Mobile_AP_Rectangle 1
RADAR JEMBER.ID – Dam Bluncong atau Bendung Bluncong yang terletak di Desa Pandak, Klabang merupakan saluran irigasi yang penting bagi pertanian. Awal 2018 lalu, Dam Bluncong rusak diterjang air. Kini pemerintah menggerojokkan Rp 7,6 miliar untuk pembangunan.
Kepala Desa Pandak Ahmad Sudarso mengatakan, Dam Bluncong merupakan bangunan Belanda. Selama ini saluran itu untuk menahan air dari atas. Biasanya ketika kemarau datang, menjadi alat untuk mengarahkan irigasi sawah sekitar dam. “Dam ini juga mengarahkan air ke Desa Cangkring dan Walidono. Kedua desa ini ada di Kecamatan Prajekan,” jelasnya.
Camat Prajekan Abdul Manan membenarkan fungsi vital dam tersebut. Usai Dam Bluncong rusak, ratusan hektares sawah di Desa Cangkring dan Desa Walidono tidak bisa mendapatkan air. Khusus di Cangkring, kurang lebih 185 hektare sawah tidak mendapatkan air di musim kemarau tahun ini. Kekeringan, tidak bisa diairi. “Sekitar seratus sumur juga tidak ada airnya tahun ini,” terangnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Sedangkan untuk Desa Walidono, ada 200 hektare sawah yang gagal panen. Kurang lebih dua musim ini, sawah-sawah tersebut mengandalkan tadah hujan semata.
Bupati Salwa Arifin melakukan peletakan batu pertama pembangunan Dam Bluncong, kemarin. Ia berharap masyarakat turut serta menjaga proses pembangunan. Karena manafaatnya juga untuk masyarakat. “Harus ikut menjaga alat-alat pembangunan, agar proses pembangunannya lancar,” jelasnya.
Pembangunan Dam Bluncong ini digarap PT Citra Pembangunan. Perusahan korntuksi ini menangani banyak proyek di Bondowoso. Termasuk pembangunan Jembatan Ki Ronggo. Hadir dalam peletakan batu pertama Plt Kepala Dinas PUPR Murlyadi, Kepala Bank Jatim Endang Saras Wulan, Camat Klabang, Camat Prajekan dan beberapa kepala desa serta masyarakat sekitar. (*)
- Advertisement -
RADAR JEMBER.ID – Dam Bluncong atau Bendung Bluncong yang terletak di Desa Pandak, Klabang merupakan saluran irigasi yang penting bagi pertanian. Awal 2018 lalu, Dam Bluncong rusak diterjang air. Kini pemerintah menggerojokkan Rp 7,6 miliar untuk pembangunan.
Kepala Desa Pandak Ahmad Sudarso mengatakan, Dam Bluncong merupakan bangunan Belanda. Selama ini saluran itu untuk menahan air dari atas. Biasanya ketika kemarau datang, menjadi alat untuk mengarahkan irigasi sawah sekitar dam. “Dam ini juga mengarahkan air ke Desa Cangkring dan Walidono. Kedua desa ini ada di Kecamatan Prajekan,” jelasnya.
Camat Prajekan Abdul Manan membenarkan fungsi vital dam tersebut. Usai Dam Bluncong rusak, ratusan hektares sawah di Desa Cangkring dan Desa Walidono tidak bisa mendapatkan air. Khusus di Cangkring, kurang lebih 185 hektare sawah tidak mendapatkan air di musim kemarau tahun ini. Kekeringan, tidak bisa diairi. “Sekitar seratus sumur juga tidak ada airnya tahun ini,” terangnya.
Sedangkan untuk Desa Walidono, ada 200 hektare sawah yang gagal panen. Kurang lebih dua musim ini, sawah-sawah tersebut mengandalkan tadah hujan semata.
Bupati Salwa Arifin melakukan peletakan batu pertama pembangunan Dam Bluncong, kemarin. Ia berharap masyarakat turut serta menjaga proses pembangunan. Karena manafaatnya juga untuk masyarakat. “Harus ikut menjaga alat-alat pembangunan, agar proses pembangunannya lancar,” jelasnya.
Pembangunan Dam Bluncong ini digarap PT Citra Pembangunan. Perusahan korntuksi ini menangani banyak proyek di Bondowoso. Termasuk pembangunan Jembatan Ki Ronggo. Hadir dalam peletakan batu pertama Plt Kepala Dinas PUPR Murlyadi, Kepala Bank Jatim Endang Saras Wulan, Camat Klabang, Camat Prajekan dan beberapa kepala desa serta masyarakat sekitar. (*)
RADAR JEMBER.ID – Dam Bluncong atau Bendung Bluncong yang terletak di Desa Pandak, Klabang merupakan saluran irigasi yang penting bagi pertanian. Awal 2018 lalu, Dam Bluncong rusak diterjang air. Kini pemerintah menggerojokkan Rp 7,6 miliar untuk pembangunan.
Kepala Desa Pandak Ahmad Sudarso mengatakan, Dam Bluncong merupakan bangunan Belanda. Selama ini saluran itu untuk menahan air dari atas. Biasanya ketika kemarau datang, menjadi alat untuk mengarahkan irigasi sawah sekitar dam. “Dam ini juga mengarahkan air ke Desa Cangkring dan Walidono. Kedua desa ini ada di Kecamatan Prajekan,” jelasnya.
Camat Prajekan Abdul Manan membenarkan fungsi vital dam tersebut. Usai Dam Bluncong rusak, ratusan hektares sawah di Desa Cangkring dan Desa Walidono tidak bisa mendapatkan air. Khusus di Cangkring, kurang lebih 185 hektare sawah tidak mendapatkan air di musim kemarau tahun ini. Kekeringan, tidak bisa diairi. “Sekitar seratus sumur juga tidak ada airnya tahun ini,” terangnya.
Sedangkan untuk Desa Walidono, ada 200 hektare sawah yang gagal panen. Kurang lebih dua musim ini, sawah-sawah tersebut mengandalkan tadah hujan semata.
Bupati Salwa Arifin melakukan peletakan batu pertama pembangunan Dam Bluncong, kemarin. Ia berharap masyarakat turut serta menjaga proses pembangunan. Karena manafaatnya juga untuk masyarakat. “Harus ikut menjaga alat-alat pembangunan, agar proses pembangunannya lancar,” jelasnya.
Pembangunan Dam Bluncong ini digarap PT Citra Pembangunan. Perusahan korntuksi ini menangani banyak proyek di Bondowoso. Termasuk pembangunan Jembatan Ki Ronggo. Hadir dalam peletakan batu pertama Plt Kepala Dinas PUPR Murlyadi, Kepala Bank Jatim Endang Saras Wulan, Camat Klabang, Camat Prajekan dan beberapa kepala desa serta masyarakat sekitar. (*)