BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Memasuki awal tahun baru, harga rokok pada 2022 mengalami kenaikan harga. Hal itu tentu menuai beragam respons dari masyarakat. Berdasarkan informasi, harga rokok resmi naik pada 1 Januari 2022. Peraturan kenaikan harga rokok itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.010/2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.
Rata-rata kenaikan tarif cukai rokok sebesar 12 persen. Atau lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 12,5 persen. Naiknya tarif cukai rokok ini membuat harga jual eceran (HJE) rokok per bungkus turut merangkak. Sesuai dengan merek rokok yang beredar, harga per bungkusnya beragam, dengan yang tertinggi Rp 40.100 per bungkus isi 20 batang. Untuk SKM (sigaret kretek mesin) golongan I, harganya mencapai Rp 38.100 per bungkus.
Naiknya harga cukai rokok tahun ini disambut baik oleh pedagang tembakau rajang halus. Sebab, tembakau lintingan pun harganya relatif murah, rasanya juga bersaing dengan rokok pabrikan.
Seperti yang dirasakan salah satu penjual rokok lintingan, Hasan, yang berada di Kecamatan Curahdami. Kenaikan rokok diprediksi menambah para pembeli rokok rajang halus tersebut. Kebanyakan dirinya menjual tembakau asal lereng Argopuro, tembakau dari Kecamatan Pakem, dan Kecamatan Wringin. “Serta tembakau yang berasal dari sejumlah Desa Banyuglugur dan Besuki, Situbondo. Tapi, yang paling diminati, ya, tembakau tambeng,” ujar Hasan.
Sementara, untuk harga tembakau awal 2022 ini masih relatif stabil. “Dengan jumlah permintaan pasar yang naik. Yakni Rp 20 ribu untuk tembakau biasa, Rp 100 ribu per 100 gram untuk tembakau jenis super,” lanjutnya.
Menurut Hasan, tembakau rajang halus lebih prospektif. “Artinya, tembakau orisinal ini sangat bijak menyikapi pandemi. Rasanya tidak kalah dengan rokok pabrikan,” pungkasnya. Hasan pun tak hanya melayani pembeli langsung eceran atau grosir. Dirinya juga menjual secara daring di sejumlah daerah Tapal Kuda Jawa Timur.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Dokumentasi Radar Jember
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti