Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tinggal nama saja, rasanya ini yang dialami BRK. Mengingat hampir dua tahun terakhir tidak ada aktivitas yang bergerak dalam bidang perkopian. Bahkan, pada tahun ini juga masih terancam tidak ada event. Rencananya akan dibahas dalam perubahan anggaran kabupaten (PAK) dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19.
BACA JUGA :Â Panen Berkurang, Harga Kopi Dunia Melejit
Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BP4D) Bondowoso Farida mengatakan, BRK sebenarnya memang harus tetap ada. Mengingat hal tersebut merupakan kekayaan atau brand yang dimiliki oleh kabupaten yang tidak memiliki laut ini. Selain itu, brand ini sudah secara resmi mendapatkan sertifikat hak kekayaan intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan HAM.
Mobile_AP_Rectangle 2
Walaupun demikian, perempuan yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bondowoso itu membenarkan, dalam beberapa tahun terakhir, khususnya saat pandemi Covid-19 melanda, tidak ada event yang berkaitan dengan perkopian. Oleh sebab itu, pihaknya menginginkan untuk ke depan brand ini dapat kembali bersinar seperti semula. “Tahun ini kalau pandeminya sudah turun, di PAK akan memprogram event apa yang berkaitan dengan kopi,” katanya.
- Advertisement -
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tinggal nama saja, rasanya ini yang dialami BRK. Mengingat hampir dua tahun terakhir tidak ada aktivitas yang bergerak dalam bidang perkopian. Bahkan, pada tahun ini juga masih terancam tidak ada event. Rencananya akan dibahas dalam perubahan anggaran kabupaten (PAK) dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19.
BACA JUGA :Â Panen Berkurang, Harga Kopi Dunia Melejit
Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BP4D) Bondowoso Farida mengatakan, BRK sebenarnya memang harus tetap ada. Mengingat hal tersebut merupakan kekayaan atau brand yang dimiliki oleh kabupaten yang tidak memiliki laut ini. Selain itu, brand ini sudah secara resmi mendapatkan sertifikat hak kekayaan intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan HAM.
Walaupun demikian, perempuan yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bondowoso itu membenarkan, dalam beberapa tahun terakhir, khususnya saat pandemi Covid-19 melanda, tidak ada event yang berkaitan dengan perkopian. Oleh sebab itu, pihaknya menginginkan untuk ke depan brand ini dapat kembali bersinar seperti semula. “Tahun ini kalau pandeminya sudah turun, di PAK akan memprogram event apa yang berkaitan dengan kopi,” katanya.
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tinggal nama saja, rasanya ini yang dialami BRK. Mengingat hampir dua tahun terakhir tidak ada aktivitas yang bergerak dalam bidang perkopian. Bahkan, pada tahun ini juga masih terancam tidak ada event. Rencananya akan dibahas dalam perubahan anggaran kabupaten (PAK) dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19.
BACA JUGA :Â Panen Berkurang, Harga Kopi Dunia Melejit
Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BP4D) Bondowoso Farida mengatakan, BRK sebenarnya memang harus tetap ada. Mengingat hal tersebut merupakan kekayaan atau brand yang dimiliki oleh kabupaten yang tidak memiliki laut ini. Selain itu, brand ini sudah secara resmi mendapatkan sertifikat hak kekayaan intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan HAM.
Walaupun demikian, perempuan yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bondowoso itu membenarkan, dalam beberapa tahun terakhir, khususnya saat pandemi Covid-19 melanda, tidak ada event yang berkaitan dengan perkopian. Oleh sebab itu, pihaknya menginginkan untuk ke depan brand ini dapat kembali bersinar seperti semula. “Tahun ini kalau pandeminya sudah turun, di PAK akan memprogram event apa yang berkaitan dengan kopi,” katanya.