23.1 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Megasari Tak Bisa Jadi Venue Porprov 2022

Khusus untuk Penerbang Profesional

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Didukung dengan letak geografis dataran tinggi, Bondowoso memiliki beberapa spot bukit ataupun puncak gunung yang dapat dijadikan venue olahraga paralayang. Seperti Puncak Megasari, Ijen.

Puncak Megasari menjadi spot andalan untuk take off  paralayang dan telah berkali-kali digunakan untuk menyelenggarakan kompetisi paralayang tingkat nasional hingga internasional.

Puncak Megasari sebenarnya digadang-gadang menjadi venue paralayang dalam gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VII tahun 2022. Namun setelah dikaji, Bondowoso tidak akan menjadi tuan rumah.

Mobile_AP_Rectangle 2

Ketua KONI Bondowoso Nur Sucahyono mengatakan, venue paralayang di Puncak Megasari sudah disurvei oleh KONI Jawa Timur. “Keputusannya tidak bisa dipakai untuk venue paralayang Porprov tahun depan. Karena berbagai faktor,” ujarnya.

Beberapa faktor krusialnya adalah Puncak Megasari memiliki rute ketinggian bagi atlet paralayang profesional. “Tidak cocok untuk kelas Porprov. Karena atlet-atlet yang berlaga di Porprov ini adalah atlet muda. Dan atlet paralayang sendiri masih kategori pemula atau amatir kelasnya,” imbuh Nur.

KONI Bondowoso sendiri sebelumnya sudah mengajukan Puncak Megasari menjadi venue paralayang. “Selain itu, faktor angin di Puncak Megasari yang tidak cocok untuk atlet pemula. Memang standar Puncak Megasari untuk atlet profesional,” beber dia.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Sinung Sudrajat, Ketua Umum Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Bondowoso, cukup menyayangkan hal itu. “Ya amat sangat disayangkan, kalau kami tidak bisa menjadi tuan rumah. Tetapi, kami tetap hargai pertimbangan dari KONI Jawa Timur,” kata pria yang juga menjadi Wakil Ketua DPRD Bondowoso ini.

Sebagai informasi, sebelum pandemi Covid-19, Puncak Megasari menjadi salah satu puncak favorit paralayang di Jawa Timur. Bahkan, sudah menggelar beberapa event tingkat nasional sampai internasional. Juga pernah menjadi venue dalam kejuaraan seri paralayang nasional.

Lokasi landing-nya cukup luas serta memenuhi kriteria standar. Beberapa atlet paralayang luar negeri, macam Malaysia, Jepang, maupun Jerman, pun pernah menjajal terbang dari Puncak Megasari.

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Didukung dengan letak geografis dataran tinggi, Bondowoso memiliki beberapa spot bukit ataupun puncak gunung yang dapat dijadikan venue olahraga paralayang. Seperti Puncak Megasari, Ijen.

Puncak Megasari menjadi spot andalan untuk take off  paralayang dan telah berkali-kali digunakan untuk menyelenggarakan kompetisi paralayang tingkat nasional hingga internasional.

Puncak Megasari sebenarnya digadang-gadang menjadi venue paralayang dalam gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VII tahun 2022. Namun setelah dikaji, Bondowoso tidak akan menjadi tuan rumah.

Ketua KONI Bondowoso Nur Sucahyono mengatakan, venue paralayang di Puncak Megasari sudah disurvei oleh KONI Jawa Timur. “Keputusannya tidak bisa dipakai untuk venue paralayang Porprov tahun depan. Karena berbagai faktor,” ujarnya.

Beberapa faktor krusialnya adalah Puncak Megasari memiliki rute ketinggian bagi atlet paralayang profesional. “Tidak cocok untuk kelas Porprov. Karena atlet-atlet yang berlaga di Porprov ini adalah atlet muda. Dan atlet paralayang sendiri masih kategori pemula atau amatir kelasnya,” imbuh Nur.

KONI Bondowoso sendiri sebelumnya sudah mengajukan Puncak Megasari menjadi venue paralayang. “Selain itu, faktor angin di Puncak Megasari yang tidak cocok untuk atlet pemula. Memang standar Puncak Megasari untuk atlet profesional,” beber dia.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Sinung Sudrajat, Ketua Umum Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Bondowoso, cukup menyayangkan hal itu. “Ya amat sangat disayangkan, kalau kami tidak bisa menjadi tuan rumah. Tetapi, kami tetap hargai pertimbangan dari KONI Jawa Timur,” kata pria yang juga menjadi Wakil Ketua DPRD Bondowoso ini.

Sebagai informasi, sebelum pandemi Covid-19, Puncak Megasari menjadi salah satu puncak favorit paralayang di Jawa Timur. Bahkan, sudah menggelar beberapa event tingkat nasional sampai internasional. Juga pernah menjadi venue dalam kejuaraan seri paralayang nasional.

Lokasi landing-nya cukup luas serta memenuhi kriteria standar. Beberapa atlet paralayang luar negeri, macam Malaysia, Jepang, maupun Jerman, pun pernah menjajal terbang dari Puncak Megasari.

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Didukung dengan letak geografis dataran tinggi, Bondowoso memiliki beberapa spot bukit ataupun puncak gunung yang dapat dijadikan venue olahraga paralayang. Seperti Puncak Megasari, Ijen.

Puncak Megasari menjadi spot andalan untuk take off  paralayang dan telah berkali-kali digunakan untuk menyelenggarakan kompetisi paralayang tingkat nasional hingga internasional.

Puncak Megasari sebenarnya digadang-gadang menjadi venue paralayang dalam gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VII tahun 2022. Namun setelah dikaji, Bondowoso tidak akan menjadi tuan rumah.

Ketua KONI Bondowoso Nur Sucahyono mengatakan, venue paralayang di Puncak Megasari sudah disurvei oleh KONI Jawa Timur. “Keputusannya tidak bisa dipakai untuk venue paralayang Porprov tahun depan. Karena berbagai faktor,” ujarnya.

Beberapa faktor krusialnya adalah Puncak Megasari memiliki rute ketinggian bagi atlet paralayang profesional. “Tidak cocok untuk kelas Porprov. Karena atlet-atlet yang berlaga di Porprov ini adalah atlet muda. Dan atlet paralayang sendiri masih kategori pemula atau amatir kelasnya,” imbuh Nur.

KONI Bondowoso sendiri sebelumnya sudah mengajukan Puncak Megasari menjadi venue paralayang. “Selain itu, faktor angin di Puncak Megasari yang tidak cocok untuk atlet pemula. Memang standar Puncak Megasari untuk atlet profesional,” beber dia.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Sinung Sudrajat, Ketua Umum Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Bondowoso, cukup menyayangkan hal itu. “Ya amat sangat disayangkan, kalau kami tidak bisa menjadi tuan rumah. Tetapi, kami tetap hargai pertimbangan dari KONI Jawa Timur,” kata pria yang juga menjadi Wakil Ketua DPRD Bondowoso ini.

Sebagai informasi, sebelum pandemi Covid-19, Puncak Megasari menjadi salah satu puncak favorit paralayang di Jawa Timur. Bahkan, sudah menggelar beberapa event tingkat nasional sampai internasional. Juga pernah menjadi venue dalam kejuaraan seri paralayang nasional.

Lokasi landing-nya cukup luas serta memenuhi kriteria standar. Beberapa atlet paralayang luar negeri, macam Malaysia, Jepang, maupun Jerman, pun pernah menjajal terbang dari Puncak Megasari.

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca