23.3 C
Jember
Thursday, 30 March 2023

Raup Cuan Kue Lebaran Dimulai

Promonya lewat Update Status WA

Mobile_AP_Rectangle 1

SUMBERSARI, Radar Jember – Bulan Ramadan belum dimulai, begitu juga dengan Lebaran. Walau Lebaran masih cukup lama, namun pelaku usaha kue Hari Raya Idul Fitri tersebut mulai start meraih cuan. Cara memasarkannya juga cukup mudah dan patut ditiru, yaitu tinggal update status di WhatsApp (WA).

Seperti yang dilakukan Ayu Lestari, penjual kue Lebaran yang mulai meraih omzet jutaan rupiah. Promosi melalui status WA telah dilakukan oleh Ayu hampir tiga tahun terakhir selama bulan Ramadan. Namun, kali ini dia mencoba update status kue Lebaran sebelum Ramadan tiba. Responsnya juga cukup baik dan mulai banyak pesanan. “Saya coba sebelum puasa update kue Lebaran. Ternyata, ya ada yang pesan,” terangnya.

Kue Lebaran yang kerap dipesan adalah putri salju, nastar, dan berbagai permen kesukaan anak. Dia mengakui, bagi pemesan satu kotak kue sebelum Ramadan tentu harganya lebih murah bila dibandingkan menjelang Lebaran atau saat puasa.

Mobile_AP_Rectangle 2

Hal itu bisa saja terjadi, karena saat ini bahan baku kue belum begitu naik. “Kalau mau Lebaran harga-harga mulai naik, telur ayam yang sebagai bahan baku buat kue juga naik biasanya. Sekarang harganya normal,” terangnya.

Perbedaan harga itulah, menurut Ayu, membuat ibu-ibu memilih memesan kue Lebaran jauh-jauh hari. Agar promosi kue Lebaran lewat status WA itu lebih tertarik. Ayu menerapkan foto dan mengemas kue sebaik mungkin. “Sebisa mungkin fotonya bisa menggugah selera, karena jualan makanan,” tuturnya.

Sebagai ibu rumah tangga, Ayu tidak kehilangan akal untuk bisa mendapatkan uang. “Kalau tidak musim Lebaran atau puasa, ya jual pernak-pernik keperluan rumah tangga. Termasuk kosmetik dan pakaian. Sedangkan mendekati Lebaran, saya juga menjual pakaian Lebaran. Cara promonya, ya lewat status WA saja,” tuturnya.

Salah satu pelanggan Ayu bernama Riris Qurotul menjelaskan, dirinya telah memesan kue Lebaran sebanyak 10 toples. “Untuk pesan kue Lebaran, masih DP dulu. Kalau sudah selesai, baru dilunasi,” tuturnya. (mg1/c2/dwi)

- Advertisement -

SUMBERSARI, Radar Jember – Bulan Ramadan belum dimulai, begitu juga dengan Lebaran. Walau Lebaran masih cukup lama, namun pelaku usaha kue Hari Raya Idul Fitri tersebut mulai start meraih cuan. Cara memasarkannya juga cukup mudah dan patut ditiru, yaitu tinggal update status di WhatsApp (WA).

Seperti yang dilakukan Ayu Lestari, penjual kue Lebaran yang mulai meraih omzet jutaan rupiah. Promosi melalui status WA telah dilakukan oleh Ayu hampir tiga tahun terakhir selama bulan Ramadan. Namun, kali ini dia mencoba update status kue Lebaran sebelum Ramadan tiba. Responsnya juga cukup baik dan mulai banyak pesanan. “Saya coba sebelum puasa update kue Lebaran. Ternyata, ya ada yang pesan,” terangnya.

Kue Lebaran yang kerap dipesan adalah putri salju, nastar, dan berbagai permen kesukaan anak. Dia mengakui, bagi pemesan satu kotak kue sebelum Ramadan tentu harganya lebih murah bila dibandingkan menjelang Lebaran atau saat puasa.

Hal itu bisa saja terjadi, karena saat ini bahan baku kue belum begitu naik. “Kalau mau Lebaran harga-harga mulai naik, telur ayam yang sebagai bahan baku buat kue juga naik biasanya. Sekarang harganya normal,” terangnya.

Perbedaan harga itulah, menurut Ayu, membuat ibu-ibu memilih memesan kue Lebaran jauh-jauh hari. Agar promosi kue Lebaran lewat status WA itu lebih tertarik. Ayu menerapkan foto dan mengemas kue sebaik mungkin. “Sebisa mungkin fotonya bisa menggugah selera, karena jualan makanan,” tuturnya.

Sebagai ibu rumah tangga, Ayu tidak kehilangan akal untuk bisa mendapatkan uang. “Kalau tidak musim Lebaran atau puasa, ya jual pernak-pernik keperluan rumah tangga. Termasuk kosmetik dan pakaian. Sedangkan mendekati Lebaran, saya juga menjual pakaian Lebaran. Cara promonya, ya lewat status WA saja,” tuturnya.

Salah satu pelanggan Ayu bernama Riris Qurotul menjelaskan, dirinya telah memesan kue Lebaran sebanyak 10 toples. “Untuk pesan kue Lebaran, masih DP dulu. Kalau sudah selesai, baru dilunasi,” tuturnya. (mg1/c2/dwi)

SUMBERSARI, Radar Jember – Bulan Ramadan belum dimulai, begitu juga dengan Lebaran. Walau Lebaran masih cukup lama, namun pelaku usaha kue Hari Raya Idul Fitri tersebut mulai start meraih cuan. Cara memasarkannya juga cukup mudah dan patut ditiru, yaitu tinggal update status di WhatsApp (WA).

Seperti yang dilakukan Ayu Lestari, penjual kue Lebaran yang mulai meraih omzet jutaan rupiah. Promosi melalui status WA telah dilakukan oleh Ayu hampir tiga tahun terakhir selama bulan Ramadan. Namun, kali ini dia mencoba update status kue Lebaran sebelum Ramadan tiba. Responsnya juga cukup baik dan mulai banyak pesanan. “Saya coba sebelum puasa update kue Lebaran. Ternyata, ya ada yang pesan,” terangnya.

Kue Lebaran yang kerap dipesan adalah putri salju, nastar, dan berbagai permen kesukaan anak. Dia mengakui, bagi pemesan satu kotak kue sebelum Ramadan tentu harganya lebih murah bila dibandingkan menjelang Lebaran atau saat puasa.

Hal itu bisa saja terjadi, karena saat ini bahan baku kue belum begitu naik. “Kalau mau Lebaran harga-harga mulai naik, telur ayam yang sebagai bahan baku buat kue juga naik biasanya. Sekarang harganya normal,” terangnya.

Perbedaan harga itulah, menurut Ayu, membuat ibu-ibu memilih memesan kue Lebaran jauh-jauh hari. Agar promosi kue Lebaran lewat status WA itu lebih tertarik. Ayu menerapkan foto dan mengemas kue sebaik mungkin. “Sebisa mungkin fotonya bisa menggugah selera, karena jualan makanan,” tuturnya.

Sebagai ibu rumah tangga, Ayu tidak kehilangan akal untuk bisa mendapatkan uang. “Kalau tidak musim Lebaran atau puasa, ya jual pernak-pernik keperluan rumah tangga. Termasuk kosmetik dan pakaian. Sedangkan mendekati Lebaran, saya juga menjual pakaian Lebaran. Cara promonya, ya lewat status WA saja,” tuturnya.

Salah satu pelanggan Ayu bernama Riris Qurotul menjelaskan, dirinya telah memesan kue Lebaran sebanyak 10 toples. “Untuk pesan kue Lebaran, masih DP dulu. Kalau sudah selesai, baru dilunasi,” tuturnya. (mg1/c2/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca

/