Mobile_AP_Rectangle 1
TRAKTAKAN, Radar Ijen – Gedung SDN Traktakan 1 yang berada di Desa Traktakan, Kecamatan Wonosari, hanya tinggal nama. Sampai saat ini, bangunan pelat merah tersebut sudah tidak ada kegiatan belajar mengajar (KBM) lantaran tidak ada siswanya. Padahal, lokasinya berada di tengah keramaian, berdekatan dengan jalan penghubung antarkabupaten.
BACA JUGA : Film “Usap Pilu Semeru” Bisa Jadi Referensi Penanganan Bencana
Salah seorang warga bernama Dedy Agustian mengaku, sekolah tersebut sudah lama tidak ada siswanya. Bahkan, tidak ada perawatan selama ini. Sehingga, hanya rumput yang menjadi penghuni setia di bangunan tersebut. “Sudah lama ini yang tutup sekolahnya, itu rumputnya sudah tinggi-tinggi di dalam sekolah, bentar lagi ambruk paling,” katanya.
- Advertisement -
TRAKTAKAN, Radar Ijen – Gedung SDN Traktakan 1 yang berada di Desa Traktakan, Kecamatan Wonosari, hanya tinggal nama. Sampai saat ini, bangunan pelat merah tersebut sudah tidak ada kegiatan belajar mengajar (KBM) lantaran tidak ada siswanya. Padahal, lokasinya berada di tengah keramaian, berdekatan dengan jalan penghubung antarkabupaten.
BACA JUGA : Film “Usap Pilu Semeru” Bisa Jadi Referensi Penanganan Bencana
Salah seorang warga bernama Dedy Agustian mengaku, sekolah tersebut sudah lama tidak ada siswanya. Bahkan, tidak ada perawatan selama ini. Sehingga, hanya rumput yang menjadi penghuni setia di bangunan tersebut. “Sudah lama ini yang tutup sekolahnya, itu rumputnya sudah tinggi-tinggi di dalam sekolah, bentar lagi ambruk paling,” katanya.
TRAKTAKAN, Radar Ijen – Gedung SDN Traktakan 1 yang berada di Desa Traktakan, Kecamatan Wonosari, hanya tinggal nama. Sampai saat ini, bangunan pelat merah tersebut sudah tidak ada kegiatan belajar mengajar (KBM) lantaran tidak ada siswanya. Padahal, lokasinya berada di tengah keramaian, berdekatan dengan jalan penghubung antarkabupaten.
BACA JUGA : Film “Usap Pilu Semeru” Bisa Jadi Referensi Penanganan Bencana
Salah seorang warga bernama Dedy Agustian mengaku, sekolah tersebut sudah lama tidak ada siswanya. Bahkan, tidak ada perawatan selama ini. Sehingga, hanya rumput yang menjadi penghuni setia di bangunan tersebut. “Sudah lama ini yang tutup sekolahnya, itu rumputnya sudah tinggi-tinggi di dalam sekolah, bentar lagi ambruk paling,” katanya.