30.4 C
Jember
Friday, 24 March 2023

Dana Hibah KONI Cair, Alokasi Porprov Hanya Rp 1,5 miliar

tapi Tidak Semua untuk Porprov Jatim

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Para pengurus hingga atlet cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan dalam pergelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jatim dapat bernapas lega. Pasalnya, KONI Bondowoso mendapatkan dana hibah dari Pemkab Bondowoso sebesar Rp 2,5 miliar. Sayangnya, jumlah tersebut tidak seluruhnya dialokasikan untuk Porprov Jatim.

Baca Juga : Siapkan Bonus Jumbo untuk Porprov

Noer Sucahyono, Ketua KONI Bondowoso, menerangkan, dana hibah dari Pemkab Bondowoso ke KONI tersebut sudah dibagi kepada semua cabor yang akan diikutsertakan ke Porprov Jatim. Besaran pembagian dana tersebut dilakukan secara proporsional, menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing cabor. Dana tersebut dapat digunakan untuk latihan para atlet serta kebutuhan lainnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dia menjelaskan, total dana hibah dari Pemkab Bondowoso adalah Rp 2,5 miliar. Namun, jumlah tersebut tidak semua diperuntukkan Porprov. “Khusus untuk Porprov ini Rp 1,5 miliar, kemudian yang Rp 1 miliar untuk kegiatan rutinnya KONI,” imbuhnya.

Pihaknya juga menyadari, untuk pembinaan atlet olahraga bergengsi tingkat provinsi, dana tersebut memang cukup minim. Terlebih hal itu sudah menyesuaikan dengan kemampuan anggaran yang dimiliki Pemkab Bondowoso. Walaupun demikian, dirinya tetap berharap para atlet dapat memberikan prestasi yang membanggakan bagi daerah. “Dengan biaya kecil, kalau juara saya bangga itu,” katanya.

Selain itu, Noer Sucahyono juga menuturkan ada 26 cabor dari Kabupaten Bondowoso yang akan bertanding dalam Porprov Jatim. “Total jumlah kontingen dari Bondowoso sekitar 400 orang,” paparnya.

Dia melanjutkan, KONI Bondowoso sudah melakukan pemetaan cabor mana saja yang mampu mendulang medali. “Ada empat cabor di antaranya yang dianggap memiliki peluang besar untuk meraih medali. Di antaranya taekwondo, tinju, Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Bondowoso, dan drum band. Itu yang kami andalkan untuk dapat medali emas,” terangnya.

Meski demikian, menurutnya, cabor lainnya juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan medali. Seperti pencak silat, karate, dan lainnya. Mengingat, sebelum diikutsertakan, para atlet sudah melewati tahap seleksi dan ada latihan secara khusus.

Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam pergelaran Porprov tidak ada pemusatan latihan di Bondowoso. Melainkan hanya latihan di setiap cabor masing-masing. Hal itu karena kondisi pandemi Ccovid-19 yang memunculkan larangan untuk berkerumun. “Jadi, tidak ada pemusatan latihan semua atlet. Tapi, pemusatan latihan diserahkan ke setiap cabor,” katanya.

Bila Bondowoso anggaran untuk Porprov sebesar Rp 1,5 miliar, jumlah itu juga selisih sekitar Rp 400 juta dengan Jember yang sama-sama sebagai tuan rumah bersama di Porprov Jatim tahun ini. Diketahui KONI Jember mendapatkan dan hibah Rp 3 Miliar. Jumlah tersebut 63 persen untuk persiapan atlet yaitu TC, sedangkan 37 persen untuk biaya operasional KONI Jember. Karena itu, anggarannya untuk persiapan atlet Porprov Kabupaten Jember Rp 1,9 miliar, sedangkan Bondowoso Rp 1,5 miliar. (ham/c2/dwi)

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Para pengurus hingga atlet cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan dalam pergelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jatim dapat bernapas lega. Pasalnya, KONI Bondowoso mendapatkan dana hibah dari Pemkab Bondowoso sebesar Rp 2,5 miliar. Sayangnya, jumlah tersebut tidak seluruhnya dialokasikan untuk Porprov Jatim.

Baca Juga : Siapkan Bonus Jumbo untuk Porprov

Noer Sucahyono, Ketua KONI Bondowoso, menerangkan, dana hibah dari Pemkab Bondowoso ke KONI tersebut sudah dibagi kepada semua cabor yang akan diikutsertakan ke Porprov Jatim. Besaran pembagian dana tersebut dilakukan secara proporsional, menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing cabor. Dana tersebut dapat digunakan untuk latihan para atlet serta kebutuhan lainnya.

Dia menjelaskan, total dana hibah dari Pemkab Bondowoso adalah Rp 2,5 miliar. Namun, jumlah tersebut tidak semua diperuntukkan Porprov. “Khusus untuk Porprov ini Rp 1,5 miliar, kemudian yang Rp 1 miliar untuk kegiatan rutinnya KONI,” imbuhnya.

Pihaknya juga menyadari, untuk pembinaan atlet olahraga bergengsi tingkat provinsi, dana tersebut memang cukup minim. Terlebih hal itu sudah menyesuaikan dengan kemampuan anggaran yang dimiliki Pemkab Bondowoso. Walaupun demikian, dirinya tetap berharap para atlet dapat memberikan prestasi yang membanggakan bagi daerah. “Dengan biaya kecil, kalau juara saya bangga itu,” katanya.

Selain itu, Noer Sucahyono juga menuturkan ada 26 cabor dari Kabupaten Bondowoso yang akan bertanding dalam Porprov Jatim. “Total jumlah kontingen dari Bondowoso sekitar 400 orang,” paparnya.

Dia melanjutkan, KONI Bondowoso sudah melakukan pemetaan cabor mana saja yang mampu mendulang medali. “Ada empat cabor di antaranya yang dianggap memiliki peluang besar untuk meraih medali. Di antaranya taekwondo, tinju, Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Bondowoso, dan drum band. Itu yang kami andalkan untuk dapat medali emas,” terangnya.

Meski demikian, menurutnya, cabor lainnya juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan medali. Seperti pencak silat, karate, dan lainnya. Mengingat, sebelum diikutsertakan, para atlet sudah melewati tahap seleksi dan ada latihan secara khusus.

Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam pergelaran Porprov tidak ada pemusatan latihan di Bondowoso. Melainkan hanya latihan di setiap cabor masing-masing. Hal itu karena kondisi pandemi Ccovid-19 yang memunculkan larangan untuk berkerumun. “Jadi, tidak ada pemusatan latihan semua atlet. Tapi, pemusatan latihan diserahkan ke setiap cabor,” katanya.

Bila Bondowoso anggaran untuk Porprov sebesar Rp 1,5 miliar, jumlah itu juga selisih sekitar Rp 400 juta dengan Jember yang sama-sama sebagai tuan rumah bersama di Porprov Jatim tahun ini. Diketahui KONI Jember mendapatkan dan hibah Rp 3 Miliar. Jumlah tersebut 63 persen untuk persiapan atlet yaitu TC, sedangkan 37 persen untuk biaya operasional KONI Jember. Karena itu, anggarannya untuk persiapan atlet Porprov Kabupaten Jember Rp 1,9 miliar, sedangkan Bondowoso Rp 1,5 miliar. (ham/c2/dwi)

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Para pengurus hingga atlet cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan dalam pergelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jatim dapat bernapas lega. Pasalnya, KONI Bondowoso mendapatkan dana hibah dari Pemkab Bondowoso sebesar Rp 2,5 miliar. Sayangnya, jumlah tersebut tidak seluruhnya dialokasikan untuk Porprov Jatim.

Baca Juga : Siapkan Bonus Jumbo untuk Porprov

Noer Sucahyono, Ketua KONI Bondowoso, menerangkan, dana hibah dari Pemkab Bondowoso ke KONI tersebut sudah dibagi kepada semua cabor yang akan diikutsertakan ke Porprov Jatim. Besaran pembagian dana tersebut dilakukan secara proporsional, menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing cabor. Dana tersebut dapat digunakan untuk latihan para atlet serta kebutuhan lainnya.

Dia menjelaskan, total dana hibah dari Pemkab Bondowoso adalah Rp 2,5 miliar. Namun, jumlah tersebut tidak semua diperuntukkan Porprov. “Khusus untuk Porprov ini Rp 1,5 miliar, kemudian yang Rp 1 miliar untuk kegiatan rutinnya KONI,” imbuhnya.

Pihaknya juga menyadari, untuk pembinaan atlet olahraga bergengsi tingkat provinsi, dana tersebut memang cukup minim. Terlebih hal itu sudah menyesuaikan dengan kemampuan anggaran yang dimiliki Pemkab Bondowoso. Walaupun demikian, dirinya tetap berharap para atlet dapat memberikan prestasi yang membanggakan bagi daerah. “Dengan biaya kecil, kalau juara saya bangga itu,” katanya.

Selain itu, Noer Sucahyono juga menuturkan ada 26 cabor dari Kabupaten Bondowoso yang akan bertanding dalam Porprov Jatim. “Total jumlah kontingen dari Bondowoso sekitar 400 orang,” paparnya.

Dia melanjutkan, KONI Bondowoso sudah melakukan pemetaan cabor mana saja yang mampu mendulang medali. “Ada empat cabor di antaranya yang dianggap memiliki peluang besar untuk meraih medali. Di antaranya taekwondo, tinju, Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Bondowoso, dan drum band. Itu yang kami andalkan untuk dapat medali emas,” terangnya.

Meski demikian, menurutnya, cabor lainnya juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan medali. Seperti pencak silat, karate, dan lainnya. Mengingat, sebelum diikutsertakan, para atlet sudah melewati tahap seleksi dan ada latihan secara khusus.

Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam pergelaran Porprov tidak ada pemusatan latihan di Bondowoso. Melainkan hanya latihan di setiap cabor masing-masing. Hal itu karena kondisi pandemi Ccovid-19 yang memunculkan larangan untuk berkerumun. “Jadi, tidak ada pemusatan latihan semua atlet. Tapi, pemusatan latihan diserahkan ke setiap cabor,” katanya.

Bila Bondowoso anggaran untuk Porprov sebesar Rp 1,5 miliar, jumlah itu juga selisih sekitar Rp 400 juta dengan Jember yang sama-sama sebagai tuan rumah bersama di Porprov Jatim tahun ini. Diketahui KONI Jember mendapatkan dan hibah Rp 3 Miliar. Jumlah tersebut 63 persen untuk persiapan atlet yaitu TC, sedangkan 37 persen untuk biaya operasional KONI Jember. Karena itu, anggarannya untuk persiapan atlet Porprov Kabupaten Jember Rp 1,9 miliar, sedangkan Bondowoso Rp 1,5 miliar. (ham/c2/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca