Perjuangan Moh Alfian Masyuri, Santri yang Lolos Seleksi Polri

Terbentur Restu Orang Tua, Dukungan Kiai dan Hafalan Alquran Jadi Modal

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Moh Alfian Masyuri seakan masih tak percaya dirinya diterima sebagai calon bintara Polri. Sebab, sejak kecil ia tidak pernah memiliki cita-cita menjadi polisi. Namun, berkat hafalan Alquran, dirinya diterima rekrutmen proaktif (rekpro) jalur prestasi sebagai penghafal Alquran 30 juz.

Minat Alfian menjadi abdi negara muncul ketika dirinya nyantri di Pondok Pesantren Nurut Taqwa, Desa Grujugan, Kecamatan Cermee, Bondowoso. Awalnya, dia mengaku sering melihat anggota polisi datang ke pondoknya untuk bertemu pengasuh. Maklum, pengasuh pondok itu memang memiliki banyak teman yang berprofesi sebagai polisi. “Dari sana saya mulai ada keinginan menjadi anggota polisi,” ungkapnya, tersenyum.

Dari keinginan tersebut, ternyata Yang Mahakuasa memberikan jalan untuk Alfian. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengadakan Rekpro Bintara Polisi melalui jalur prestasi. Ternyata, keinginan itu menghadapi tantangan. Orang tuanya tidak merestui dirinya menjadi personel Bhayangkara.

Bahkan, untuk mewujudkan keinginannya yang muncul sejak berada di pondok itu, Alfian mengaku sampai tiga kali meminta izin kepada orang tuanya. Rupanya, upayanya tersebut menemui jalan buntu. Orang tuanya bersikukuh tak mengizinkan putranya mendaftar. Sampai akhirnya, kiai di pondoknya yang turun tangan meminta izin ke orang tua Alfian. Setelah itu, hati kedua orang tuanya pun luluh. Mereka mengizinkan Alfian mendaftar sebagai anggota polisi. “Sama kiai diperbolehkan, akhirnya saya daftar di kepolisian,” tuturnya.

Setelah tinggi badan dan berat badan cukup, maka persyaratan selanjutnya untuk penghafal Alquran dimudahkan. Hal itu dibuktikan berdasarkan sertifikat penghafal Alquran. Saat ini dia masih menunggu masa pelatihan pendidikan pada Juli 2022 mendatang. “Insyaallah pendidikannya di Mojokerto,” katanya.

Alfian memang dilahirkan dari keluarga yang memiliki ekonomi menengah ke bawah. Ayahnya adalah seorang buruh tani. Sang ibu sebagai ibu rumah tangga (IRT) dan kadang menjadi tukang pijat. Walau berasal dari latar belakang keluarga kurang mampu, tapi langkah Alfian mengapai cita-cita tak pernah surut. Atas dukungan orang tuanya, dia gigih belajar dan masuk ke pondok pesantren yang juga ada program tahfiz Alquran.

Pria yang dilahirkan pada 9 Agustus 2000 ini ternyata memang memiliki minat menghafal Alquran sejak kecil. Bahkan saat dirinya berada di bangku sekolah dasar sudah memiliki ketertarikan menjadi seorang tahfiz. Walaupun pada saat itu, Alfian belum bisa fokus 100 persen. Mengingat usianya masih sangat muda. “Waktu itu masih kecil. Kadang fokus terkadang tidak,” bebernya.

Barulah pada 2013 lalu, saat ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Nurut Taqwa, Alfian bisa fokus menghafalkan Alquran. Untuk dapat menghafal 30 juz secara keseluruhan ternyata membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Alfian memerlukan waktu tiga tahun lebih untuk menghafal hingga khatam.

Santri yang berasal dari Desa Bandilan, Kecamatan Prajekan, ini juga menuturkan, meski saat ini dirinya sudah lulus dari SMA di Nurut Taqwa, namun ia memutuskan untuk tidak langsung kembali pulang ke kampung halaman. Dia memilih mengabdi di pondoknya. Saat ini, ia mengajar para santri junior di pesantren itu. Meski diterima sebagai calon anggota Polri, pemuda yang kesehariannya senang membaca hafalan Alquran ini ternyata masih berkomitmen mendakwahkan ilmunya kepada yang lebih muda.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nurut Taqwa Cermee Bondowoso KH Nawawi Maksum menjelaskan, Alfian mengikuti seleksi tanpa menggunakan biaya sepeser pun. Hal itu tentu menjadi kabar baik bagi para santri seluruh Indonesia. Serta membuka harapan dan kesempatan bagi para santri lain untuk menjadi anggota polisi. Pihaknya mengucapkan terima kasih karena santrinya sudah diterima sebagai anggota polisi dalam rekpro tersebut. Khususnya kepada Kapolda Jawa Timur dan Kapolri.

Sementara itu, Karo SDM Polda Jatim Kombes Pol Harry Kurniawan menyambut baik atas kelulusan Moh Alfian Masyuri sebagai anggota Polri. Menurut dia, hal itu akan memberikan warna tersendiri dalam tubuh Kepolisian RI. “Semoga terus mengabdikan diri melalui instansi kepolisian, kepada bangsa dan negara,” harapnya. (c2/rus)