BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Kabupaten Bondowoso memiliki sejumlah objek wisata desa yang menarik. Salah satunya adalah Bukit Mahadewa yang terletak di Desa Kupang, Kecamatan Curahdami. Awalnya wisata tersebut berhasil menarik banyak pengunjung. Sayangnya, saat ini wisata tersebut mangkrak dan tidak dirawat dengan baik. Bahkan, beberapa destinasi di tempat tersebut sudah rusak dan banyak ditumbuhi tanaman liar.

Letak wisata ini tidak jauh dari pusat kota. Untuk menuju ke tempat ini, pengunjung hanya membutuhkan waktu kurang lebih 25 menit mengagunkan kendaraan roda empat dari pusat kota. Untuk menuju ke puncak bukit itu, sebagian jalan sudah menggunakan paving. Tempat penitipan sepeda juga masih tersedia walaupun kondisinya sudah memprihatinkan. Tidak hanya itu, sejumlah penunjuk arah sepanjang jalan menuju puncak terlihat masih terpasang dengan kokoh. Seakan tempat wisatanya masih terawat dengan baik.
Hal tersebut ternyata banyak dikeluhkan oleh warga sekitar. Tokiya, 55, salah satunya. Dirinya mengatakan, sebelum kondisinya seperti saat ini, wisata yang berada di desa ini selalu ramai pengunjung setiap harinya. Tapi, semua itu berubah ketika wisata ini mulai tidak dipelihara dengan baik. “Kalau gak dipelihara kan pengunjung gak tertarik. Malas juga pastinya,” ungkapnya.
Menurutnya, wisata tersebut sebenarnya masih bisa dikembangkan lagi. Seperti membuat taman di tempat itu. Apalagi di dekat lokasi terdapat sumber mata air yang bisa dialirkan menuju puncak. Dirinya meyakini, hal itu dapat membuat orang akan tertarik kembali untuk berkunjung.
Warga desa lainnya, Alek, mengatakan, destinasi wisata di desanya ini mulai tidak terawat sejak awal adanya pandemi Covid-19 di Bondowoso. Sejak saat itu tempat tersebut tutup dan tidak diperbolehkan dikunjungi sama sekali oleh kepala desa setempat. Dari sana, sejumlah fasilitas mulai banyak yang rusak hingga saat ini. “Dulu yang jualan banyak berjejer di parkiran itu. Dulu gak seperti itu kondisinya,” katanya.
Menanggapi adanya hal tersebut, Plt Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso menyampaikan, pihaknya masih akan menelusuri wisata tersebut apakah masuk dalam desa wisata atau wisata di desa. Sebab, dua kategori itu memiliki perbedaan. Desa wisata harus komprehensif. Artinya, ada destinasinya, ada homestay, dan sebagainya. Sementara, wisata di desa adalah wisata yang terletak di desa.
Ketika dikonfirmasi terkait mangkraknya destinasi yang ada di Desa Kupang itu, ia mengungkapkan, pihaknya menunggu laporan atau koordinasi dari pemerintah desa setempat. “Kalau gak laporan ke kami, kami bisa apa kan,” katanya.
Sementara, sampai berita ini diterbitkan, Kepala Desa Kupang belum bisa dikonfirmasi. Ketika akan dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler, pihaknya tidak membalas telepon tersebut. Walaupun sudah beberapa kali dicoba, kades tersebut masih belum bisa dihubungi.
Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda