BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Penggunaan aplikasi PeduliLindungi di Kabupaten Bondowoso ternyata masih perlu ditingkatkan. Sebab, pelaksanaan QR code PeduliLindungi di sejumlah tempat keramaian masih belum maksimal. Bahkan terkesan hanya formalitas.
Untuk memastikan dan meningkatkan penggunaan aplikasi tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bondowoso mulai menggelar razia penerapan PeduliLindungi di beberapa tempat, kemarin (7/3). Tidak hanya tempat keramaian seperti toko swalayan dan hotel, restoran juga tidak luput dari razia tersebut. “Total ada delapan titik yang kami razia penerapan PeduliLindungi,” ucap Slamet Yantoko selaku Kepala Satpol PP Bondowoso.
Dia juga menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan karena penggunaan PeduliLindungi di Bondowoso perlu ditingkatkan lagi. Lebih-lebih, masyarakat yang hendak masuk ke tempat perbelanjaan perlu diperiksa apakah telah divaksin atau belum. “Sehingga nanti capaian vaksinasi di Bondowoso bisa ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Slamet juga tidak menampik bahwa adanya barcode PeduliLindungi di sejumlah titik hanya dijadikan sebagai bentuk formalitas saja. Artinya, penerapan PeduliLindungi tidak dijalankan. “Hanya terkesan jadi pajangan,” ucapnya. Beberapa toko memang sudah terpasang barcode di pintu masuk, tapi masih ada sejumlah pengunjung yang enggan men-scan barcode PeduliLindungi tersebut.
Namun, kata dia, di beberapa titik perlu keberanian petugas untuk meminta masyarakat men-scan barcode PeduliLindungi. Serta memastikan konsumen telah divaksin. “Kami akan lakukan secara acak tim Satgas Covid-19 kabupaten dan kecamatan. Nantinya sesuai perintah kapolres, dandim, dan penekanan dari bupati,” bebernya.
Usai mengimbau melalui kegiatan ini, kata Selamet, pihaknya akan melakukan evaluasi. Utamanya, kemungkinan perlukah untuk memanggil para pemilik usaha toko, restoran, hingga hotel untuk menekankan pentingnya PeduliLindungi. “Nanti kami evaluasi,” imbuhnya.
Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Ijen, terlihat dalam setiap kesempatan itu, Satpol PP tidak hanya memastikan setiap karyawannya telah divaksin. Mereka bahkan mencoba setiap barcode yang dipasang di tempat-tempat tersebut, apakah berfungsi dengan baik atau tidak.
Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Dwi Siswanto