23.7 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Besek Ikan Bondowoso, Rambah Pasar Luar Provinsi

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Masuknya banyak ikan ke Pasar Pindang Kotakulon menjadi nilai tambah tersendiri dalam bidang ekonomi. Tak hanya aktivitas jual beli ikan, tapi juga memunculkan ekonomi lainnya, yaitu perajin besek ikan. Bahkan, besek ikan dari Bondowoso tersebut telah merambah ke Jawa Tengah.

Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, masyarakat Pakem telah lama mengandalkan besek ikan menjadi sumber ekonomi. Bahkan, perajin besek ikan tidak hanya satu dua orang, tapi jumlahnya diperkirakan ratusan. “Kalau yang jadi perajin besek itu banyak. Jumlahnya tidak hanya puluhan, ratusan mungkin,” kata Adi Kristanto, warga Pakem.

BACA JUGA : Tahun 2014 Sudah Ada Rencana Perbaikan Alun-Alun RBA Ki Ronggo

Mobile_AP_Rectangle 2

Bahkan, menurutnya, tidak hanya memunculkan perajin besek ikan. Tapi, banyak juga yang berkecimpung di bidang jual beli besek. Seperti dirinya, sebagai pengepul besek ikan. “Masyarakat di sini rata-rata membuat besek ikan,” terang Adi.

Pria yang akrab disapa Adi ini mengaku, dirinya hanya mengumpulkan besek tersebut, lalu dikirimkan ke pembeli yang lebih besar. Dirinya menuturkan, pengambilan besek tersebut tidak hanya dari Kecamatan Pakem. Namun, dari desa yang lain juga banyak yang dibelinya. “Bahkan dari Besuki, itu dijualnya ke saya,” jelasnya.

Selain itu, Adi, yang juga pegawai Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, menuturkan, hingga saat ini dirinya tetap aktif melakukan pengiriman besek hingga luar kota. “Seringnya mengirim ke Rembang, Jawa Tengah,” tutur Adi. Menurutnya, tak hanya Jawa Tengah, dirinya juga sering melakukan pengiriman ke Surabaya dan Madura.

Selain itu, dirinya menyampaikan, pembuatan besek yang dilakukan secara manual tersebut tak tanggung-tanggung. Masyarakat dalam setiap malamnya bisa membuat besek sebanyak-banyaknya. “Satu orang saja bisa menghasilkan 300 besek dalam sehari,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, harga besek di Bondowoso tidak menentu. Menurutnya, hal tersebut bergantung pada jumlah ikan yang ada di Bondowoso. Menurut dia, produksi besek di Bondowoso sangat besar. Wadah ikan yang terbuat dari anyaman bambu ini menjadi tambahan ekonomi masyarakat. Harga normal pembelian dari masyarakat senilai Rp 12 ribu per ikat. “Dalam satu ikat terdapat 300 biji besek,” pungkasnya.

 

Reporter: mg5
Fotografer: Zaini Dahlan/Radar Ijen
Editor: Dwi Siswanto

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Masuknya banyak ikan ke Pasar Pindang Kotakulon menjadi nilai tambah tersendiri dalam bidang ekonomi. Tak hanya aktivitas jual beli ikan, tapi juga memunculkan ekonomi lainnya, yaitu perajin besek ikan. Bahkan, besek ikan dari Bondowoso tersebut telah merambah ke Jawa Tengah.

Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, masyarakat Pakem telah lama mengandalkan besek ikan menjadi sumber ekonomi. Bahkan, perajin besek ikan tidak hanya satu dua orang, tapi jumlahnya diperkirakan ratusan. “Kalau yang jadi perajin besek itu banyak. Jumlahnya tidak hanya puluhan, ratusan mungkin,” kata Adi Kristanto, warga Pakem.

BACA JUGA : Tahun 2014 Sudah Ada Rencana Perbaikan Alun-Alun RBA Ki Ronggo

Bahkan, menurutnya, tidak hanya memunculkan perajin besek ikan. Tapi, banyak juga yang berkecimpung di bidang jual beli besek. Seperti dirinya, sebagai pengepul besek ikan. “Masyarakat di sini rata-rata membuat besek ikan,” terang Adi.

Pria yang akrab disapa Adi ini mengaku, dirinya hanya mengumpulkan besek tersebut, lalu dikirimkan ke pembeli yang lebih besar. Dirinya menuturkan, pengambilan besek tersebut tidak hanya dari Kecamatan Pakem. Namun, dari desa yang lain juga banyak yang dibelinya. “Bahkan dari Besuki, itu dijualnya ke saya,” jelasnya.

Selain itu, Adi, yang juga pegawai Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, menuturkan, hingga saat ini dirinya tetap aktif melakukan pengiriman besek hingga luar kota. “Seringnya mengirim ke Rembang, Jawa Tengah,” tutur Adi. Menurutnya, tak hanya Jawa Tengah, dirinya juga sering melakukan pengiriman ke Surabaya dan Madura.

Selain itu, dirinya menyampaikan, pembuatan besek yang dilakukan secara manual tersebut tak tanggung-tanggung. Masyarakat dalam setiap malamnya bisa membuat besek sebanyak-banyaknya. “Satu orang saja bisa menghasilkan 300 besek dalam sehari,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, harga besek di Bondowoso tidak menentu. Menurutnya, hal tersebut bergantung pada jumlah ikan yang ada di Bondowoso. Menurut dia, produksi besek di Bondowoso sangat besar. Wadah ikan yang terbuat dari anyaman bambu ini menjadi tambahan ekonomi masyarakat. Harga normal pembelian dari masyarakat senilai Rp 12 ribu per ikat. “Dalam satu ikat terdapat 300 biji besek,” pungkasnya.

 

Reporter: mg5
Fotografer: Zaini Dahlan/Radar Ijen
Editor: Dwi Siswanto

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Masuknya banyak ikan ke Pasar Pindang Kotakulon menjadi nilai tambah tersendiri dalam bidang ekonomi. Tak hanya aktivitas jual beli ikan, tapi juga memunculkan ekonomi lainnya, yaitu perajin besek ikan. Bahkan, besek ikan dari Bondowoso tersebut telah merambah ke Jawa Tengah.

Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, masyarakat Pakem telah lama mengandalkan besek ikan menjadi sumber ekonomi. Bahkan, perajin besek ikan tidak hanya satu dua orang, tapi jumlahnya diperkirakan ratusan. “Kalau yang jadi perajin besek itu banyak. Jumlahnya tidak hanya puluhan, ratusan mungkin,” kata Adi Kristanto, warga Pakem.

BACA JUGA : Tahun 2014 Sudah Ada Rencana Perbaikan Alun-Alun RBA Ki Ronggo

Bahkan, menurutnya, tidak hanya memunculkan perajin besek ikan. Tapi, banyak juga yang berkecimpung di bidang jual beli besek. Seperti dirinya, sebagai pengepul besek ikan. “Masyarakat di sini rata-rata membuat besek ikan,” terang Adi.

Pria yang akrab disapa Adi ini mengaku, dirinya hanya mengumpulkan besek tersebut, lalu dikirimkan ke pembeli yang lebih besar. Dirinya menuturkan, pengambilan besek tersebut tidak hanya dari Kecamatan Pakem. Namun, dari desa yang lain juga banyak yang dibelinya. “Bahkan dari Besuki, itu dijualnya ke saya,” jelasnya.

Selain itu, Adi, yang juga pegawai Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, menuturkan, hingga saat ini dirinya tetap aktif melakukan pengiriman besek hingga luar kota. “Seringnya mengirim ke Rembang, Jawa Tengah,” tutur Adi. Menurutnya, tak hanya Jawa Tengah, dirinya juga sering melakukan pengiriman ke Surabaya dan Madura.

Selain itu, dirinya menyampaikan, pembuatan besek yang dilakukan secara manual tersebut tak tanggung-tanggung. Masyarakat dalam setiap malamnya bisa membuat besek sebanyak-banyaknya. “Satu orang saja bisa menghasilkan 300 besek dalam sehari,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, harga besek di Bondowoso tidak menentu. Menurutnya, hal tersebut bergantung pada jumlah ikan yang ada di Bondowoso. Menurut dia, produksi besek di Bondowoso sangat besar. Wadah ikan yang terbuat dari anyaman bambu ini menjadi tambahan ekonomi masyarakat. Harga normal pembelian dari masyarakat senilai Rp 12 ribu per ikat. “Dalam satu ikat terdapat 300 biji besek,” pungkasnya.

 

Reporter: mg5
Fotografer: Zaini Dahlan/Radar Ijen
Editor: Dwi Siswanto

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca