BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Memberikan pelajaran kepada para siswa dengan kebutuhan khusus tentunya harus dengan ekstra kesabaran dan trik khusus. Terlebih di masa pandemi ini. Para siswa pun lebih banyak menghabiskan waktunya belajar di rumah. Sebab, pembelajaran tatap muka (PTM) belum diperbolehkan. Apalagi dengan kondisi Bondowoso yang masih berstatus zona merah penyebaran Covid-19.
Menurut Kepala SMALB Abdul Majid, saat ini pihaknya cukup kesulitan untuk memberikan materi pelajaran kepada anak didiknya. “Sekarang ini kendalanya ya daring. Anak-anak sudah lama berada di rumah dan jarang masuk ke kelas. Mereka sudah terlalu nyaman berlama-lama di rumah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, para tenaga pendidik pun terus mengulang materi pelajaran dengan perlahan. “Anak-anak waktu masuk ke kelas, ya, harus adaptasi lagi,” bebernya.
Terlebih, untuk para siswa tunagrahita. Majid mengatakan, perlu cara dan trik khusus agar pelajaran yang disampaikan guru mereka pahami. “Harus diulang-ulang terus. Bisa beberapa kali. Juga harus diimbangi dengan memberi contoh objek atau alatnya. Semisal kalau kita memberi pelajaran tentang buku, ya, harus ada bukunya. Begitupun seterusnya. Harus terus diulang-ulang,” urai Majid.
Beruntung, untuk urusan kesehatan, para tenaga pendidik di SMALB pun tak terlalu direpotkan untuk memberikan edukasi vaksinasi Covid-19 kepada anak didiknya. Sebab, wali murid juga mendukung vaksinasi untuk segera diberikan kepada anaknya. “Kalau anak yang tunagrahita, kami berikan informasi vaksinasi dari pelajaran daring. Kami selipkan informasinya di situ. Juga dibantu komunikasi oleh orang tuanya,” ujarnya.
Sementara itu, untuk murid tunarungu lebih mudah. Sebab, mereka sudah lebih tahu dan paham mengenai vaksinasi dan kondisi pandemi Covid-19 ini. “Mereka juga nonton di televisi. Jadi, mereka sudah tahu informasi mengenai vaksinasi,” kata Majid.
Hingga saat ini, SMALB belum bisa menggelar PTM. “Banyak murid baru kami yang belum pernah ketemu dengan gurunya secara langsung. Sementara ini, masih daring pelajarannya. Di SMALB ini siswa tidak dipungut biaya sama sekali, alias gratis,” pungkas Majid. Sebagai informasi, kini total ada 38 siswa di SMALB di Desa Pancoran, Kecamatan Bondowoso.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti