Mobile_AP_Rectangle 1
Menurutnya, masyarakat banyak yang memilih lembaga lain sebagai tempat didik putra-putri mereka, daripada di lembaga pelat merah tersebut. “Warga sini banyak yang menyekolahkan anaknya ke sekolah lain, termasuk swasta. Di sini memang kurang diminati,” imbuhnya saat ditemui di sekitar lokasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso Sugiono Eksantoso enggan memberikan penjelasan tentang matinya lembaga tersebut. Beberapa kali upaya konfirmasi, dijawab sekitar pukul 16.30. Dia beralasan sedang rapat, padahal sudah di luar jam kerja. “Maaf, saya sedang rapat,” timpalnya singkat.
Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, kondisi SDN Traktakan 1 cukup memprihatinkan. Rumput yang cukup tinggi hampir menutupi sekolah tersebut. Bahkan, tidak ada tanda-tanda perawatan gedung milik pemerintah tersebut. (mun/c2/fid)
- Advertisement -
Menurutnya, masyarakat banyak yang memilih lembaga lain sebagai tempat didik putra-putri mereka, daripada di lembaga pelat merah tersebut. “Warga sini banyak yang menyekolahkan anaknya ke sekolah lain, termasuk swasta. Di sini memang kurang diminati,” imbuhnya saat ditemui di sekitar lokasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso Sugiono Eksantoso enggan memberikan penjelasan tentang matinya lembaga tersebut. Beberapa kali upaya konfirmasi, dijawab sekitar pukul 16.30. Dia beralasan sedang rapat, padahal sudah di luar jam kerja. “Maaf, saya sedang rapat,” timpalnya singkat.
Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, kondisi SDN Traktakan 1 cukup memprihatinkan. Rumput yang cukup tinggi hampir menutupi sekolah tersebut. Bahkan, tidak ada tanda-tanda perawatan gedung milik pemerintah tersebut. (mun/c2/fid)
Menurutnya, masyarakat banyak yang memilih lembaga lain sebagai tempat didik putra-putri mereka, daripada di lembaga pelat merah tersebut. “Warga sini banyak yang menyekolahkan anaknya ke sekolah lain, termasuk swasta. Di sini memang kurang diminati,” imbuhnya saat ditemui di sekitar lokasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso Sugiono Eksantoso enggan memberikan penjelasan tentang matinya lembaga tersebut. Beberapa kali upaya konfirmasi, dijawab sekitar pukul 16.30. Dia beralasan sedang rapat, padahal sudah di luar jam kerja. “Maaf, saya sedang rapat,” timpalnya singkat.
Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, kondisi SDN Traktakan 1 cukup memprihatinkan. Rumput yang cukup tinggi hampir menutupi sekolah tersebut. Bahkan, tidak ada tanda-tanda perawatan gedung milik pemerintah tersebut. (mun/c2/fid)