Mobile_AP_Rectangle 1
DABASAH, Radar Ijen – Tahun ini Pemerintah Indonesia berencana menaikkan ongkos naik haji. Praktis, hal itu menimbulkan sejumlah pro dan kontra. Salah satunya karena dinilai memberatkan sejumlah jemaah, khususnya yang berasal dari Bondowoso. Akibatnya, banyak calon jamaah haji (CJH) yang berniat mundur untuk berangkat tahun ini.
BACA JUGA : Perlu Penertiban Mana Produk Pers dan Bukan
Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Bondowoso Ashari Fasha mengatakan, meski rencana kenaikan tersebut belum final, namun sejumlah jamaah sudah mulai merasa keberatan. Bahkan, beberapa jamaah berniat untuk mundur berangkat tahun ini, jika rencana tersebut terealisasi. “Bagi jamaah haji, informasinya banyak yang akan mundur,” tegasnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Pemberangkatan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bondowoso Suharyono menjelaskan, biaya haji yang diusulkan oleh Menteri Agama sudah rasional. Artinya, jika usulan itu dikurangi, maka subsidi yang harus dibebankan kepada negara itu lebih besar. “Akan mengambil hak dari jamaah haji, dari subsidi jamaah tahun-tahun yang berikutnya yang masih belum berangkat,” terangnya.
- Advertisement -
DABASAH, Radar Ijen – Tahun ini Pemerintah Indonesia berencana menaikkan ongkos naik haji. Praktis, hal itu menimbulkan sejumlah pro dan kontra. Salah satunya karena dinilai memberatkan sejumlah jemaah, khususnya yang berasal dari Bondowoso. Akibatnya, banyak calon jamaah haji (CJH) yang berniat mundur untuk berangkat tahun ini.
BACA JUGA : Perlu Penertiban Mana Produk Pers dan Bukan
Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Bondowoso Ashari Fasha mengatakan, meski rencana kenaikan tersebut belum final, namun sejumlah jamaah sudah mulai merasa keberatan. Bahkan, beberapa jamaah berniat untuk mundur berangkat tahun ini, jika rencana tersebut terealisasi. “Bagi jamaah haji, informasinya banyak yang akan mundur,” tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Pemberangkatan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bondowoso Suharyono menjelaskan, biaya haji yang diusulkan oleh Menteri Agama sudah rasional. Artinya, jika usulan itu dikurangi, maka subsidi yang harus dibebankan kepada negara itu lebih besar. “Akan mengambil hak dari jamaah haji, dari subsidi jamaah tahun-tahun yang berikutnya yang masih belum berangkat,” terangnya.
DABASAH, Radar Ijen – Tahun ini Pemerintah Indonesia berencana menaikkan ongkos naik haji. Praktis, hal itu menimbulkan sejumlah pro dan kontra. Salah satunya karena dinilai memberatkan sejumlah jemaah, khususnya yang berasal dari Bondowoso. Akibatnya, banyak calon jamaah haji (CJH) yang berniat mundur untuk berangkat tahun ini.
BACA JUGA : Perlu Penertiban Mana Produk Pers dan Bukan
Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Bondowoso Ashari Fasha mengatakan, meski rencana kenaikan tersebut belum final, namun sejumlah jamaah sudah mulai merasa keberatan. Bahkan, beberapa jamaah berniat untuk mundur berangkat tahun ini, jika rencana tersebut terealisasi. “Bagi jamaah haji, informasinya banyak yang akan mundur,” tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Pemberangkatan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bondowoso Suharyono menjelaskan, biaya haji yang diusulkan oleh Menteri Agama sudah rasional. Artinya, jika usulan itu dikurangi, maka subsidi yang harus dibebankan kepada negara itu lebih besar. “Akan mengambil hak dari jamaah haji, dari subsidi jamaah tahun-tahun yang berikutnya yang masih belum berangkat,” terangnya.