BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Masalah stunting masih menjadi salah satu prioritas utama di Bondowoso. Lonjakan angka kematian ibu (AKI) tahun lalu cukup signifikan. Tak salah jika Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso menjadikan sebagai prioritas untuk ditangani.
Mochammad Imron, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Bondowoso, mengatakan, aksi konvergensi dalam pencegahan dan penanggulangan harus lebih ditingkatkan. Serta diperlukan keterlibatan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk dimaksimalkan.
Kasus stunting Bondowoso di Jawa Timur juga tergolong masih cukup tinggi. Tahun 2021 saja ada 43 kasus AKI. Bahkan, kasus tersebut naik cukup signifikan ketimbang tahun 2020. Begitu pun dengan AKB.
“Pencegahan harus kita mulai dari hulu, sehingga siapa berbuat apa dari masing-masing OPD yang terkait bisa lebih terarah untuk mencapai target nasional, yaitu 14 persen pada tahun 2024,” ungkap pria yang akrab disapa Dokter Imron ini.
Selain intervensi dari banyak OPD, peran organisasi lainnya juga cukup diperlukan. “Dengan pengukuhan bunda GENRE (Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Red) sebagai duta penurunan stunting di Kabupaten Bondowoso, diharapkan lebih memaksimalkan peran masing-masing pihak,” imbuhnya.
Pada data Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), prevalensi stunting Bondowoso di Jawa Timur mencapai 37.40 persen. Meski begitu, pada data Dinkes mulai tahun 2018 hingga bulan Agustus 2021, balita stunting mengalami penurunan. Tercatat tahun 2018 ada 22.88 persen. Hingga bulan Agustus 2021 turun mencapai 9.33 persen.
Di sisi lain, inovasi guna mendukung penanggulangan dan pencegahan stunting juga terus dilakukan. Dinkes memiliki sejumlah inovasi, seperti Sinergi Total Pencegahan Beralih dari Dukun Bayi (Stop Berduka), Gerakan Bersama Masyarakat dan Karyawan untuk Mengendalikan Jentik Aedes (Gebrak Meja), Gerakan Sanitasi Total (Gesit), dan Sistem Informasi Ibu dan Bayi (Sibuba).
Selain Dinkes, OPD lainnya pun memiliki inovasi pencegahan stunting. Dinas Sosial dengan Gerakan Tanggap Peduli Masyarakat Miskin (Tape Manis) dan Dinas Pendidikan dengan Gerakan Kembali ke Sekolah. “Inovasi-inovasi tersebut diharapkan juga dapat menekan angka stunting dan berjalan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan