29 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Pemerintah Bondowoso Lantik Dokter Jadi Kepala Dinas Perhubungan

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Awal tahun 2022 di Bondowoso diwarnai dengan mutasi besar-besaran aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah kabupaten setempat. Beberapa instansi mengalami perubahan, baik secara nomenklatur maupun pergantian/pergeseran kepala dinas. Salah satunya dr Agus Suwardjito.

Sebelumnya, dirinya menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) yang dilebur ke Dinas Sosial. Akibat hal itu, saat ini dirinya menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bondowoso.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, Agus berlatar belakang dokter yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD, dan Asisten 2 Pemkab Bondowoso.

Mobile_AP_Rectangle 2

Menanggapi hal tersebut, Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin menegaskan tidak ada masalah terkait hal itu. Menurutnya, hal tersebut sudah disesuaikan dengan kondisi pemerintahan saat ini. “Memang penggabungan dari DPPKB ke Dinas Sosial. Saya kira nggak ada masalah,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bondowoso M Asnawi Sabil menambahkan, ditunjuknya seorang dokter sebagai Kadishub merupakan keniscayaan. Sebab, situasi OPD lain telah terisi oleh kepala dinas. Selain itu, Agus sebelumnya juga menjabat sebagai kepala dinas yang kelembagaannya dihapus. “Jadi, mau tidak mau beliau kemudian mengampu OPD baru yang di situ adalah Dishub,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Sabil ini juga membeberkan, tidak mudah untuk menata eselon II, sehingga pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk posisi Kadishub. Berdasarkan hasil koordinasi itu, dikatakan tidak ada masalah terkait dilantiknya Agus menjadi Kadishub. “Untuk posisi Agus bisa langsung dilantik di posisi yang baru,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Sabil juga menyampaikan tidak ada kelebihan atau menambah personel baru dari eselon II akibat dihapusnya OPD. Jika hal itu terjadi, maka mekanismenya adalah melalui panitia seleksi (pansel). Walaupun demikian, dirinya yakin penunjukan seorang dokter di Dinas Perhubungan tidak akan memengaruhi kinerja. “Jadi, ini konteksnya bukan open bidding. Tapi, lebih kepada penataan SOTK baru,” imbuhnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Awal tahun 2022 di Bondowoso diwarnai dengan mutasi besar-besaran aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah kabupaten setempat. Beberapa instansi mengalami perubahan, baik secara nomenklatur maupun pergantian/pergeseran kepala dinas. Salah satunya dr Agus Suwardjito.

Sebelumnya, dirinya menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) yang dilebur ke Dinas Sosial. Akibat hal itu, saat ini dirinya menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bondowoso.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, Agus berlatar belakang dokter yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD, dan Asisten 2 Pemkab Bondowoso.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin menegaskan tidak ada masalah terkait hal itu. Menurutnya, hal tersebut sudah disesuaikan dengan kondisi pemerintahan saat ini. “Memang penggabungan dari DPPKB ke Dinas Sosial. Saya kira nggak ada masalah,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bondowoso M Asnawi Sabil menambahkan, ditunjuknya seorang dokter sebagai Kadishub merupakan keniscayaan. Sebab, situasi OPD lain telah terisi oleh kepala dinas. Selain itu, Agus sebelumnya juga menjabat sebagai kepala dinas yang kelembagaannya dihapus. “Jadi, mau tidak mau beliau kemudian mengampu OPD baru yang di situ adalah Dishub,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Sabil ini juga membeberkan, tidak mudah untuk menata eselon II, sehingga pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk posisi Kadishub. Berdasarkan hasil koordinasi itu, dikatakan tidak ada masalah terkait dilantiknya Agus menjadi Kadishub. “Untuk posisi Agus bisa langsung dilantik di posisi yang baru,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Sabil juga menyampaikan tidak ada kelebihan atau menambah personel baru dari eselon II akibat dihapusnya OPD. Jika hal itu terjadi, maka mekanismenya adalah melalui panitia seleksi (pansel). Walaupun demikian, dirinya yakin penunjukan seorang dokter di Dinas Perhubungan tidak akan memengaruhi kinerja. “Jadi, ini konteksnya bukan open bidding. Tapi, lebih kepada penataan SOTK baru,” imbuhnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Awal tahun 2022 di Bondowoso diwarnai dengan mutasi besar-besaran aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah kabupaten setempat. Beberapa instansi mengalami perubahan, baik secara nomenklatur maupun pergantian/pergeseran kepala dinas. Salah satunya dr Agus Suwardjito.

Sebelumnya, dirinya menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) yang dilebur ke Dinas Sosial. Akibat hal itu, saat ini dirinya menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bondowoso.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, Agus berlatar belakang dokter yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD, dan Asisten 2 Pemkab Bondowoso.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin menegaskan tidak ada masalah terkait hal itu. Menurutnya, hal tersebut sudah disesuaikan dengan kondisi pemerintahan saat ini. “Memang penggabungan dari DPPKB ke Dinas Sosial. Saya kira nggak ada masalah,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bondowoso M Asnawi Sabil menambahkan, ditunjuknya seorang dokter sebagai Kadishub merupakan keniscayaan. Sebab, situasi OPD lain telah terisi oleh kepala dinas. Selain itu, Agus sebelumnya juga menjabat sebagai kepala dinas yang kelembagaannya dihapus. “Jadi, mau tidak mau beliau kemudian mengampu OPD baru yang di situ adalah Dishub,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Sabil ini juga membeberkan, tidak mudah untuk menata eselon II, sehingga pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk posisi Kadishub. Berdasarkan hasil koordinasi itu, dikatakan tidak ada masalah terkait dilantiknya Agus menjadi Kadishub. “Untuk posisi Agus bisa langsung dilantik di posisi yang baru,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Sabil juga menyampaikan tidak ada kelebihan atau menambah personel baru dari eselon II akibat dihapusnya OPD. Jika hal itu terjadi, maka mekanismenya adalah melalui panitia seleksi (pansel). Walaupun demikian, dirinya yakin penunjukan seorang dokter di Dinas Perhubungan tidak akan memengaruhi kinerja. “Jadi, ini konteksnya bukan open bidding. Tapi, lebih kepada penataan SOTK baru,” imbuhnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca