BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Akhirnya panitia seleksi (pansel) seleksi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso telah mengerucutkan ke tiga nama. Dua di antara tiga nama tersebut merupakan aparatur sipil negara (ASN) Bondowoso, dan satu dari ASN Lumajang yang juga pernah berkarir di Bondowoso.
Tiga nama yang masuk tiga besar calon Sekda Bondowoso yakni Bambang Soekwanto, Muhammad Asnawi Sabil, dan Sigit Purnomo. Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, M Asnawi Sabil saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bondowoso. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Bondowoso. Asnawi Sabil karirnya juga terbilang moncer. Pada era Bupati Bondowoso Amin Said Husni periode kedua, dia masih menjabat sebagai Camat Jambesari Darus Sholah.
Tak kalah hebat, Sigit Purnomo secara karir juga cepat. Karir Sigit mulai mencuat kala Bupati Bondowoso masih dijabat Mashoed. Sementara, pada era Bupati Amin Said Husni, Sigit juga sempat dipercaya menjadi Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga, dan Perhubungan (Disparporahub) Bondowoso. Namun, juga pernah sebagai staf ahli. Sementara itu, pada masa Bupati KH Salwa Arifin, Sigit kembali dipercaya menjabat Kepala Diskoperindag Bondowoso hingga sekarang.
Satu nama lagi ada Bambang Soekwanto. Walau sebagai ASN Lumajang dan jabatan terakhir Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lumajang, serta pernah menjabat Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lumajang, dia sangat akrab dengan Pemkab Bondowoso. Pasalnya, Bambang Soekwanto lebih banyak menghabiskan karirnya di Bondowoso daripada di Lumajang. Sebelum berkarir di Kota Pisang pada 2019 lalu, Bambang Soekwanto merupakan Staf Ahli Pemerintah Bondowoso, dan sebelumnya Kepala Diskoperindag Bondowoso.
Ketua Pansel Sekda Bondowoso Indah wahyuni menerangkan, setelah dikeluarkan pengumuman pendaftar sekda yang lolos ke tiga besar, maka penentuan atau tahap selanjutnya menjadi wewenang dari Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK). Dalam kata lain, sekda yang akan dilantik nantinya tetap menjadi hak prerogatif Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin untuk memilih dan melantik nantinya. “Aturannya memang kayak gitu,” tegasnya.
Sebelum muncul tiga nama yang menjadi kandidat kuat, yang akan menduduki posisi sekda definitif Bondowoso, 11 orang ASN yang terdiri atas 9 ASN Bondowoso dan 2 ASN dari luar daerah. Mereka telah melewati berbagai tahapan yang sudah ditentukan oleh tim pansel.
Lebih lanjut, perempuan yang juga menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Timur ini menyebutkan, tim pansel terdiri atas berbagai unsur. Di antaranya dua orang dari unsur birokrasi, yakni Kepala BKD Jatim dan Kepala Kantor Regional (Kanreg II) BKN Surabaya Heru Purwaka. Serta tiga orang dari akademisi, dari UIN KHAS Jember dan Universitas Jember (UNEJ).
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi I DPRD Bondowoso Tohari menuturkan, setelah ditetapkan atau diketahui hasil tiga besar open bidding sekda, diharapkan Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin dapat memilih dengan hati nurani. Serta menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Khususnya terkait penataan birokrasi di Bondowoso.
Sebab, menurutnya, untuk melakukan hal itu, diperlukan kecakapan yang dimiliki oleh sekda. Mengingat Pj Sekda Soekaryo juga menjabat sebagai kepala dinas di Jatim. Sehingga waktu dan kesempatannya tidak banyak Bondowoso. “Sehingga tidak maksimal, terutama dalam pembinaan kepegawaian,” pungkasnya.
Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Dwi Siswanto