24.5 C
Jember
Tuesday, 6 June 2023

Sungguh Tega, Bayi Baru Lahir Dibuang di Poncogati Bondowoso

Mobile_AP_Rectangle 1

PONCOGATI, Radar Ijen – Masyarakat Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami, sempat dibuat geger oleh penemuan bayi, kemarin pagi (2/3). Beruntung, bayi tersebut ditemukan dengan keadaan masih bernyawa.

Bayi tersebut ditemukan masih lengkap dengan ari-ari yang masih menempel di tubuhnya. Warga yang mengetahui adanya bayi itu kemudian melaporkan ke pihak perangkat desa. Sebelum dibawa langsung ke Puskesmas Curahdami.

Bayi yang diperkirakan baru saja dilahirkan itu diduga memang sengaja dibuang oleh orang tuanya. Walaupun hingga berita ini ditulis, Kepolisian Sektor (Polsek) Curahdami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Selain itu, untuk memastikan bayi tetap dalam keadaan sehat, Puskesmas Curahdami melakukan perawatan. Sebelum diserahkan kepada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kepala Puskesmas Curahdami dr Umi Fadilah mengatakan, adanya penemuan bayi oleh warga sekitar diketahui kurang lebih pukul 04.30. Pihaknya mendapatkan laporan dari warga bahwa ada penemuan bayi di wilayah Dusun Taman, Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami, Bondowoso. “Bayi ditemukan dalam keadaan hidup, masih bersama ari-arinya. Dalam kondisi yang basah, tertutup jaket,” katanya.

Diketahui bayi tersebut berjenis kelamin perempuan, dengan berat badan 2,4 kilogram, serta panjang 45 sentimeter. Tidak ada kecacatan fisik pada bayi tersebut. “Saat ini bayi bisa minum. Kami sudah berkoordinasi dengan polsek, kemudian polsek sudah menghubungi Dinsos,” jelasnya.

Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Curahdami Iptu Didik Waluyo belum dapat membeberkan secara pasti kronologi penemuan bayi tersebut. “Anggota masih di lapangan. Masih lidik,” katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Mike Nurhidayah, Kabid Rehabilitasi Sosial (Resos) Dinsos P3AKB Bondowoso , menerangkan,  saat ini bayi belum diserahkan kepada pihaknya. Diperkirakan masih dirawat hingga Jumat (4/2) mendatang. Setelah itu, pihak rumah sakit akan menyerahkan kepada Dinsos, sebelum nantinya kembali diserahkan ke UPT PSAB, Sidoarjo. “Secara prosedur perawatannya harus ke sana (Sidoarjo, Red),” tuturnya.

Dikonfirmasi terkait adanya masyarakat yang menginginkan untuk mengadopsi bayi tersebut, perempuan yang akrab disapa Mike ini menuturkan, siapa saja sebenarnya boleh mengadopsi. Namun, harus melalui regulasi dan prosedur yang berlaku. Di antaranya melakukan pengajuan ke Dinsos P3AKB Bondowoso. Kemudian, pihaknya melakukan asesmen terkait kelayakan untuk mengadopsi bayi tersebut.

“Setelah itu, kalau layak kami baru melakukan rekomendasi ke pihak provinsi. Setelah itu, dilakukan asesmen lagi oleh provinsi. Itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar,” pungkasnya. (ham/c2/dwi)

 

- Advertisement -

PONCOGATI, Radar Ijen – Masyarakat Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami, sempat dibuat geger oleh penemuan bayi, kemarin pagi (2/3). Beruntung, bayi tersebut ditemukan dengan keadaan masih bernyawa.

Bayi tersebut ditemukan masih lengkap dengan ari-ari yang masih menempel di tubuhnya. Warga yang mengetahui adanya bayi itu kemudian melaporkan ke pihak perangkat desa. Sebelum dibawa langsung ke Puskesmas Curahdami.

Bayi yang diperkirakan baru saja dilahirkan itu diduga memang sengaja dibuang oleh orang tuanya. Walaupun hingga berita ini ditulis, Kepolisian Sektor (Polsek) Curahdami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Selain itu, untuk memastikan bayi tetap dalam keadaan sehat, Puskesmas Curahdami melakukan perawatan. Sebelum diserahkan kepada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso.

Kepala Puskesmas Curahdami dr Umi Fadilah mengatakan, adanya penemuan bayi oleh warga sekitar diketahui kurang lebih pukul 04.30. Pihaknya mendapatkan laporan dari warga bahwa ada penemuan bayi di wilayah Dusun Taman, Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami, Bondowoso. “Bayi ditemukan dalam keadaan hidup, masih bersama ari-arinya. Dalam kondisi yang basah, tertutup jaket,” katanya.

Diketahui bayi tersebut berjenis kelamin perempuan, dengan berat badan 2,4 kilogram, serta panjang 45 sentimeter. Tidak ada kecacatan fisik pada bayi tersebut. “Saat ini bayi bisa minum. Kami sudah berkoordinasi dengan polsek, kemudian polsek sudah menghubungi Dinsos,” jelasnya.

Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Curahdami Iptu Didik Waluyo belum dapat membeberkan secara pasti kronologi penemuan bayi tersebut. “Anggota masih di lapangan. Masih lidik,” katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Mike Nurhidayah, Kabid Rehabilitasi Sosial (Resos) Dinsos P3AKB Bondowoso , menerangkan,  saat ini bayi belum diserahkan kepada pihaknya. Diperkirakan masih dirawat hingga Jumat (4/2) mendatang. Setelah itu, pihak rumah sakit akan menyerahkan kepada Dinsos, sebelum nantinya kembali diserahkan ke UPT PSAB, Sidoarjo. “Secara prosedur perawatannya harus ke sana (Sidoarjo, Red),” tuturnya.

Dikonfirmasi terkait adanya masyarakat yang menginginkan untuk mengadopsi bayi tersebut, perempuan yang akrab disapa Mike ini menuturkan, siapa saja sebenarnya boleh mengadopsi. Namun, harus melalui regulasi dan prosedur yang berlaku. Di antaranya melakukan pengajuan ke Dinsos P3AKB Bondowoso. Kemudian, pihaknya melakukan asesmen terkait kelayakan untuk mengadopsi bayi tersebut.

“Setelah itu, kalau layak kami baru melakukan rekomendasi ke pihak provinsi. Setelah itu, dilakukan asesmen lagi oleh provinsi. Itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar,” pungkasnya. (ham/c2/dwi)

 

PONCOGATI, Radar Ijen – Masyarakat Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami, sempat dibuat geger oleh penemuan bayi, kemarin pagi (2/3). Beruntung, bayi tersebut ditemukan dengan keadaan masih bernyawa.

Bayi tersebut ditemukan masih lengkap dengan ari-ari yang masih menempel di tubuhnya. Warga yang mengetahui adanya bayi itu kemudian melaporkan ke pihak perangkat desa. Sebelum dibawa langsung ke Puskesmas Curahdami.

Bayi yang diperkirakan baru saja dilahirkan itu diduga memang sengaja dibuang oleh orang tuanya. Walaupun hingga berita ini ditulis, Kepolisian Sektor (Polsek) Curahdami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Selain itu, untuk memastikan bayi tetap dalam keadaan sehat, Puskesmas Curahdami melakukan perawatan. Sebelum diserahkan kepada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso.

Kepala Puskesmas Curahdami dr Umi Fadilah mengatakan, adanya penemuan bayi oleh warga sekitar diketahui kurang lebih pukul 04.30. Pihaknya mendapatkan laporan dari warga bahwa ada penemuan bayi di wilayah Dusun Taman, Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami, Bondowoso. “Bayi ditemukan dalam keadaan hidup, masih bersama ari-arinya. Dalam kondisi yang basah, tertutup jaket,” katanya.

Diketahui bayi tersebut berjenis kelamin perempuan, dengan berat badan 2,4 kilogram, serta panjang 45 sentimeter. Tidak ada kecacatan fisik pada bayi tersebut. “Saat ini bayi bisa minum. Kami sudah berkoordinasi dengan polsek, kemudian polsek sudah menghubungi Dinsos,” jelasnya.

Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Curahdami Iptu Didik Waluyo belum dapat membeberkan secara pasti kronologi penemuan bayi tersebut. “Anggota masih di lapangan. Masih lidik,” katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Mike Nurhidayah, Kabid Rehabilitasi Sosial (Resos) Dinsos P3AKB Bondowoso , menerangkan,  saat ini bayi belum diserahkan kepada pihaknya. Diperkirakan masih dirawat hingga Jumat (4/2) mendatang. Setelah itu, pihak rumah sakit akan menyerahkan kepada Dinsos, sebelum nantinya kembali diserahkan ke UPT PSAB, Sidoarjo. “Secara prosedur perawatannya harus ke sana (Sidoarjo, Red),” tuturnya.

Dikonfirmasi terkait adanya masyarakat yang menginginkan untuk mengadopsi bayi tersebut, perempuan yang akrab disapa Mike ini menuturkan, siapa saja sebenarnya boleh mengadopsi. Namun, harus melalui regulasi dan prosedur yang berlaku. Di antaranya melakukan pengajuan ke Dinsos P3AKB Bondowoso. Kemudian, pihaknya melakukan asesmen terkait kelayakan untuk mengadopsi bayi tersebut.

“Setelah itu, kalau layak kami baru melakukan rekomendasi ke pihak provinsi. Setelah itu, dilakukan asesmen lagi oleh provinsi. Itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar,” pungkasnya. (ham/c2/dwi)

 

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca