29.7 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Dana Desa Terealisasi 87 Persen, Warga Mulai Perbaiki Jalan Desa

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.IDDana desa (DD) di Kabupaten Bondowoso realisasinya sudah mencapai 87 persen hingga awal November ini. Data tersebut diketahui dalam rapat koordinasi Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) setempat.

Koordinator TPP P3MD Kabupaten Bondowoso Andiono Putra mengatakan, DD yang diperuntukkan bagi 209 desa di 23 kecamatan sebesar Rp 236 miliar lebih. Dari jumlah tersebut telah disalurkan ke RKDesa sebesar Rp 170 miliar lebih atau 72,18 persen. Berdasarkan jumlah itu sudah terealisasi Rp 149 miliar lebih, jika dipersentasekan sudah terlaksana 87,52  persen.

“Data yang dirilis oleh TPP Provinsi Jawa Timur tanggal 26 Oktober 2021, progres realisasi serapan penggunaan dana desa dan potensi DD di rekening desa-desa di Kabupaten Bondowoso tersisa 12,5 persen atau senilai Rp 21.282.619.830. Jauh lebih kecil dibandingkan kabupaten lainnya,” katanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Persentase sebesar 87,52 persen di atas berasal dari realisasi Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) sebanyak Rp 99 miliar lebih. Pendanaan kegiatan penanganan Covid-19 yang jumlahnya paling sedikit minimal 8 persen dari pagu DD setiap desa sebesar Rp 21 miliar lebih.

Selanjutnya pendataan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa, mencapai Rp 6 miliar lebih. Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Rp 8 miliar lebih. Kegiatan sarpras (non-PKTD) Rp 3 miliar dan kegiatan nonsarpras senilai Rp 11 miliar lebih. “Dari data yang diolah para pendamping desa di atas, terlihat dengan jelas bahwa realisasi BLT DD maupun penanganan Covid-19 jauh lebih besar dibandingkan kegiatan lainnya,” jelasnya.

Menurut dia, hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 17/2021, yang menegaskan bahwa dana desa ditentukan penggunaannya (earmarked) di setiap desa. Tetapi tidak terbatas pada Bantuan Langsung Tunai Desa serta pendanaan kegiatan penanganan pandemi Covid-19 yang merupakan kewenangan desa. “Pendanaan kegiatan penanganan Covid-19 ini paling sedikit 8 persen dari pagu DD setiap desa,” paparnya, Minggu (07/11).

Adapun bentuk-bentuk kegiatan anggaran 8 persen dari pagu DD setiap desa di Bondowoso ini digunakan untuk posko Covid-19 di setiap desa. “Yakni pengadaan APD, pengadaan desinfektan, operasional penyemprotan, pengadaan masker, ruang isolasi, pembelian vitamin, obat-obatan, dan bantuan sembako untuk warga isoman,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.IDDana desa (DD) di Kabupaten Bondowoso realisasinya sudah mencapai 87 persen hingga awal November ini. Data tersebut diketahui dalam rapat koordinasi Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) setempat.

Koordinator TPP P3MD Kabupaten Bondowoso Andiono Putra mengatakan, DD yang diperuntukkan bagi 209 desa di 23 kecamatan sebesar Rp 236 miliar lebih. Dari jumlah tersebut telah disalurkan ke RKDesa sebesar Rp 170 miliar lebih atau 72,18 persen. Berdasarkan jumlah itu sudah terealisasi Rp 149 miliar lebih, jika dipersentasekan sudah terlaksana 87,52  persen.

“Data yang dirilis oleh TPP Provinsi Jawa Timur tanggal 26 Oktober 2021, progres realisasi serapan penggunaan dana desa dan potensi DD di rekening desa-desa di Kabupaten Bondowoso tersisa 12,5 persen atau senilai Rp 21.282.619.830. Jauh lebih kecil dibandingkan kabupaten lainnya,” katanya.

Persentase sebesar 87,52 persen di atas berasal dari realisasi Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) sebanyak Rp 99 miliar lebih. Pendanaan kegiatan penanganan Covid-19 yang jumlahnya paling sedikit minimal 8 persen dari pagu DD setiap desa sebesar Rp 21 miliar lebih.

Selanjutnya pendataan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa, mencapai Rp 6 miliar lebih. Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Rp 8 miliar lebih. Kegiatan sarpras (non-PKTD) Rp 3 miliar dan kegiatan nonsarpras senilai Rp 11 miliar lebih. “Dari data yang diolah para pendamping desa di atas, terlihat dengan jelas bahwa realisasi BLT DD maupun penanganan Covid-19 jauh lebih besar dibandingkan kegiatan lainnya,” jelasnya.

Menurut dia, hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 17/2021, yang menegaskan bahwa dana desa ditentukan penggunaannya (earmarked) di setiap desa. Tetapi tidak terbatas pada Bantuan Langsung Tunai Desa serta pendanaan kegiatan penanganan pandemi Covid-19 yang merupakan kewenangan desa. “Pendanaan kegiatan penanganan Covid-19 ini paling sedikit 8 persen dari pagu DD setiap desa,” paparnya, Minggu (07/11).

Adapun bentuk-bentuk kegiatan anggaran 8 persen dari pagu DD setiap desa di Bondowoso ini digunakan untuk posko Covid-19 di setiap desa. “Yakni pengadaan APD, pengadaan desinfektan, operasional penyemprotan, pengadaan masker, ruang isolasi, pembelian vitamin, obat-obatan, dan bantuan sembako untuk warga isoman,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

BONDOWOSO, RADARJEMBER.IDDana desa (DD) di Kabupaten Bondowoso realisasinya sudah mencapai 87 persen hingga awal November ini. Data tersebut diketahui dalam rapat koordinasi Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) setempat.

Koordinator TPP P3MD Kabupaten Bondowoso Andiono Putra mengatakan, DD yang diperuntukkan bagi 209 desa di 23 kecamatan sebesar Rp 236 miliar lebih. Dari jumlah tersebut telah disalurkan ke RKDesa sebesar Rp 170 miliar lebih atau 72,18 persen. Berdasarkan jumlah itu sudah terealisasi Rp 149 miliar lebih, jika dipersentasekan sudah terlaksana 87,52  persen.

“Data yang dirilis oleh TPP Provinsi Jawa Timur tanggal 26 Oktober 2021, progres realisasi serapan penggunaan dana desa dan potensi DD di rekening desa-desa di Kabupaten Bondowoso tersisa 12,5 persen atau senilai Rp 21.282.619.830. Jauh lebih kecil dibandingkan kabupaten lainnya,” katanya.

Persentase sebesar 87,52 persen di atas berasal dari realisasi Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) sebanyak Rp 99 miliar lebih. Pendanaan kegiatan penanganan Covid-19 yang jumlahnya paling sedikit minimal 8 persen dari pagu DD setiap desa sebesar Rp 21 miliar lebih.

Selanjutnya pendataan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa, mencapai Rp 6 miliar lebih. Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Rp 8 miliar lebih. Kegiatan sarpras (non-PKTD) Rp 3 miliar dan kegiatan nonsarpras senilai Rp 11 miliar lebih. “Dari data yang diolah para pendamping desa di atas, terlihat dengan jelas bahwa realisasi BLT DD maupun penanganan Covid-19 jauh lebih besar dibandingkan kegiatan lainnya,” jelasnya.

Menurut dia, hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 17/2021, yang menegaskan bahwa dana desa ditentukan penggunaannya (earmarked) di setiap desa. Tetapi tidak terbatas pada Bantuan Langsung Tunai Desa serta pendanaan kegiatan penanganan pandemi Covid-19 yang merupakan kewenangan desa. “Pendanaan kegiatan penanganan Covid-19 ini paling sedikit 8 persen dari pagu DD setiap desa,” paparnya, Minggu (07/11).

Adapun bentuk-bentuk kegiatan anggaran 8 persen dari pagu DD setiap desa di Bondowoso ini digunakan untuk posko Covid-19 di setiap desa. “Yakni pengadaan APD, pengadaan desinfektan, operasional penyemprotan, pengadaan masker, ruang isolasi, pembelian vitamin, obat-obatan, dan bantuan sembako untuk warga isoman,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca