25 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Wamendag Dorong Pemanfaatan Resi Gudang

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Kementerian Perdagangan mendorong petani di Bondowoso agar memanfaatkan sistem resi gudang (SRG). Sistem ini disebut bisa membantu petani agar tak merugi. Di antaranya keuntungan instrumen tunda jual dan akses pembiayaan bagi petani. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Dr Jerry Sambuaga saat berkunjung ke Bondowoso, Sabtu (5/6).

Dr Jerry Sambuaga menjelaskan, tunda jual yang dimaksud yakni dengan mendorong petani menyimpan barang komoditas petani di dalam gudang yang bisa menyimpan tiga hingga enam bulan. Sebab, jika dijual saat harga panen, harganya bisa turun. Kondisi ini justru membuat petani merugi, dan ini membuat petani bisa berhubungan dengan tengkulak. “Kasihan petani. Gimana solusinya? Solusinya kami bangun SRG. Sistematisasi gudang barangnya bisa disimpan, barangnya bisa distok di situ. Nanti dijual saat harganya sudah ada kenaikan,” ungkapnya.

Adapun terkait akses pembiayaan, bisa kerja sama dengan bank. Ada 20 bahan pertanian yang bisa disimpan di resi gudang. Seperti beras, bawang merah, kopi, gambir, kakao, ikan, jagung, gula pasir, dan lainnya. “Tadi saya tanya ke Pak Bupati dan Wabup kan, apa yang menjual di sini. Salah satunya kopi. Kopi bisa disimpan di SRG kan,” tuturnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pihaknya berkeliling, salah satunya ke Bondowoso, untuk memastikan SRG bisa jalan beriringan dan utamanya membantu petani. Terlebih, memang sudah ada gudang dari Kementerian Perdagangan yang dibangun di Bondowoso.

Sebagai informasi, Wakil Menteri Perdagangan mengunjungi resi gudang Besuk, Kecamatan Klabang. Di acara itu, pihaknya juga turut meninjau sejumlah produk UMKM Bondowoso, dan melakukan  dialog dengan  para petani kopi.

Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Kementerian Perdagangan mendorong petani di Bondowoso agar memanfaatkan sistem resi gudang (SRG). Sistem ini disebut bisa membantu petani agar tak merugi. Di antaranya keuntungan instrumen tunda jual dan akses pembiayaan bagi petani. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Dr Jerry Sambuaga saat berkunjung ke Bondowoso, Sabtu (5/6).

Dr Jerry Sambuaga menjelaskan, tunda jual yang dimaksud yakni dengan mendorong petani menyimpan barang komoditas petani di dalam gudang yang bisa menyimpan tiga hingga enam bulan. Sebab, jika dijual saat harga panen, harganya bisa turun. Kondisi ini justru membuat petani merugi, dan ini membuat petani bisa berhubungan dengan tengkulak. “Kasihan petani. Gimana solusinya? Solusinya kami bangun SRG. Sistematisasi gudang barangnya bisa disimpan, barangnya bisa distok di situ. Nanti dijual saat harganya sudah ada kenaikan,” ungkapnya.

Adapun terkait akses pembiayaan, bisa kerja sama dengan bank. Ada 20 bahan pertanian yang bisa disimpan di resi gudang. Seperti beras, bawang merah, kopi, gambir, kakao, ikan, jagung, gula pasir, dan lainnya. “Tadi saya tanya ke Pak Bupati dan Wabup kan, apa yang menjual di sini. Salah satunya kopi. Kopi bisa disimpan di SRG kan,” tuturnya.

Pihaknya berkeliling, salah satunya ke Bondowoso, untuk memastikan SRG bisa jalan beriringan dan utamanya membantu petani. Terlebih, memang sudah ada gudang dari Kementerian Perdagangan yang dibangun di Bondowoso.

Sebagai informasi, Wakil Menteri Perdagangan mengunjungi resi gudang Besuk, Kecamatan Klabang. Di acara itu, pihaknya juga turut meninjau sejumlah produk UMKM Bondowoso, dan melakukan  dialog dengan  para petani kopi.

Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Kementerian Perdagangan mendorong petani di Bondowoso agar memanfaatkan sistem resi gudang (SRG). Sistem ini disebut bisa membantu petani agar tak merugi. Di antaranya keuntungan instrumen tunda jual dan akses pembiayaan bagi petani. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Dr Jerry Sambuaga saat berkunjung ke Bondowoso, Sabtu (5/6).

Dr Jerry Sambuaga menjelaskan, tunda jual yang dimaksud yakni dengan mendorong petani menyimpan barang komoditas petani di dalam gudang yang bisa menyimpan tiga hingga enam bulan. Sebab, jika dijual saat harga panen, harganya bisa turun. Kondisi ini justru membuat petani merugi, dan ini membuat petani bisa berhubungan dengan tengkulak. “Kasihan petani. Gimana solusinya? Solusinya kami bangun SRG. Sistematisasi gudang barangnya bisa disimpan, barangnya bisa distok di situ. Nanti dijual saat harganya sudah ada kenaikan,” ungkapnya.

Adapun terkait akses pembiayaan, bisa kerja sama dengan bank. Ada 20 bahan pertanian yang bisa disimpan di resi gudang. Seperti beras, bawang merah, kopi, gambir, kakao, ikan, jagung, gula pasir, dan lainnya. “Tadi saya tanya ke Pak Bupati dan Wabup kan, apa yang menjual di sini. Salah satunya kopi. Kopi bisa disimpan di SRG kan,” tuturnya.

Pihaknya berkeliling, salah satunya ke Bondowoso, untuk memastikan SRG bisa jalan beriringan dan utamanya membantu petani. Terlebih, memang sudah ada gudang dari Kementerian Perdagangan yang dibangun di Bondowoso.

Sebagai informasi, Wakil Menteri Perdagangan mengunjungi resi gudang Besuk, Kecamatan Klabang. Di acara itu, pihaknya juga turut meninjau sejumlah produk UMKM Bondowoso, dan melakukan  dialog dengan  para petani kopi.

Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca