BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pelaksanaan ibadah umrah untuk jamaah asal Indonesia sudah diperbolehkan. Di berbagai daerah, para jamaah sudah ada yang berangkat. Termasuk di Kabupaten Bondowoso. Kementerian Agama (Kemenag) Bondowoso berencana akan mendatangi setiap travel umrah di wilayah setempat untuk melakukan pendataan pencegahan penularan Covid-19.
“Saya juga tidak tahu, staf haji juga belum pernah diberi tembusan oleh penyelenggara. Kabarnya ada, cuma PT mana, kami tak tahu,” ungkap Kepala Seksi Pelaksanaan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bondowoso Suharyono ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Ijen.
Dia menyebutkan, wajar jika pihaknya tak mengetahui data pemberangkatan calon jamaah umrah tanpa pemberitahuan. Sebab, pendaftaran umrah dan haji khusus itu dari penyelenggara langsung ke Kanwil Kemenag. “Memang aturannya begitu. Kami yang di kabupaten itu hanya haji reguler. Haji khusus juga langsung ke kanwil. Aplikasinya juga begitu,” jelasnya.
Namun, jika pembuatan paspor, kata Suharyono, barulah penyelenggara meminta rekomendasi pada Kemenag. Tetapi, kapan berangkat umrah, pihaknya tentu tak tahu jika tak ada pemberitahuan ke Kemenag.
Hingga saat ini, pihaknya telah menerima permintaan rekomendasi sekitar 20-an jamaah umrah. Dengan melihat ini, pihaknya pun berencana akan mendatangi para travel umrah di Bondowoso. Tujuannya, tidak lain untuk mempermudah tracing di tengah masa pandemi Covid-19. Lebih-lebih demi mewaspadai penyebaran virus korona jenis Omicron.
Walaupun sebenarnya keberangkatan dan pulang umrah telah menggunakan skema kebijakan satu pintu atau one gate policy (OGP) di Bandara Soekarno-Hatta. Selain itu, biasanya mereka saat datang masih akan dikarantina saat di Asrama Haji Embarkasi Pondok Gede, Jakarta. Namun, pihaknya merasa tetap perlu melakukan tracing, mengingat masih ada perjalanan dari Jakarta ke Bondowoso. “Sehingga nantinya mempermudah tracing untuk jamaah pulang umrah,” katanya.
Kendati begitu, pihaknya tak bisa terlalu banyak berharap. Sebab, ada PT yang tak memiliki perwakilan di Bondowoso. Selain itu, pihaknya juga akan meminta data calon jamaah umrah ke penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU). “Alhamdulillah, barusan kami lapor ke pimpinan, tentang rencana permintaan data calon jamaah umrah Kabupaten Bondowoso yang akan berangkat, ke PPIU. Untuk tertib administrasi dan kepentingan lainnya. Beliau setuju,” bebernya.
Lebih lanjut, pihaknya juga mengungkapkan, saat ini pemberangkatan jamaah ibadah umrah harus dilakukan dari Asrama Pondok Haji Jakarta. Di tempat itu akan dilakukan vaksinasi bagi yang belum, serta rapid antigen. Bagi yang reaktif akan dilakukan karantina terlebih dahulu. “Ada kebijakan one gate policy yang diterapkan oleh Kementerian Agama Pusat,” bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, KH As’ari Pasha, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bondowoso, menuturkan, para jamaah yang akan berangkat harus mengikuti aturan yang berlaku. Termasuk jamaah Bondowoso yang berangkat menggunakan travel dari luar daerah. Selain itu, pihaknya juga meminta kepada Kemenag agar mendata seluruh jamaah yang berangkat. Hal itu untuk mempermudah tracing kepada para jamaah setelah ataupun sebelum berangkat. “Sudah saya sampaikan seperti itu,” tandasnya.
Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan