25 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Setiap Hari Siapkan 70 Kilogram Tape

Mobile_AP_Rectangle 1

NANGKAAN, Radar Ijen – Kota Tape memang layak disematkan untuk Bondowoso. Bagaimana tidak, perajin tape di Bondowoso menggeliat cukup lama dan bertahan hingga saat ini. Kini tape juga termasuk makanan yang diburu pada Lebaran ini. Produksinya juga berlipat ganda. Bahkan setiap hari mulai produksi 70 kilogram untuk satu pabrik tape.

Seperti pabrik tape Handayani 82. Produksi tape di Kelurahan Nangkaan ini persiapan produksi sebelum Lebaran tiba. Dalam setiap harinya, produksi 50 hingga 70 kilogram. Bahkan nyaris tidak tersisa hasil produksi tape yang dijualnya. Bila di luar moment Lebaran, produksi tape antara 15–25 kilogram.

Manajer Tape Handayani 82 Sugeng Junaidi menuturkan, dalam setiap harinya pabrik yang dikelola mampu memproduksi puluhan kilogram. Dia mengaku, pemasaran tidak hanya di Bondowoso. Tapi juga daerah lain. Bahkan, tidak sedikit konsumen datang langsung ke tempat produksi.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pengelola pabrik tape Handayani 82 tersebut menambahkan, pada Lebaran juga menambah kapasitas produksi. Mengingat, kata dia, tahun ini diperbolehkan kembali mudik Lebaran. “Jadi ini momen Lebaran yang diperbolehkan mudik, dimaksimalkan untuk memproduksi tape dengan jumlah yang jauh lebih besar dari sebelumnya,” katanya.

Selain itu, Junaidi menyampaikan, tape yang dibuatnya berasal dari singkong yang berkualitas bagus. Pasalnya, dalam setiap singkong yang dibelinya, masih dilakukan pemilahan. “Masih dipilah dulu, itu pun yamg dipakai bagian tengahnya saja,” terangnya. (mg5/c2/dwi)

- Advertisement -

NANGKAAN, Radar Ijen – Kota Tape memang layak disematkan untuk Bondowoso. Bagaimana tidak, perajin tape di Bondowoso menggeliat cukup lama dan bertahan hingga saat ini. Kini tape juga termasuk makanan yang diburu pada Lebaran ini. Produksinya juga berlipat ganda. Bahkan setiap hari mulai produksi 70 kilogram untuk satu pabrik tape.

Seperti pabrik tape Handayani 82. Produksi tape di Kelurahan Nangkaan ini persiapan produksi sebelum Lebaran tiba. Dalam setiap harinya, produksi 50 hingga 70 kilogram. Bahkan nyaris tidak tersisa hasil produksi tape yang dijualnya. Bila di luar moment Lebaran, produksi tape antara 15–25 kilogram.

Manajer Tape Handayani 82 Sugeng Junaidi menuturkan, dalam setiap harinya pabrik yang dikelola mampu memproduksi puluhan kilogram. Dia mengaku, pemasaran tidak hanya di Bondowoso. Tapi juga daerah lain. Bahkan, tidak sedikit konsumen datang langsung ke tempat produksi.

Pengelola pabrik tape Handayani 82 tersebut menambahkan, pada Lebaran juga menambah kapasitas produksi. Mengingat, kata dia, tahun ini diperbolehkan kembali mudik Lebaran. “Jadi ini momen Lebaran yang diperbolehkan mudik, dimaksimalkan untuk memproduksi tape dengan jumlah yang jauh lebih besar dari sebelumnya,” katanya.

Selain itu, Junaidi menyampaikan, tape yang dibuatnya berasal dari singkong yang berkualitas bagus. Pasalnya, dalam setiap singkong yang dibelinya, masih dilakukan pemilahan. “Masih dipilah dulu, itu pun yamg dipakai bagian tengahnya saja,” terangnya. (mg5/c2/dwi)

NANGKAAN, Radar Ijen – Kota Tape memang layak disematkan untuk Bondowoso. Bagaimana tidak, perajin tape di Bondowoso menggeliat cukup lama dan bertahan hingga saat ini. Kini tape juga termasuk makanan yang diburu pada Lebaran ini. Produksinya juga berlipat ganda. Bahkan setiap hari mulai produksi 70 kilogram untuk satu pabrik tape.

Seperti pabrik tape Handayani 82. Produksi tape di Kelurahan Nangkaan ini persiapan produksi sebelum Lebaran tiba. Dalam setiap harinya, produksi 50 hingga 70 kilogram. Bahkan nyaris tidak tersisa hasil produksi tape yang dijualnya. Bila di luar moment Lebaran, produksi tape antara 15–25 kilogram.

Manajer Tape Handayani 82 Sugeng Junaidi menuturkan, dalam setiap harinya pabrik yang dikelola mampu memproduksi puluhan kilogram. Dia mengaku, pemasaran tidak hanya di Bondowoso. Tapi juga daerah lain. Bahkan, tidak sedikit konsumen datang langsung ke tempat produksi.

Pengelola pabrik tape Handayani 82 tersebut menambahkan, pada Lebaran juga menambah kapasitas produksi. Mengingat, kata dia, tahun ini diperbolehkan kembali mudik Lebaran. “Jadi ini momen Lebaran yang diperbolehkan mudik, dimaksimalkan untuk memproduksi tape dengan jumlah yang jauh lebih besar dari sebelumnya,” katanya.

Selain itu, Junaidi menyampaikan, tape yang dibuatnya berasal dari singkong yang berkualitas bagus. Pasalnya, dalam setiap singkong yang dibelinya, masih dilakukan pemilahan. “Masih dipilah dulu, itu pun yamg dipakai bagian tengahnya saja,” terangnya. (mg5/c2/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca