODGJ dengan polsek dan koramil, serta RSUD dr Koesnadi. Selain itu, dibantu programer ODGJ dari Dinsos Jawa Timur.
“Upaya mengembalikan pengemis ke rumahnya masing-masing. Dan memberikan pengarahan agar Bondowoso bersih dari gepeng,” imbuhnya.
Begitu juga untuk ODGJ yang masih berkeliaran di pinggir-pinggir jalan raya. Pengaduan dari masyarakat pun wajib cepat untuk direspons. Juga koordinasi dengan pihak polsek, kecamatan, dan koramil. Agar si ODGJ itu cepat mendapatkan tindakan dan penanganan, maka dikirim ke RSUD dr Koesnadi.
Sebab, di RSUD dr Koesnadi pun ada rawat inap khusus bagi pasien ODGJ. “Mengamankan pengemis dalam razia bersama satpol PP, lalu kami kembalikan kepada keluarganya,” lanjutnya.
Tak hanya merazia, Dinsos Bondowoso juga memberikan pelatihan keterampilan kerja bagi para gepeng. “Tetapi, ketika mereka dalam keadaan terimpit tidak punya uang, maka alat pemberian dari kami untuk keterampilan kerja itu dijual, dan kembali mengemis,” urainya.
Selain itu, para pengemis yang dirazia ketika ditanya petugas sebagian besar bukan berasal dari Bondowoso. Mereka datang dari luar kota. “Tetapi, datang dari luar daerah. Seperti dari Provinsi Jawa Tengah,” pungkasnya.
Sementara itu, Slamet Yantoko, Kasatpol PP Bondowoso, mendukung penertiban pengemis tersebut. Pihaknya bersama anggota satpol PP bakal bersikap humanis ketika merazia gepeng nantinya. Tentu dengan SOP yang ada.
“Secara teknis nantinya kami akan menertibkan gepeng bersama-sama dengan unsur Satgas Dinsos. Jadi, ketika kami razia gepeng, bisa ditindaklanjuti juga oleh pihak Dinsos. Juga bila si gepeng itu tak memiliki kartu identitas, bisa ditindaklanjuti bersama Dispendukcapil,” pungkas Slamet.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Hafid Asnan