Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pekan lalu, Bondowoso dan Banyuwangi mengakhiri masalah batas daerah. Itu setelah kedua pimpinan mencapai kesepakatan resmi yang dimediasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Hotel Swiss Belinn, Sidoarjo.
Kesepakatan tersebut rupanya berdampak baik bagi pengelolaan wisata Kawah Ijen yang dilakukan oleh kedua kabupaten. Plt Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso Retno Wulandari menjelaskan, dengan kesepakatan perbatasan wilayah, pengelolaan wisata Kawah Ijen tidak ada lagi keraguan dan tidak lagi saling klaim antara kedua kabupaten.
“Yang kemarin mungkin masih abu-abu. Dalam artian masih gontok-gontokan. Sekarang sudah diperjelas secara regulasi. Tidak ada lagi saling mengklaim,” terangnya, saat dikonfirmasi, Senin kemarin.
Mobile_AP_Rectangle 2
Untuk itu, pihaknya akan membentuk tim khusus guna memperkuat regulasi percepatan pembangunan pariwisata di Bondowoso. Namun begitu, kata Retno, sesuai dengan kewilayahan, kewenangan Kawah Ijen tetap pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur. “Tetap, kami akan berkoordinasi dengan BKSDA,” lanjutnya.
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi secara intensif dengan BKSDA terkait dengan pemanfaatan SDA yang bisa dikerjasamakan dengan pemda maupun badan usaha lainnya. Di sisi lain, jika bicara soal Ijen Geopark, menurutnya, tidak ada lagi itu wilayah Bondowoso ataupun Banyuwangi. Sebab, Ijen Geopark merupakan proyek strategis nasional, maka harus didukung bersama tanpa melihat kewilayahan.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Istimewa
Editor: Solikhul Huda
- Advertisement -
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pekan lalu, Bondowoso dan Banyuwangi mengakhiri masalah batas daerah. Itu setelah kedua pimpinan mencapai kesepakatan resmi yang dimediasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Hotel Swiss Belinn, Sidoarjo.
Kesepakatan tersebut rupanya berdampak baik bagi pengelolaan wisata Kawah Ijen yang dilakukan oleh kedua kabupaten. Plt Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso Retno Wulandari menjelaskan, dengan kesepakatan perbatasan wilayah, pengelolaan wisata Kawah Ijen tidak ada lagi keraguan dan tidak lagi saling klaim antara kedua kabupaten.
“Yang kemarin mungkin masih abu-abu. Dalam artian masih gontok-gontokan. Sekarang sudah diperjelas secara regulasi. Tidak ada lagi saling mengklaim,” terangnya, saat dikonfirmasi, Senin kemarin.
Untuk itu, pihaknya akan membentuk tim khusus guna memperkuat regulasi percepatan pembangunan pariwisata di Bondowoso. Namun begitu, kata Retno, sesuai dengan kewilayahan, kewenangan Kawah Ijen tetap pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur. “Tetap, kami akan berkoordinasi dengan BKSDA,” lanjutnya.
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi secara intensif dengan BKSDA terkait dengan pemanfaatan SDA yang bisa dikerjasamakan dengan pemda maupun badan usaha lainnya. Di sisi lain, jika bicara soal Ijen Geopark, menurutnya, tidak ada lagi itu wilayah Bondowoso ataupun Banyuwangi. Sebab, Ijen Geopark merupakan proyek strategis nasional, maka harus didukung bersama tanpa melihat kewilayahan.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Istimewa
Editor: Solikhul Huda
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pekan lalu, Bondowoso dan Banyuwangi mengakhiri masalah batas daerah. Itu setelah kedua pimpinan mencapai kesepakatan resmi yang dimediasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Hotel Swiss Belinn, Sidoarjo.
Kesepakatan tersebut rupanya berdampak baik bagi pengelolaan wisata Kawah Ijen yang dilakukan oleh kedua kabupaten. Plt Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso Retno Wulandari menjelaskan, dengan kesepakatan perbatasan wilayah, pengelolaan wisata Kawah Ijen tidak ada lagi keraguan dan tidak lagi saling klaim antara kedua kabupaten.
“Yang kemarin mungkin masih abu-abu. Dalam artian masih gontok-gontokan. Sekarang sudah diperjelas secara regulasi. Tidak ada lagi saling mengklaim,” terangnya, saat dikonfirmasi, Senin kemarin.
Untuk itu, pihaknya akan membentuk tim khusus guna memperkuat regulasi percepatan pembangunan pariwisata di Bondowoso. Namun begitu, kata Retno, sesuai dengan kewilayahan, kewenangan Kawah Ijen tetap pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur. “Tetap, kami akan berkoordinasi dengan BKSDA,” lanjutnya.
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi secara intensif dengan BKSDA terkait dengan pemanfaatan SDA yang bisa dikerjasamakan dengan pemda maupun badan usaha lainnya. Di sisi lain, jika bicara soal Ijen Geopark, menurutnya, tidak ada lagi itu wilayah Bondowoso ataupun Banyuwangi. Sebab, Ijen Geopark merupakan proyek strategis nasional, maka harus didukung bersama tanpa melihat kewilayahan.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Istimewa
Editor: Solikhul Huda