26.9 C
Jember
Sunday, 4 June 2023

Berlakukan Punishment Untuk Camat yang Tidak Mencapai Target Vaksinasi

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso mewacanakan akan memberikan rompi hitam bagi camat yang daerah capaian vaksinasinya masih rendah. Selain itu, bagi kecamatan yang capaiannya dinilai tinggi dan mencapai herd immunity akan diberikan reward berupa uang tunai.

Hal tersebut dilakukan setelah diketahui masih ada beberapa kecamatan dengan tingkat capaian vaksinasinya rendah. Dari wacana itu, diharapkan bisa memacu para camat untuk lebih intensif dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksin.

Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat menjelaskan, pihaknya akan menyiapkan sejumlah rompi hitam untuk para camat yang daerahnya masih minim peningkatan capaian vaksinasinya. “Rompi hitam digambari tengkorak. Ini ide bagus, akan saya pertimbangkan,” ungkapnya ketika dikonfirmasi setelah sosialisasi percepatan vaksinasi di Pendapa Kecamatan Grujugan.

Mobile_AP_Rectangle 2

Mereka akan dihukum menghadap bendera dengan mengenakan rompi hitam bergambar tengkorak bertuliskan “Gagal Program Vaksinasi” yang disaksikan oleh bupati, dandim, dan kapolres. Ancaman sanksi tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, hingga saat ini capaian vaksinasi di Kota Tape masih di bawah 20 persen. Karena itu, dia menargetkan stok vaksin yang ada saat ini wajib habis dalam sepekan.

Pemberian rompi tersebut, lanjut Irwan, akan diberikan setelah dilakukan evaluasi. Evaluasi akan digelar secara bertahap, mengingat capaian vaksinasi setiap hari mengalami perubahan.

Lebih lanjut, pemberian rompi tersebut juga erat kaitannya dengan ketersediaan stok vaksin di Bondowoso. “Sudah berlomba-lomba ternyata vaksinnya nggak ada. Apa yang mau disuntikkan,” terangnya.

Selain punishment, pemerintah juga menyiapkan reward atau hadiah bagi kecamatan yang capaian vaksinasinya tertinggi. Berupa uang total Rp 225 juta. Perinciannya, bagi juara 1 akan mendapat uang sebesar Rp 100 juta, juara 2 sebesar Rp 75 juta, dan juara 3 Rp 50 juta.

Hadiah tersebut, kata Irwan, diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Ada pembagian, bagi desa yang mencapai herd immunity, terserah camat rembuk dengan kapolsek dan danramil,” lanjutnya.

Baik reward dan punishment tersebut akan berlaku hingga akhir Desember 2021 sebagai target pencapaian herd immunity 70 persen, dalam penganugerahan capaian vaksinasi. “Dikaitkan dengan Hari Kesehatan Nasional nanti,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, Pemkab Bondowoso masih memiliki stok vaksin sebanyak 29 ribu dosis. Sementara, capaian vaksin di Bondowoso masih rendah. Karena itu, ditargetkan jumlah dosis yang tersedia harus habis dalam kurun waktu satu pekan.

Untuk menghabiskan stok vaksin, para camat diminta bersinergi dengan Dinas Kesehatan, babinsa, bhabinkamtibmas, hingga puskesmas yang ada di tempat itu. “Stok 29 ribu itu harus habis. Bagaimana caranya di lapangan, camat harus koordinasi dengan kapolsek, danramil, sampai ke tingkat desa,” tegasnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, ada lima kecamatan dengan capaian vaksin terendah hingga 25 September lalu. Di antaranya Kecamatan Sumberwringin, Kecamatan Pujer, Kecamatan Taman Krocok, Kecamatan Binakal, serta Kecamatan Pakem. Sementara, daerah dengan tingkat capaian vaksinasi tinggi di antaranya Kecamatan Kademangan, Kecamatan Kotakulon, Kecamatan Tenggarang, Kecamatan Maesan, serta Kecamatan Tapen.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso mewacanakan akan memberikan rompi hitam bagi camat yang daerah capaian vaksinasinya masih rendah. Selain itu, bagi kecamatan yang capaiannya dinilai tinggi dan mencapai herd immunity akan diberikan reward berupa uang tunai.

Hal tersebut dilakukan setelah diketahui masih ada beberapa kecamatan dengan tingkat capaian vaksinasinya rendah. Dari wacana itu, diharapkan bisa memacu para camat untuk lebih intensif dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksin.

Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat menjelaskan, pihaknya akan menyiapkan sejumlah rompi hitam untuk para camat yang daerahnya masih minim peningkatan capaian vaksinasinya. “Rompi hitam digambari tengkorak. Ini ide bagus, akan saya pertimbangkan,” ungkapnya ketika dikonfirmasi setelah sosialisasi percepatan vaksinasi di Pendapa Kecamatan Grujugan.

Mereka akan dihukum menghadap bendera dengan mengenakan rompi hitam bergambar tengkorak bertuliskan “Gagal Program Vaksinasi” yang disaksikan oleh bupati, dandim, dan kapolres. Ancaman sanksi tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, hingga saat ini capaian vaksinasi di Kota Tape masih di bawah 20 persen. Karena itu, dia menargetkan stok vaksin yang ada saat ini wajib habis dalam sepekan.

Pemberian rompi tersebut, lanjut Irwan, akan diberikan setelah dilakukan evaluasi. Evaluasi akan digelar secara bertahap, mengingat capaian vaksinasi setiap hari mengalami perubahan.

Lebih lanjut, pemberian rompi tersebut juga erat kaitannya dengan ketersediaan stok vaksin di Bondowoso. “Sudah berlomba-lomba ternyata vaksinnya nggak ada. Apa yang mau disuntikkan,” terangnya.

Selain punishment, pemerintah juga menyiapkan reward atau hadiah bagi kecamatan yang capaian vaksinasinya tertinggi. Berupa uang total Rp 225 juta. Perinciannya, bagi juara 1 akan mendapat uang sebesar Rp 100 juta, juara 2 sebesar Rp 75 juta, dan juara 3 Rp 50 juta.

Hadiah tersebut, kata Irwan, diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Ada pembagian, bagi desa yang mencapai herd immunity, terserah camat rembuk dengan kapolsek dan danramil,” lanjutnya.

Baik reward dan punishment tersebut akan berlaku hingga akhir Desember 2021 sebagai target pencapaian herd immunity 70 persen, dalam penganugerahan capaian vaksinasi. “Dikaitkan dengan Hari Kesehatan Nasional nanti,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, Pemkab Bondowoso masih memiliki stok vaksin sebanyak 29 ribu dosis. Sementara, capaian vaksin di Bondowoso masih rendah. Karena itu, ditargetkan jumlah dosis yang tersedia harus habis dalam kurun waktu satu pekan.

Untuk menghabiskan stok vaksin, para camat diminta bersinergi dengan Dinas Kesehatan, babinsa, bhabinkamtibmas, hingga puskesmas yang ada di tempat itu. “Stok 29 ribu itu harus habis. Bagaimana caranya di lapangan, camat harus koordinasi dengan kapolsek, danramil, sampai ke tingkat desa,” tegasnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, ada lima kecamatan dengan capaian vaksin terendah hingga 25 September lalu. Di antaranya Kecamatan Sumberwringin, Kecamatan Pujer, Kecamatan Taman Krocok, Kecamatan Binakal, serta Kecamatan Pakem. Sementara, daerah dengan tingkat capaian vaksinasi tinggi di antaranya Kecamatan Kademangan, Kecamatan Kotakulon, Kecamatan Tenggarang, Kecamatan Maesan, serta Kecamatan Tapen.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso mewacanakan akan memberikan rompi hitam bagi camat yang daerah capaian vaksinasinya masih rendah. Selain itu, bagi kecamatan yang capaiannya dinilai tinggi dan mencapai herd immunity akan diberikan reward berupa uang tunai.

Hal tersebut dilakukan setelah diketahui masih ada beberapa kecamatan dengan tingkat capaian vaksinasinya rendah. Dari wacana itu, diharapkan bisa memacu para camat untuk lebih intensif dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksin.

Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat menjelaskan, pihaknya akan menyiapkan sejumlah rompi hitam untuk para camat yang daerahnya masih minim peningkatan capaian vaksinasinya. “Rompi hitam digambari tengkorak. Ini ide bagus, akan saya pertimbangkan,” ungkapnya ketika dikonfirmasi setelah sosialisasi percepatan vaksinasi di Pendapa Kecamatan Grujugan.

Mereka akan dihukum menghadap bendera dengan mengenakan rompi hitam bergambar tengkorak bertuliskan “Gagal Program Vaksinasi” yang disaksikan oleh bupati, dandim, dan kapolres. Ancaman sanksi tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, hingga saat ini capaian vaksinasi di Kota Tape masih di bawah 20 persen. Karena itu, dia menargetkan stok vaksin yang ada saat ini wajib habis dalam sepekan.

Pemberian rompi tersebut, lanjut Irwan, akan diberikan setelah dilakukan evaluasi. Evaluasi akan digelar secara bertahap, mengingat capaian vaksinasi setiap hari mengalami perubahan.

Lebih lanjut, pemberian rompi tersebut juga erat kaitannya dengan ketersediaan stok vaksin di Bondowoso. “Sudah berlomba-lomba ternyata vaksinnya nggak ada. Apa yang mau disuntikkan,” terangnya.

Selain punishment, pemerintah juga menyiapkan reward atau hadiah bagi kecamatan yang capaian vaksinasinya tertinggi. Berupa uang total Rp 225 juta. Perinciannya, bagi juara 1 akan mendapat uang sebesar Rp 100 juta, juara 2 sebesar Rp 75 juta, dan juara 3 Rp 50 juta.

Hadiah tersebut, kata Irwan, diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Ada pembagian, bagi desa yang mencapai herd immunity, terserah camat rembuk dengan kapolsek dan danramil,” lanjutnya.

Baik reward dan punishment tersebut akan berlaku hingga akhir Desember 2021 sebagai target pencapaian herd immunity 70 persen, dalam penganugerahan capaian vaksinasi. “Dikaitkan dengan Hari Kesehatan Nasional nanti,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, Pemkab Bondowoso masih memiliki stok vaksin sebanyak 29 ribu dosis. Sementara, capaian vaksin di Bondowoso masih rendah. Karena itu, ditargetkan jumlah dosis yang tersedia harus habis dalam kurun waktu satu pekan.

Untuk menghabiskan stok vaksin, para camat diminta bersinergi dengan Dinas Kesehatan, babinsa, bhabinkamtibmas, hingga puskesmas yang ada di tempat itu. “Stok 29 ribu itu harus habis. Bagaimana caranya di lapangan, camat harus koordinasi dengan kapolsek, danramil, sampai ke tingkat desa,” tegasnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, ada lima kecamatan dengan capaian vaksin terendah hingga 25 September lalu. Di antaranya Kecamatan Sumberwringin, Kecamatan Pujer, Kecamatan Taman Krocok, Kecamatan Binakal, serta Kecamatan Pakem. Sementara, daerah dengan tingkat capaian vaksinasi tinggi di antaranya Kecamatan Kademangan, Kecamatan Kotakulon, Kecamatan Tenggarang, Kecamatan Maesan, serta Kecamatan Tapen.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca