23.5 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Pulihkan Perekonomian dari Tingkat Bawah

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan. Khususnya pada aspek kesehatan dan perekonomian. Utamanya para pelaku usaha kelas bawah, mereka mengalami penurunan dari berbagai lini. Baik penjualan ataupun dari sisi belanja atau belanja barang.

Oleh sebab itu, maka sangat diperlukan pemulihan ekonomi dari bawah. Hal tersebut diungkapkan oleh H Tohari, Ketua Komisi 1 DPRD Bondowoso, Rabu (05/5) siang.

Menurut dia, masyarakat yang paling terdampak oleh adanya pandemi Covid-19 adalah para pedagang kecil. Atau yang sering disebut dengan toko kelontong. Setelah dilakukan observasi, menurutnya, banyak para pedagang kecil di tengah pandemi mengurangi jumlah belanjanya. “Setelah kami tanya, yang sebelumnya bisa belanja Rp 500 ribu hingga satu juta per harinya, saat ini mereka hanya bisa belanja Rp 200 ribu saja,” terangnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Berangkat dari hal itu, pihaknya memiliki inisiatif untuk melakukan bantuan berupa modal, tapi tidak berbentuk uang tunai. Bantuan berupa barang yang diperjualbelikan setiap hari. “Ada beras, ada minyak, ada kecap, ada mi instan, dan ada gula,” imbuhnya.

Diharapkan, bantuan yang diberikan akan dijual lagi dan melakukan kulakan kembali. Jadi, perputaran ekonomi terus berjalan di tengah pandemi seperti ini.

Terdapat 1.450 paket bantuan yang diberikan kepada para pedagang kecil. Masing-masing dari mereka akan mendapatkan 8 paket sekaligus. Artinya, mereka akan mendapatkan 20 kilogram beras, satu karton mi instan, delapan botol kecap, delapan kilogram gula, serta delapan botol minyak.

Dirinya juga menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso bersama instansi terkait lainnya terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada mereka. Sebab, menurut dia, para pedagang adalah orang yang paling terdampak. “Jadi, recovery ekonomi kita berangkat dari bawah,” katanya.

Sementara itu, Totok Hariyanto, Kabid Usaha dan Perdagangan Diskoperindag Bondowoso, menyampaikan, program akan dievaluasi untuk beberapa waktu ke depan. Ketika dinilai berhasil, maka akan terus dilanjutkan. Harapannya, bantuan ini nantinya akan merambah ke beberapa kecamatan yang lain. “Walaupun hanya sebagian kecil saja yang bisa memanfaatkan, diharapkan juga ke kecamatan yang lain,” tandasnya.

Jurnalis: mg3
Fotografer: Istimewa
Editor: Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan. Khususnya pada aspek kesehatan dan perekonomian. Utamanya para pelaku usaha kelas bawah, mereka mengalami penurunan dari berbagai lini. Baik penjualan ataupun dari sisi belanja atau belanja barang.

Oleh sebab itu, maka sangat diperlukan pemulihan ekonomi dari bawah. Hal tersebut diungkapkan oleh H Tohari, Ketua Komisi 1 DPRD Bondowoso, Rabu (05/5) siang.

Menurut dia, masyarakat yang paling terdampak oleh adanya pandemi Covid-19 adalah para pedagang kecil. Atau yang sering disebut dengan toko kelontong. Setelah dilakukan observasi, menurutnya, banyak para pedagang kecil di tengah pandemi mengurangi jumlah belanjanya. “Setelah kami tanya, yang sebelumnya bisa belanja Rp 500 ribu hingga satu juta per harinya, saat ini mereka hanya bisa belanja Rp 200 ribu saja,” terangnya.

Berangkat dari hal itu, pihaknya memiliki inisiatif untuk melakukan bantuan berupa modal, tapi tidak berbentuk uang tunai. Bantuan berupa barang yang diperjualbelikan setiap hari. “Ada beras, ada minyak, ada kecap, ada mi instan, dan ada gula,” imbuhnya.

Diharapkan, bantuan yang diberikan akan dijual lagi dan melakukan kulakan kembali. Jadi, perputaran ekonomi terus berjalan di tengah pandemi seperti ini.

Terdapat 1.450 paket bantuan yang diberikan kepada para pedagang kecil. Masing-masing dari mereka akan mendapatkan 8 paket sekaligus. Artinya, mereka akan mendapatkan 20 kilogram beras, satu karton mi instan, delapan botol kecap, delapan kilogram gula, serta delapan botol minyak.

Dirinya juga menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso bersama instansi terkait lainnya terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada mereka. Sebab, menurut dia, para pedagang adalah orang yang paling terdampak. “Jadi, recovery ekonomi kita berangkat dari bawah,” katanya.

Sementara itu, Totok Hariyanto, Kabid Usaha dan Perdagangan Diskoperindag Bondowoso, menyampaikan, program akan dievaluasi untuk beberapa waktu ke depan. Ketika dinilai berhasil, maka akan terus dilanjutkan. Harapannya, bantuan ini nantinya akan merambah ke beberapa kecamatan yang lain. “Walaupun hanya sebagian kecil saja yang bisa memanfaatkan, diharapkan juga ke kecamatan yang lain,” tandasnya.

Jurnalis: mg3
Fotografer: Istimewa
Editor: Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan. Khususnya pada aspek kesehatan dan perekonomian. Utamanya para pelaku usaha kelas bawah, mereka mengalami penurunan dari berbagai lini. Baik penjualan ataupun dari sisi belanja atau belanja barang.

Oleh sebab itu, maka sangat diperlukan pemulihan ekonomi dari bawah. Hal tersebut diungkapkan oleh H Tohari, Ketua Komisi 1 DPRD Bondowoso, Rabu (05/5) siang.

Menurut dia, masyarakat yang paling terdampak oleh adanya pandemi Covid-19 adalah para pedagang kecil. Atau yang sering disebut dengan toko kelontong. Setelah dilakukan observasi, menurutnya, banyak para pedagang kecil di tengah pandemi mengurangi jumlah belanjanya. “Setelah kami tanya, yang sebelumnya bisa belanja Rp 500 ribu hingga satu juta per harinya, saat ini mereka hanya bisa belanja Rp 200 ribu saja,” terangnya.

Berangkat dari hal itu, pihaknya memiliki inisiatif untuk melakukan bantuan berupa modal, tapi tidak berbentuk uang tunai. Bantuan berupa barang yang diperjualbelikan setiap hari. “Ada beras, ada minyak, ada kecap, ada mi instan, dan ada gula,” imbuhnya.

Diharapkan, bantuan yang diberikan akan dijual lagi dan melakukan kulakan kembali. Jadi, perputaran ekonomi terus berjalan di tengah pandemi seperti ini.

Terdapat 1.450 paket bantuan yang diberikan kepada para pedagang kecil. Masing-masing dari mereka akan mendapatkan 8 paket sekaligus. Artinya, mereka akan mendapatkan 20 kilogram beras, satu karton mi instan, delapan botol kecap, delapan kilogram gula, serta delapan botol minyak.

Dirinya juga menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso bersama instansi terkait lainnya terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada mereka. Sebab, menurut dia, para pedagang adalah orang yang paling terdampak. “Jadi, recovery ekonomi kita berangkat dari bawah,” katanya.

Sementara itu, Totok Hariyanto, Kabid Usaha dan Perdagangan Diskoperindag Bondowoso, menyampaikan, program akan dievaluasi untuk beberapa waktu ke depan. Ketika dinilai berhasil, maka akan terus dilanjutkan. Harapannya, bantuan ini nantinya akan merambah ke beberapa kecamatan yang lain. “Walaupun hanya sebagian kecil saja yang bisa memanfaatkan, diharapkan juga ke kecamatan yang lain,” tandasnya.

Jurnalis: mg3
Fotografer: Istimewa
Editor: Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca